Saturday 29 October 2011

印尼华人 (21/1)

印尼华人 (21/1)


TERNYATA "LU" DAN "GUA" BERASAL DARI BAHASA CHINA

Posted: 29 Oct 2011 09:41 AM PDT

Bahasa Indonesia (Bahasa Indonesia) adalah bahasa resmi Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bentuk normatif dari Kepulauan Riau dialek Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang telah digunakan sebagai bahasa umum di kepulauan Indonesia selama berabad-abad.Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. sehingga bahasa Indonesia salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.

* Sejarah Lu dan Gua

Seperti kita tahu bahwa GUA dan LU adalah kata kata gaul yang marak digunakan remaja remaja masa era tahun 70 hingga sekarang kebanyakan orang mengatakan bahwa GUA dan LU adalah sebuah bahasa baru atau sebuah bahasa gaul, nyatanya bahasa ini telah ada di Indonesia sejak abad ke 16 ini semua bermula dari imigran imigran dari china, dan perdagangan perdagangan negara china yang memamg berpusat di Indonesia.
sebenarnya kata GUA dan LU berasal dari

gua dan lu (dari 我 Hokkien 'goa' dan 'lu / li' 你 - yang berarti "Saya / aku 'dan' kamu ')

bahasa tersebut muncul dari bahasa MANDARIN HOKIEN (yang telah disederhanakan ) dan mendapat modifikasi diberbagai daerah seperti menjadi GUE, LU, atau GUA dan LO. beberapa bahasa china yang juga masih digunakan di indonesia antara lain
Beberapa banyak kata berasal dari Cina (yang disajikan di sini dengan disertai pengucapan derivatif Hokkien / Mandarin serta karakter tradisional dan disederhanakan) termasuk

Pisau (匕首 bǐshǒu - pisau),
Loteng, (楼 / 层 = lou / Ceng - [atas] lantai / tingkat),
mie (面> 面 Hokkien mI - mie ),
lumpia (润 饼 (Hokkian = lun-pia ⁿ) - springroll),
cawan, (茶碗 cháwǎn - cangkir),
Teko (茶壶> 茶壶 = cháhú [Mandarin ], Teh-ko [Hokkian] = poci),
苦力 kuli = 苦 Khu (pahit) dan 力 li (energi)

Ternyata bukan hanyalah China yang ikut menyumbang kosa kata mereka, namun berbagai di dunia telah menyumbang , seperti belanda, portugis,china, arab, india, serta berbagai negara di eropa.

kesimpulannya adalah:

BAHASA INDONESIA TERBENTUK DAN TERCIPTA BERDASARKAN BAHASA BAHASA DARI BERBAGAI BELAHAN DUNIA

beberapa negara itu ,antara lain :

* Belanda

Penjajahan Belanda meninggalkan jejak pada bahasa Indonesia yang dapat dilihat pada kata-kata seperti

Polisi (dari Politie = polisi),
Kualitas (dari kwaliteit = kualitas),
wortel (dari wortel = wortel),
Kamar (dari kamar = ruang ),
rokok (dari roken = merokok),
korupsi (dari corruptie = korupsi),
persneling (dari versnelling = gigi),
kantor (dari kantoor = kantor),
resleting (dari ritssluiting = ritsleting),
dan kelas (dari klas = kelas ).

dan masih sekitar 9000 lebih kata yang lain

* Portugis

Portugis adalah bahasa untuk perdagangan di seluruh kepulauan Indocina dari abad keenam belas sampai awal abad kesembilan belas. Bahasa Indonesia berasal dari kata Portugis termasuk
sabun (dari sabão = sabun),
Meja (dari mesa = tabel),
boneka (dari boneca = boneka),
Jendela (dari Janela= jendela ),
gereja (dari igreja = gereja),
bola (dari bola = bola),
bendera (dari Bandeira = bendera),
roda (dari roda = roda),
Gagu (dari Gago = gagap),
sepatu (dari sapato = sepatu),
kereta (dari carreta = gerobak),
Bangku (dari banco = kursi ),
keju (dari queijo = keju ),
garpu (dari garfo = garpu),
terigu (dari Trigo = tepung),
mentega (dari manteiga = mentega),
dan Minggu (dari Dominggo = Minggu)

* India

Datang dari bahasa Sansekerta kata-kata seperti
भाषा bahasa (bahasa),
कच kaca (kaca, cermin),
राज raja (raja),
मणुष्य Manusia (manusia),
भुमी bumi (bumi / dunia)
dan अगम agama (agama).

