Friday 21 October 2011

印尼华人 (21/1)

印尼华人 (21/1)


KISAH PERJALANAN KE BARAT (1): MONYET BATU

Posted: 21 Oct 2011 06:08 AM PDT

"Kisah Perjalanan ke Barat", menurut cerita adalah catatan tentang proses seorang kultivator dalam mencapai kesempurnaan. Hanya saja agar dapat dipahami orang awam, ia menggunakan banyak sentuhan sastra untuk mengimprovisasinya. Jika Anda sedikit memahami budaya tradisional dari timur dan memiliki beberapa pemahaman dasar tentang Budhisme beserta Taoisme, maka Anda tidak sulit untuk memahaminya.

Terciptanya Monyet Batu, adalah model paling awal terbentuknya jiwa alam semesta yakni yang disebut terlahir dari kandungan hasil perpaduan roh langit dan bumi. Melompat keluar dari celah batu, semestinya hanya semacam cara mendeskripsikan sesuatu. Penjelasan alternatif adalah asal-usul si Monyet Batu sangat tidak lumrah, bahkan Sang Buddha pun belum tentu mengetahuinya. Jika muncul di dimensi tingkat bawah (seperti dunia kita ini) pasti bisa mengakibatkan pelepasan energi yang luar biasa, sehingga dapat meluluh-lantakkan seluruh isi dunia ini.

Dalam agama Buddha dikatakan, jika Buddha yang sesungguhnya berbicara di dimensi kita ini, maka bisa menimbulkan gempa besar. Mungkin begitulah maksudnya. Maharaja Giok sang penguasa surga tentu memahami krusialnya hal ini, sehingga memberikan perhatiannya.

Sepasang mata Monyet Batu ini  bisa melihat tembus ke surga, sebenarnya manusia ketika dilahirkan mempunyai kemampuan naluri bawaan seperti ini, tetapi karena konsep-konsep yang diperoleh pasca kelahiran sehingga membuatnya menjadi terkunci. Beberapa tahun lalu di masyarakat, banyak laporan anak-anak kecil yang mempunyai kemampuan supranatural dapat memandang tembus benda padat, di kalangan komunitas Qigong (baca: jikung, ilmu tenaga dalam) juga mengganggap mata ketiga (Tianmu) anak kecil mudah terbuka. Oleh sebab itu Monyet batu setelah dimandikan dengan air dunia fana, sepasang matanya tidak bersinar keemasan lagi dan menjadi materi dunia fana.

Konon seorang anak ketika dilahirkan, tubuh dan pikirannya masih sangat murni, tetapi karena yang disebut "pelajaran" kehidupan, ia telah mempelajari "ilmu pengetahuan", mempelajari perihal kemasyarakatan dan hubungan antar manusia, sehingga membuat sifat pokok bawaan manusia ini terpendam. Hal seperti ini di dalam komunitas kultivasi (pengolahan dan perombakan sifat-jiwa menuju kesempurnaan) dianggap demikian, termasuk mereka yang baru belajar Qigong, juga percaya bahwa yang disebut orang pintar itu malah sifat kesadarannya buruk. Untuk kembali ke sejati, harus melepas diri-sendiri-semu yang terbentuk dari dalam konsep pasca kelahiran, kembali ke saya sejati yang hendak balik ke langit muasal.

Monyet Batu mempunyai bakat intrinsik unik, sehingga dengan cepat menjadi raja kawanan monyet, dan menguasai Huaguo-shan (gunung Buah dan Bunga), tanah yang diberkati, serta gua Tirai Air yang dapat menembus langit. Ini adalah suatu tempat yang baik untuk menikmati rejeki.

Sebagai manusia, jika memiliki keleluasaan seperti ini, masihkah akan terpikir untuk belajar ilmu mencapai kesempurnaan lagi? Tetapi si Monyet Batu memiliki bakat dasar yang baik, tidak lupa untuk belajar ilmu spiritual Taoisme dan belajar ilmu tinggi dari Sang Buddha Sidharta Gautama. Mengenai Sang Buddha ini ada yang beranggapan hanya sebagai semacam perlambang, mungkin jelmaan Dewa yang mengajarinya, mungkin juga jelmaan bawaan dasar si monyet sendiri.