* Arab

Kata yang berasal dari Arab termasuk
Dunia (dari bahasa Arab dun-ya دنيا = dunia sekarang, yang bertentangan dengan kehidupan setelah dunia-),
Sabtu (dari bahasa Arab السبت sebagai-Sabt = Sabtu),
kabar (خبر = berita),
selamat / salam (سلام salam = salam),
senin (الإثنين al-Itnain = Senin),
selasa (الثلاثاء di-Tulata = Selasa),
jumat (الجمعة al-Jum'at = Jumat),
ijazah (عجازة 'ijazah = diploma),
hadiah (هدية hadiyyah = karunia / hadir),
Ujug (dari ممكين mumkin = mungkin),
maklum (معلوم ma'lum = mengerti),
kitab (kitab = كتاب buku),
tertib (tartib = ترتيب teratur)
dan kamus (قاموس Qamus = kamus ).

Bahasa Indonesia sebagai dialek modern Melayu telah meminjam banyak dari banyak bahasa, termasuk: Sansekerta, Arab, Persia, Portugis, Belanda, Cina dan bahasa lainnya, termasuk bahasa Austronesia lainnya. Diperkirakan bahwa ada beberapa kata-kata pinjaman Sansekerta 750 di Indonesia modern, 1.000 pinjaman Arab, beberapa berasal dari Persia dan Ibrani, sekitar 125 kata-kata Portugis (juga Spanyol dan Italia) asal dan jumlah yang mengejutkan dari beberapa kata pinjaman dari 10.000 bahasa Belanda. yang terakhir juga terdiri dari banyak kata dari bahasa Eropa lainnya, yang datang melalui Belanda yang disebut "Kosakata Internasional" [Siao Wei / Tanjung Pinang / Tionghoanews]

LIMA KEKUATAN PERENCANAAN PERANG SUN TZU

Posted: 29 Oct 2011 02:03 AM PDT

Lebih dari 2400 tahun silam di tanah Tiongkok, ahli strategi perang Sun Tzu melalui karyanya yang melegenda, yakni 13 bab strategi perang, menegaskan bahwa perang adalah masalah yang sangat fundamental untuk berdirinya sebuah negara.

Perang menyangkut hidup atau matinya rakyat. Perang menunjukkan keperkasaan atau kerapuhan pemimpin negara, dan juga menentukan kejayaan atau keruntuhan sebuah negara.
Jadi, sebelum mengambil keputusan untuk berperang, kekuatan negara, faktor militer, dan situasi medan pertempuran harus dipelajari dengan sangat hati-hati, saksama, akurat, dan menyeluruh.Sangat tepat kiranya, Sun Tzu meletakkan penyusunan rencana dalam bab pertama dalam 13 strategi perangnya.

Sun Tzu menegaskan, setidaknya ada 5 faktor yan harus dikuasai sebagai dasar dalam menyusun rencana perang. Yaitu:

1. Dao (faktor moral) Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari akyat, maka rakyatnya pasti siap bertempur dan rela berkorban.

2. Tian (faktor langit) Menyangkut cuaca, musim, gelap-terang, peluang, dan timing

3. Di (faktor geografi) Jarak, dan terjalnya medan pertempuran

4. Jiang (faktor kepemimpinan) Menyangkut wibawa dan kharisma seorang pemimpin yang bijak dan tegas.

5. Fa (faktor hukum) Kedisiplinanm serta struktur organisasi yang rapi dan solid.

Kedisiplinanm serta struktur organisasi yang rapi dan solid. Jika kelima faktor ini dikuasai, ditambah pertimbangan faktor pendukung lainnya, maka, pemimpin perang akan akan mampu menyusun rencana perang dan strategi dengan sangat efektif dan efisien.

* Sun Tzu menegaskan:

Barangsiapa mampu menyusun rencana dengan sangat saksama, akurat, dan detail, dia akan memenangkan peperangan!