Pentolan iblis yang pertama dikalahkan Monyet Batu, adalah Raja Iblis Hunshi (kekeruhan duniawi). Jika kita perhatikan, Monyet Batu ini mengandalkan  kemampuannya sendiri dalam menaklukkan iblis tersebut.

Seseorang jika hendak sukses, pertama-tama harus dapat dulu mengatasi sifat malas diri sendiri dan menghapus pemikiran-pemikiran keruh duniawi. Itulah mengapa ada orang yang menafsirkan bahwa bakat dasar Monyet Batu mempunyai kemauan untuk maju. Maka sebagai seorang kultivator, paling sedikit harus mempunyai pengendalian diri, menjaga kesadaran dan tidak mudah terbawa arus. Ini adalah syarat minimal.

Sekalian ditambahkan bahwa pembukaan Kisah Perjalanan ke Barat membicarakan tentang struktur alam semesta, 4 benua dan sebagainya, pada kenyaataannya  agama-agama lain juga memiliki penjelasan seperti ini, jadi ia bukanlah sesuatu yang fiktif belaka. Konon struktur alam semesta ini sebenarnya bukan seperti yang bisa dideteksi oleh para astronom dengan peralatan teknologi modern kita sekarang ini. [Linda Lim / Denpasar / Bali / Tionghoanews]

KEYAKINAN

Posted: 21 Oct 2011 06:03 AM PDT

Saat peperangan, ada banyak tentara sekutu yang menjadi tawanan musuh. Mereka memperlakukan para tawanan perang sangat kejam, setiap hari tidak hanya harus menghadapi berbagai siksaan, juga masih sering kali dihina, dimaki dan diperlakukan sewenang-wenang.

Di bawah suasana yang begitu kejam, tidak lama kemudian ada banyak sekali tawanan perang yang tidak bisa bertahan, ada yang terkena penyakit jiwa, ada pula yang disiksa hingga meninggal dunia.

Beberapa tahun kemudian, ketika tentara sekutu menggempur dan berhasil menduduki markas besar musuh, dalam tahanan air musuh ditemukan seorang tawanan yang masih hidup dengan pikiran sadar. Ketika orang tersebut diwawancarai wartawan tentang bagaimana dia bisa bertahan dan melewati hari-hari yang begitu panjang, orang tersebut menjawab: "Sejak awal saya yakin Tuhan tidak akan mencampakkan diri saya."

Keyakinan bisa memperteguh kepercayaan dari seseorang, juga bisa membuat kehidupan orang tersebut dapat dilewati dengan lebih mantap, dan lebih berarti. Bagi orang yang tidak mempunyai keyakinan acapkali orang tersebut tidak bisa melihat harapan, bahkan dia akan melewati kehidupannya dengan kacau, terombang-ambing bagaikan rumput yang tidak berakar.

Sebenarnya bukan hanya keyakinan terhadap Tuhan saja, di dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam berbagai hal sudah mencerminkan bahwa manusia itu seharusnya memiliki keyakinan atau kepercayaan, maka masyarakat ini baru bisa bersirkulasi dengan normal.

Misalkan: Jika anak tidak memercayai orang tua mereka, maka anak tersebut tidak bisa dididik; Murid jika tidak memercayai guru mereka, maka murid tersebut tidak akan mendapatkan pelajaran apa-apa; Tentara prajurit jika tidak mempercayai pimpinan atau atasannya, maka tentara prajurit tersebut tidak akan bisa berperang; Jika rakyat tidak

Pada akhirnya semua pilihan tergantung di tangan Anda, asal Anda percaya dan yakin pada suatu kebaikan maka kebaikan pun akan berpihak pada Anda. [Linda Lim / Denpasar / Bali / Tionghoanews]

BENARKAH ADA DEWA KERA SAKTI ?