Sebaliknya, barangsiapa gegabah dan tidak fokus dalam perencanaan, pasti akan kalah dalam perang. Jadi, dari cara menyusun rencana saja, kita sudah dapat meramalkan, apakah kita akan meraih kemenangan, atau dikalahkan lawan!

Ditambahkan pula oleh Sun Tzu tentang konsep "Che Chi Chie Bie, Pai Chan Pai Sen". Artinya, mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri, sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, 100 kali menang!

Sun Tzu mengingatkan, kemenangan harus diawali dengan penyusunan rencana strategi yang matang. Jangan sekali-kali bertindak gegabah atau sembrono pada tahap yang paling mendasar ini.

Adakan penyelidikan, pengumpulan data atau informasi yang lengkap, akurat, detail, menyeluruh, serta tinggi tingkat presisinya, dan analisis dengan tajam berbagai faktor di lapangan.

Dari analisis tersebut akan menghasilkan suatu strategi perang yang sangat efektif karena kita mengetahui persis kekuatan dominan kita (advantage point).

Hasilnya, strategi perang yang tidak saja efektif, tetapi pasti berdaya guna karna kekuatan di tangan kita. Poweful! [Yanti Ng / Jakarta / DKI / Tionghoanews]

MITOS ANGKA-ANGKA NOMOR CANTIK

Posted: 29 Oct 2011 12:49 AM PDT

Banyak orang menganggap bahwa angka sangat berhubungan dengan peruntungan seseorang. Nomor rumah, plat mobil, hingga nomor telepon yang baik akan membawa dampak 'feng shui' baik jalan karir dan kesuksesan seseorang.

Apakah Feng Shui itu? Kata Feng Shui sendiri berasal dari gabungan kata dalam bahasa Mandarin. Feng berarti angin (arah) dan Shui berarti air (tempat). Feng Shui merupakan metode peramalan dan analisis tata letak ruang. Dalam perkembangannya Feng Shui kemudian terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah Feng Shui Angka. Ilmu Feng Shui sendiri adalah pengembangan dari konsep naskah I Ching yang disusun sebagai buku pegangan peramal saat itu. Feng Shui dipengaruhi oleh ajaran Taoisme dan Confucianisme. Etnis Tionghoa yang datang ke Indonesia-lah yang pertama kali memperkenalkan Feng Shui tersebut.

Kini, selain dikenal sebagai bagian ilmu tata ruang, Feng Shui juga sering digunakan sebagai patokan peruntungan dan nasib seseorang. Sekarang coba Anda ingat-ingat. Berapa banyak hotel yang memiliki nomor kamar angka 4XX ? mungkin hanya bisa dihitung dengan jari. Kalau dipikir-pikir, Nokia mungkin termasuk yang menggunakan Feng Shui, sebab belum ada tipe ponsel Nokia yang nomor serinya diawali dengan angka 4?

Dijelaskan lebih lanjut, nomor cantik adalah nomor 1, 6, 7, 8 dan 9. Angka 1 diartikan sebagai satu-satunya atau nomor satu dalam hal tertentu. Angka 6, walau ada yang menafsirkannya sebagai angka setan, namun juga bermakna jalan menuju sesuatu. Angka 7 dianggap sebagai tujuan yang tepat atau hoki, juga ditafsirkan sebagai angka 'Tuhan' karena menurutnya 'Tuhan' mencipta dalam 7 hari. Angka 8 dianggap sebagai kemakmuran atau bisa juga tidak terhingga. Sedangkan angka 9 berarti kesuksesan. Angka 4 dihindari karena identik dengan kematian. Serem juga!

Selain pilihan angka yang baik, sebuah nomor dianggap cantik bila memiliki deretan 'sikuen' atau berurutan naik, misalnya 6789. Juga bila angka tersebut berganda. Mulai dari dobel, tripel (3 angka kembar), kuartet (4 angka kembar), panca (5 angka kembar), heksa (6 angka kembar) atau sapta (7 angka kembar).

Namun diantara angka-angka itu, angka yang paling laku adalah 168. Mengapa? Angka 1 diartikan satu-satunya, angka 6 diartikan jalan dan 8 diartikan kemakmuran. Jadi, 168 diartikan sebagai satu-satunya jalan menuju kemakmuran. [Anita Li / Jayapura / Papua / Tionghoanews]

FATAMORGANA

Posted: 29 Oct 2011 12:25 AM PDT

Manusia selangkah lebih dekat untuk menjadi tak terlihat (invisible), meskipun anda harus siap untuk berbasah-basah terlebih dahulu.

Peneliti Amerika Serikat telah mengembangkan perangkat jubah yang dapat menyembunyikan obyek dengan menggunakan prinsip yang sama dengan penyebab fatamorgana. Dan perangkat jubah tersebut dapat bekerja paling baik di dalam air.

Perangkat itu tersusun dari lembaran tabung nano karbon (Carbon NanoTubes - CNT), lembaran karbon setebal satu molekul yang dibungkuskan pada tabung silender, perangkat itu serapat udara dan sekuat baja.

Apalagi, CNT merupakan konduktor panas yang sangat baik yang mampu mentransfer panas dengan efisien pada area sekitarnya, yang merupakan sifat utama dalam menghasilkan efek fatamorgana sinar tunggal, yang juga dikenal sebagai defleksi (pembelokan) fototermal.

Fatamorgana merupakan ilusi optik dimana hawa panas membelokkan berkas cahaya untuk menghasilkan bayangan yang berpindah dari obyek yang jauh, dan yang sering kali teramati dalam lingkungan panas seperti gurun.

Contoh fatamorgana yang paling umum terlihat yakni ketika si pengamat melihat sesuatu yang tampak seperti genangan air di atas tanah. Fenomena ini diakibatkan oleh udara yang lebih panas pada permukaan tanah yang membelokkan cahaya yang menuju mata, dan bukannya dipantulkan kembali semuanya dari permukaan. Hal ini menghasilkan bayangan langit yang muncul di atas tanah, di mana si pengamat melihat sebagai air yang merefleksikan langit.

Berdasarkan fenomena ini, lembaran CNT yang terendam dalam cairan dipanaskan dengan menggunakan arus listrik, menciptakan distribusi panas yang mirip dengan yang ada dalam sebuah fatamorgana. Hal ini menyebabkan gelombang cahaya dapat dibelokkan, dan setiap obyek yang tersembunyi di balik perangkat itu jadi tampak menghilang.

"Dengan menggunakan lembaran tabung nano ini, 'penyembunyian' dapat direalisasikan pada segala jenis benda yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Perangkat ini dapat dengan cepat dihidup-matikan sesuka hati, baik dengan menggunakan pemanas listrik atau dengan radiasi elektromagnetik," tutur pemimpin penulis studi, Ali Aliev di Universitas Texas, Dallas dalam sebuah rilis media.

"Hasil penelitian itu juga memberikan wawasan yang berguna dalam mengoptimalisasikan lembaran tabung nano sebagai proyektor untuk aplikasi pengeras suara dan sonar, dimana suara dihasilkan oleh pemanasan dengan menggunakan arus listrik bolak-balik (AC)."

Perangkat jubah ini dapat digunakan dalam skala luas, termasuk foto-deflektor dan jubah tembus pandang yang dapat dihidup-matikan lewat sakelar.

"Luar biasa jika mampu melihat perangkat jubah ini digunakan dalam kehidupan nyata dan dalam skala yang dapat dikerjakan," kata seorang juru bicara di Institute of Physics (IOP) dalam sebuah rilis.

Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Teknologinano terbitan IOP pada 28 Oktober.

Tayangan video percobaan ini dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=3YO4TTpYg7g&feature=player_embedded. [Dina Kwek / Ternate / Tionghoanews]

KISAH BHIKSU TUA

Posted: 29 Oct 2011 12:15 AM PDT

Pada suatu malam, ketika seorang bhiksu tua dalam perjalanannya pulang ke kuilnya, tiba-tiba guntur bergemuruh dengan keras, hujan mulai turun dengan deras. Kelihatannya hujan tidak akan segera berhenti.

Bhiksu tua ini dengan cemas memandang kesekelilingnya, beruntung tidak jauh dari tempat itu dia melihat ada sebuah rumah besar. Dia lalu bergegas berjalan ke rumah tersebut mencari tempat berteduh dan berharap bisa menginap disana satu malam.