Posted: 20 Oct 2011 09:43 PM PDT

Apakah teman-teman percaya akan "Cerita Kera Sakti" ??? Benarkah "Kera Sakti adalah Dewa ??? Kenapa Dewa koq Kera ??? Benarkah "Kera Sakti" sangat hebat hingga bisa mengacaukan surga ???

Lalu… kenapa hanya Buddha yang bisa menaklukkan dia, sedangkan Para Dewa tidak berdaya ???   Apakah Buddha memang lebih hebat dari pada Dewa ???

Soal cerita "Kera Sakti" kita hanya menganggap itu hanya sebagai "Cerita Fiksi" belaka !!!    Sejarahnya… karena yah… memang dulu itu ada oknum dari Umat Buddha yang ingin menjelek-jelekan Agama TAO !!! Begitu juga dulu ada oknum Umat TAO yang membalasnya dengan membuat "Cerita Fiksi" untuk menjelek-jelekkan Agama Buddha, dengan membuat cerita FONG SEN BANG !!!

Tapi setelah beratus tahun lewat, sekarang ini baik Umat Agama Buddha dan Umat Agama TAO, sudah menganggap kedua cerita itu sebagai sebuah hasil karya sastra kuno yang bukan main tinggi nilainya, baik dari tehnik menyuguhkan cerita dan buah pikiran-pikiran filosofi yang terkandung di dalamnya.

Kalau masih ada oknum-oknum yang menggunakan cerita-cerita itu untuk menjelek-jelekkan umat agama lainnya, biasanya yah… karena ketidak tahuan orang-orang yang bersangkutan saja. Artinya… orang-orang tersebut masih sepenuhnya dikuasai setan jenis PROVOKATOR dan menandakan bahwa… orang-orang tersebut masih jauh dari Ajaran Agama Buddha maupun Ajaran Agama TAO yang sesungguhnya !!!

Tapi… koq saya masih sering melihat banyak orang yang percaya pada "Dewa Kera" itu, bahkan ada yang disembah dengan membuatkannya altar ??? Kalau begitu khan sudah dianggap Dewa beneran, bukan cuma cerita fiksi ??? Lalu… kenapa cuma "Cerita Kera Sakti" yang sering nongol, sementara "Fong Sen Bang" tidak pernah ??? Gimana cerita "Fong Sen Bang" itu ???

Hallo Aku, saya tahu apa yang kamu pikirkan !!! Dan ini memang suatu fenomena pyramid, artinya… cuma sedikit manusia yang betul-betul mengerti tentang suatu "Kebenaran" !!!   Kebanyakan dari mereka itu justru manusia-manusia yang mudah terkena bujuk rayu oleh kepentingan-kepentingan yang berhubungan dengan "MING dan LI".   Yang saya ketahui, penyembahan terhadap "Kera Sakti" kebanyakan adalah para penjudi yang memang sudah kehilangan akal sehatnya… gara-gara kalah melulu !!! Bagi kami Umat Agama TAO, kami menganggap "Kera Sakti" itu cuma "Tokoh Fiktif", dalam cerita "Shi Yu Chi" dan jelas-jelas bukan Dewa !!!

Seperti yang sama-sama kita ketahui… Agama TAO selama ini memang selalu ditekan… yang muncul dominan akhirnya yah… Agama Buddha. Sehingga wajar saja… kalau "Cerita Kera Sakti" yang sering nongol !!! Namun… sekarang ini juga sudah mulai ada cerita "Fong Shen Bang" yang difilmkan, salah satu yang terkenal adalah episode "Cerita NA CHA" !!! [Tjing Wen / Diskusi / Tionghoanews]

KEBAJIKAN DIMULAI DARI DIRI SENDIRI

Posted: 20 Oct 2011 09:22 PM PDT

Saat ditanya oleh siswanya, "Bagaimana seseorang bisa mengembangkan karakter moral yang baik ? "Konfusius menjawab "Kebajikan dimulai dari diri sendiri." Ketika  seseorang mulai menekankan pada pengembangan moral, itu adalah awal kebajikan dan kebijaksanaan seseorang. Keindahan hakiki adalah saat seseorang memperkaya karakter moralnya, dan manifestasinya adalah kebaikan dan ketulusan. Perbedaan antara orang bajik dan penjahat tergantung apakah ia memupuk karakter moralnya atau tidak. Berikut ini adalah tiga cerita pada kultivasi karakter moral seseorang.

* Orang Bijaksana Mampu Menyebarkan Kebajikan di Mana-mana

Dahulu kala, Para petani di Gunung Li menyerang perbatasan suatu lahan pertanian milik orang lain. Shun, salah satu dari nenek moyang budaya Tiongkok, pergi ke kaki Gunung Li untuk bertani. Setelah satu tahun, insiden seperti itu tidak terjadi lagi. Di waktu lain, para nelayan di tepi Sungai Kuning saling bersaing untuk pembagian wilayah sungai. Shun pergi ke sana untuk menjadi nelayan. Setahun kemudian, para nelayan belajar menghormati orang yang lebih tua. Di Daerah Yi bagian Timur, pembuat keramik sering menghasilkan produk-produk berkualitas rendah. Shun pergi ke sana untuk menjadi pembuat keramik. Setahun kemudian, keramik yang dihasilkan di daerah itu memiliki kualitas yang baik. Konfusius memuji, "Pertanian, perikanan, dan pembuat keramik diatur oleh Shun. Shun pergi ke tempat-tempat itu untuk mengajar orang-orang pertanian, menangkap ikan, dan memproduksi keramik. Shun menyentuh hati rakyat dengan kejujuran, kepercayaan, baik hati, dan perilaku berbudi. Orang-orang bersedia belajar dari dia. Ini adalah bagaimana seorang bijak mencerahkan orang. Seorang bijak mengajarkan kebajikan melalui tindakan-tindakannya. "

* Ketat Terhadap Diri Sendiri, Namun Toleransi kepada Orang Lain

Selama Musim Semi dan Gugur, dan Negara dalam Periode Perang, Penguasa Jin menyerang Penguasa Chu. Meskipun tentara Chu mundur sembilan puluh li (satuan jarak Tiongkok), pasukan Jin terus melanjutkan serangan mereka. Pejabat tinggi Chu memohon kepada Raja Chu, "Mohon untuk kita membuat serangan balasan". Raja Zhuang dari Chu menjawab, "Ketika Raja sebelumnya memerintah, Jin tidak menyerang. bagaimanpun, sekarang Jin menyerang kita selama aku berkuasa di Chu. Ini salahku. Jika saya perintahkan untuk serangan balasan ke Jin, pejabat tinggi Chu akan dipermalukan dan sakit hati. Bagaimana aku bisa membiarkan itu terjadi?

"Para pejabat tinggi menjawab," Ketika Raja sebelumnya disini, Jin tidak menyerang Chu. Namun, sekarang kita adalah pejabat tinggi, Jin menyerang kita. Ini adalah kesalahan kita. Harap kaisar mengizinkan untuk membalas serangan mereka. " Raja Zhuang dari Chu menundukkan kepala dan menangis tersedu-sedu untuk sementara waktu. Kemudian dia bangkit dan memberi sikap hormat kepada masing-masing pejabat tinggi.

Setelah mendengar apa yang terjadi di Chu, orang – orang  Jin berkata, "Raja Chu dan pejabat tingginya semua bisa mengakui kesalahan mereka, dan Raja Chu rendah hati dan sopan kepada para pejabat tinggi. Jelas mereka semua bersatu, dan pasukan mereka berada dalam kondisi prima. Oleh karena itu, kami mungkin tidak dapat menaklukkan Chu. "Akibatnya, pasukan Jin mundur dalam semalam dan kembali ke Jin.