Pekarangan rumah ini sangat besar, seorang pelayan keluar melihat bhiksu tua yang sedang mengetuk pintu. Si Pelayan menanyakan maksud kedatangan biksu tua dan berkata dengan suara dingin.

"Majikan saya selamanya tidak berjodoh dengan bhiksu, sebaiknya engkau pergi dari  sini!" kata pelayan itu.

"Hujan sangat deras dan disekitar daerah ini tidak ada rumah yang lain, tolong bantulah saya," jawab Bhiksu tua itu memohon.

"Saya tidak bisa mengambil keputusan, tunggu sebentar saya masuk kedalam bertanya kepada majikan saya," sahut si pelayan lagi.

Pelayan itu masuk kedalam meminta izin, sebentar kemudian keluar lagi. Dia masih tetap tidak mengizinkan. Bhiksu tua memohon untuk diperbolehkan berteduh di teras rumah, tetapi pelayan ini tetap menggelengkan kepalanya. Bhiksu tidak bisa berbuat apapun, lalu bertanya kepada pelayan itu nama majikannya. Kemudian dia berjalan dibawah terpaan hujan deras dalam keadaan basah kuyup menempuh perjalanan kembali ke kuil.

Tiga tahun kemudian, majikan rumah besar ini mengambil seorang selir, dia sangat cinta kepada selir ini. Selir ini ingin pergi ke kuil membakar dupa dan berdoa, tuan ini pergi bersamanya.

Setelah tiba di kuil dia melihat namanya tertulis di sebuah kartu panjang umur yang terdapat di depan altar, di dalam hatinya bertanya-tanya, lalu dia memanggil seorang bhiksu kecil yang sedang mebersihkan dan bertanya kepadanya apa yang sedang terjadi. Bhiksu kecil ini dengan tersenyum lalu berkata.

"Ini ditulis oleh kepala biara tiga tahun yang lalu, pada suatu hari di bawah siraman hujan deras kembali ke kuil, mengatakan ada seseorang yang tidak mempunyai takdir pertemuan yang baik dengannya, oleh sebab itu dia menulis sebuah kartu panjang umur, setiap hari berdoa untuknya, semoga dia dan tuan ini dapat mengakhiri takdir pertemuan yang jelek, semoga bernasib baik, sedangkan rincian kejadian sebenarnya kami tidak begitu jelas," kisah Bhiksu kecil.

Tuan ini setelah mendengar perkataan bhiksu kecil ini, segera mengerti, di dalam hatinya merasa sangat malu dan gelisah…. Kemudian, dia menjadi pendonor paling besar dan tetap untuk  kuil ini. [Diana Chuang / Kendari / Tionghoanews]

PENYANYI MANDARIN BERSATU !

Posted: 28 Oct 2011 08:15 PM PDT

Michael Go sibuk menyeleksi penyanyi Mandarin di beberapa daerah untuk bergabung dalam Komunitas Penyanyi Mandarin Indonesia (KPMI) yang digagasnya. Saat ini, sudah ada 40 orang yang tercatat sebagai anggota wadah penyanyi Mandarin pertama di Indonesia itu.

Beberapa diantaranya, Alena, Celvin Qiu, Wang Ie Ling, Andy Qiu, Ivan Dong Feng dan Winter eks personel boyband Mandarin Four Season. Penyeleksian dilakukan cukup ketat. Ke-40 penyanyi itu terbukti berkualitas dan berprestasi baik di dalam dan luar negeri.

Alena misalnya, jawara Asia Bagus Malaysia (2000) dan meraih emas bersama Elfa's Singers dalam Choir Olimpiade Linz di Austria (2000).

"Wadah ini dibuat untuk menaikkan pamor penyanyi Mandarin. Kualitas suara mereka bagus, performance ok, tapi sulit eksis karena kurang diperkenalkan ke masyarakat secara luas," ujar Michael ketika ditemui INDOPOS di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, KPMI tidak terbatas untuk etnis Tionghoa saja. Pe nya nyi Mandarin dari etnis lain pun boleh bergabung asal memenuhi persyaratan. "Penyanyi yang kami himpun, tidak tertutup kemungkinan penyanyi dari suku lain. Asal kan, punya kualitas suara yang bagus dan pandai bernyanyi Mandarin," katanya. Michael berharap KPMI bisa menjadi wadah pemersatu penyanyi Mandarin tanpa memandang perbedaan SARA.