Konfusius memberi ulasan mengenai insiden ini, "Dengan beberapa kata, Raja Zhuang Chu mampu menahan pasukan musuh di teluk. Karena Raja dan pejabat pemerintah menempatkan pentingnya kultivasi karakter moral mereka, bangsa hidup dalam damai. Hal ini tidak mengherankan bahwa negara Chu akhirnya menjadi negara yang kuat. Prinsip ini dinyatakan dalam sebuah puisi  dari Puisi Klasik - 'Dengan memperlakukan semua orang walau yang dekat ataupun jauh dengan toleransi dan kerendahan hati, bangsa akan stabil '. "

Ketika orang bijak bertemu situasi apa pun, terutama selama dalam kesulitan, ia harus mengingatkan diri dengan kebenaran dan ketat terhadp diri sendiri. Di permukaan tampak dia memelihara prinsip-prinsip kebenaran, tetapi kenyataannya ia menjaga hatinya sendiri dan nalurinya. Dia harus selalu ingat untuk melaksanakan tugasnya dengan tenang dan hati damai , bersikap tegas dengan dirinya sendiri, tetapi memperlakukan orang lain dengan toleransi, dan memperlakukan semua makhluk dengan belas kasih.

Pada suatu kesempatan, murid-murid Konfusius sedang mengadakan diskusi. Beberapa siswa berbicara tidak tenang, menggunakan bahasa yang keras dan ekspresi wajah dramatis. Zi Zhang berkata, "Ketika membahas suatu masalah, Konfusius memberi sebuah contoh. Ketika guru kita  berbicara, dia berbicara perlahan, lembut, dan tegas. Sikapnya tegas dan hormat. Dia mendengarkan dengan tenang sampai ia mengerti apa yang orang katakan, kemudian ia mengungkapkan pendapatnya dengan hati-hati dan tenang. Dia menempatkan dirinya dalam diri orang lain, dan sederhana dan sopan. Pemikirannya sangat baik dan menyesuaikan dengan etika sosial yang ditetapkan.

Dia berwawasan luas dan toleran terhadap orang lain. Karena dia mempraktekkan apa yang ia ajarkan, dia mampu menyebarkan pemikirannya mengenai moralitas dan keadilan. Ketika membahas sebuah masalah, orang-orang yang moralnya rendah cenderung banyak komentar dan sombong, dan suka membahas kesalahan orang lain. Ketika mereka berbicara, mereka sering menatap dan melemparkan kata-kata dengan cepat dan fasih. Mereka berbicara dengan emosi dan tidak rasional, dan sikap mereka adalah keras kepala. Ini bukan cara bicara seorang yang berbudi luhur. Kita harus belajar dari Konfusius. "

Zi Xia bertanya pada Konfusius, "Apakah orang berbudi luhur dinilai dari kata-katanya?" Konfusius menjawab, "Seorang berbudi luhur memiliki tingkat rasionalitas tinggi. Orang yang memiliki pengetahuan luas tetapi tidak memahami alasan di baliknya tidak dapat memenuhi standar orang berbudi luhur yang mencari pengetahuan sejati. meskipun kata-katanya bijaksana dan berlimpah, mereka masih tidak dapat membuat orang mendengarkan. Seseorang dengan nilai-nilai moral yang tinggi harus menghormati orang lain; ini adalah cara untuk menjaga moralitas tinggi. Seseorang yang memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan harus berpikiran terbuka dan rendah hati; ini cara untuk menjaga kecerdasan dan kebijaksanaan. Seseorang dengan pengetahuan luas perlu untuk mengingatkan diri pada kurangnya pengetahuan; ini adalah cara untuk menjaga jati dirinya. Dengan menahan diri, orang selalu menyisakan ruang dalam hatinya." [Angelina Lim / Medan / Tionghoanews]

TIAN SHANG SHENG MU, DEWI PELINDUNG LAUT

Posted: 20 Oct 2011 07:09 PM PDT

Tian Shang Sheng Mu (Thian Sang Sen Mu / Thian Siang Sing Bo) dikenal dengan sebutan Ma Zu (Mak Co) atau Tian Hou. Tian Shang Sheng Mu adalah seorang wanita yang pernah hidup di daerah Fujian, tepatnya di Pulau Mei Zhou (Meizhou) dekat Pu Tian. Nama aslinya Lin Mo Niang (Lim Bik Nio). Ayahnya Lin Yuan pernah menduduki jabatan sebagai pengurus di Propinsi Fujian.

Karena kehidupan yang sederhana dan gemar berbuat kebaikan, orang menyebut diriNya sebagai Lin San Ren, yang berarti Lin orang yang baik. Lin Mo Niang dilahirkan pada masa pemerintahan Kaisar Tai Zu dari Dinasti Song Utara, tahun Jian-long pertama, tanggal 23 bulan 3 Imlek, tahun A.D. 960.
 
Selama sebulan sejak dilahirkan, Ia tidak pernah menangis sama sekali. Sebab itulah sang ayah memberi nama Mo Niang kepadaNya. Huruf "mo" berarti diam.
 
Sejak kecil Lin Mo Niang telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Pada usia 7 tahun Ia telah masuk sekolah dan semua pelajaran yang telah diterima tidak pernah dilupakan.
 
Kecuali belajar, Ia juga tekun sekali bersembahyang. Ia sangat berbakti pada orang tua dan suka menolong tetangga-tetangga yang sedang ditimpa kemalangan. Sebab itu penduduk desa sangat menghormatiNya.
 
Kehidupan di tepi laut menempa dirinya menjadi seorang gadis yang tidak gentar menghadapi dahsyatnya gelombang dan angin taufan yang menghantui para pelaut. Selain itu, Ia dapat juga menyembuhkan orang sakit. Kemahirannya dalam pengobatan ini menyebabkan orang-orang di desa menyebutNya sebagai ling nu (gadis mukjijat), long nu (gadis naga) dan shen gu (bibi yang sakti).
 
Dalam legenda diceritakan bahwa pada usia 23 tahun, Ia berhasil menaklukkan 2 siluman sakti yang menguasai pegunungan Tao Hua Shan. Kedua siluman itu adalah Qian Li Yan yang dapat melihat sejauh ribuan li, dan Sun Feng Er yang dapat mendengar ribuan pal. Setelah dikalahkan akhirnya mereka menjadi pengawalNya.
 
Pada usia 28 tahun, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Tai Zong, tahun Yong-xi ke-4, tanggal 16 bulan 2 Imlek, bersama sang ayah, Ia berlayar. Tapi di tengah jalan perahunya dihantam gelombang dan badai lalu tenggelam. Tanpa memperdulikan keselamatan dirinya sendiri, Ia berusaha menolong sang ayah.
 
Tapi akhirnya keduanya tewas bersama-sama. Sebuah versi lain mengatakan bahwa Ia tidak tewas tetapi "diangkat ke langit" bersama naganya. Dikisahkan bahwa pagi itu, penduduk Meizhou melihat bahwa awan warna-warni sedang menyelimuti pulaunya. Di angkasa terdengar musik yang sangat merdu dan terlihat Lin Mo Niang perlahan-lahan naik ke angkasa untuk dinobatkan menjadi Dewi.
 
Penduduk dengan tulus hati lalu mendirikan sebuah kelenteng di tempat Lin Mo Niang diangkat ke surga setahun kemudian. Kelenteng yang didirikan di Meizhou ini merupakan kelenteng Tian Shang Sheng Mu yang pertama di Tiongkok.
 
Pada masa Dinasti Song, perdagangan maritim dari Propinsi Fujian sangat berkembang. Tapi para pelaut sadar bahwa hidup di tengah lautan selalu penuh dengan mara-bahaya yang bisa mengancam setiap saat. Untuk memohon perlindungan dan keselamatan, mereka menganggap Lin Mo Niang sebagai Dewi Pelindung Pelaut. Dan kemana-mana patungNya selalu dibawa serta.
 