"Bahasa Mandarin bukan hanya milik etnis tertentu, tetapi sudah menjadi bahasa internasional. Jadi, siapa bilang hanya Tionghoa saja yang pandai berbahasa dan menyukai musik Man darin?'" tutur pemilik restoran dengan menu vegetarian itu. Penyanyi yang sudah bergabung, lanjut Michael, akan tampil dalam sebuah pagelaran besar, awal tahun depan.

Namun, dia belum mau berbicara banyak tentang konsepnya. Dia hanya memastikan, pagelaran itu tidak akan ditampilkan di restoran, ballroom hotel, atau gedung di kawasan pecinan. Tetapi di pusat kebudayaan yakni Taman Ismail Marzuki atau Gedung Kesenian Jakarta. "Tujuan nya hanya satu, supaya musik Mandarin tidak lagi eksklusif hanya untuk kalangan Tionghoa saja," pungkasnya. [Meilinda Chen / Jakarta / Tionghoanews]

WARGA TIONGHOA TOLAK STIGMA KORUPSI MILIK GOLONGAN

Posted: 28 Oct 2011 08:05 PM PDT

Meski ada beberapa terpidana kasus korupsi - yang fenomenal Edy Tansil - adalah keturunan Tionghoa, komunitas Tionghoa di Indonesia menolak anggapan mereka tidak berbuat apa-apa dalam memberantas korupsi di tanah air. Ketua Komunitas Tionghoa Antikorupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma mengungkapkan, stigma korupsi terlanjur dilekatkan pada keturunan Tionghoa. Apalagi banyak di antaranya yang menjadi rekanan dalam proyek-proyek pemerintah.

Banyak keturunan Tionghoa yang berjasa bagi negara. Tapi, yang orang tahu adalah nama-nama pengusaha gelap, konglomerat hitam. Padahal, persentasenya (yang korupsi, Red) terlalu kecil, ujar Lieus Sungkharisma usai acara Sambung Rasa dengan Ruki (mantan ketua KPK Taufiequ rachman Ruki) di Restoran Warung Daun, baru-baru ini..

Menurut Lieus Sung kharisma, stigma tersebut harus segera dihapuskan. Kalau ada yang baik, semua keturunan Tionghoa tak dicap baik. Tapi kalaua ada yang jelek, langsung dijadikan stigma, ujarnya.

Banyak keturunan Tionghoa, lanjut Lieus, yang punya peran besar dalam pemberantasan korupsi. Dalam seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2011, misalnya, ada delapan keturunan Tionghoa yang mendaftar. Salah satunya Christianto Wibisono (pengamat ekonomi, Red). Sayang, dia tidak lolos. Kalau lolos warna keturunan Tionghoa dalam pemberantasan korupsi tinggi, ujarnya.

Tak hanya berusaha menghapus stigma dalam masyarakat, Komtak kini juga melakukan pendekatan kepada masyarakat Tionghoa soal gerakan antikorupsi. Korupsi harus dihapuskan dari pihak mana pun. Kalaupun pengusaha Tionghoa tak mau korupsi tapi pejabatnya yang minta, bagaimana? tambahnya.

Mantan Ketua KPK Taufiequ rachman Ruki mengungkapkan selama ini ada stigma keturunan Tionghoa identik dengan koruptor atau ambil bagian dalam korupsi. Pendapat itu tidak bagus. Banyak keturunan Tionghoa yang punya andil positif. Misalnya dalam perjuangan kemerdekaan. Kalau diidentikan dengan tukang suap, nggak juga, ujarnya.

Mantan Kapolwil Malang tersebut menambahkan koruptor termasuk tukang sogok ataupun tukang suap tidak bisa dikatakan dari golongan tertentu. Apalagi dihubung-hubungkan dengan ras, agama, ataupun suku. Korupsi bukan milik golongan. Korupsi adalah the dark side of human being (sisi gelap manusia, Red), tambahnya. [Jeni Wang / Semarang / Tionghoanews]

No comments:

Post a Comment