Keselamatan mereka dalam pelayaran dianggap anugerah dan perlindungan dari Dewi ini. Dan kisah-kisah tentang pemunculan sang Dewi dalam memberi pertolongan pada para pelaut mulai satu-persatu tersebar.
 
Pada tahun 1122 M, Kaisar Song Hui Zong memerintahkan seorang menteri bernama Lu Yun Di untuk menjadi duta ke negeri Gaoli (Korea sekarang). Dalam perjalanan rombongan ini dihantam badai. Dari 8 buah kapal yang ada, 7 buah tenggelam. Hanya kapal yang ditumpangi oleh Lu Yun Di saja yang terselamatkan. Sang Duta heran bukan main.
 
Ia bertanya kepada para anak buahnya, siapakah Dewa yang menyelamatkan mereka. Di antara pengiringnya itu ada seorang yang kebetulan berasal dari Pu Tian dan biasa bersembahyang kepada Dewi Lin Mo Niang ini. Ia lalu mengatakan pada Lu Yun Di bahwa mereka diselamatkan oleh Dewi Lin Mo Niang yang berasal dari Pulau Meizhou. Lu Yun Di lalu melaporkan hal ini pada Kaisar Song Hui Zong.
 
Sebagai rasa penghormatan sang Kaisar memberi gelar "Sun Ji Fu Ren" kepada Lin Mo Niang dan sebuah papan bertuliskan "Sun-ji" yang berarti "pertolongan yang sangat dibutuhkan", hasil tulisan tangan sang Kaisar sendiri lalu dipasang di kelenteng di Meizhou.
 
Sejak dari masa Dinasti Song sampai Qing, tidak kurang dari 28 gelar kehormatan yang dianugerahkan oleh kerajaan kepada Lin Mo Niang. Gelar-gelar itu antara lain adalah Fu Ren (Nyonya Agung), Tian Hou atau Tian Fei (Permaisuri Surgawi), Tian Shang Sheng Mu (Bunda Suci dari Langit) dan Ma Zu Po (Bunda Ma Zu).
 
Sejak jaman Song itulah, di kota-kota utama sepanjang pantai Tiongkok timur yang memanjang dari utara ke selatan seperti Dandong, Yantai, Qinhuangdao, Tianjin, Shanghai, Ningpo, Hangzhou, Fuzhou, Xiamen, Guangzhou, Macao dan lain-lain bermunculan kelenteng-kelenteng yang memuja Dewi Pelindung Pelaut ini.
 
Tian Shang Sheng Mu sudah menjadi pujaan para pelaut dari seluruh negeri, tidak lagi terbatas bagi mereka yang berasal dari Meizhou saja. Sudah menjadi kebiasaan pada saat itu, sebelum pelayaran dimulai akan diadakan sembahyang besar untuk memohon perlindunganNya. Pada tiap-tiap kapal pun selalu disediakan ruang pemujaan untuk patungNya.
 
Gelar "Tian Fei" dianugerahkan kepada Tian Shang Sheng Mu oleh Kaisar Yong Le.
 
Kira-kira pada masa Dinasti Ming, bersamaan dengan semakin banyaknya penduduk Propinsi Fujian yang pergi merantau, pemujaan terhadap Tian Shang Sheng Mu memasuki Pulau Taiwan. Kelenteng tertua Tian Shang Sheng Mu di Taiwan adalah terdapat di kota Magong, Kepulauan Penghu.
 
Dewasa ini di Taiwan terdapat tidak kurang dari 800 buah kelenteng Tian Shang Sheng Mu. Dan hampir dua per tiga penduduknya memuja arcaNya di dalam rumah. Kelenteng Tian Shang Sheng Mu yang paling ramai dikunjungi orang dan mungkin terbesar di Taiwan adalah di Beigang. Patung yang dipuja di sini berasal dari Meizhou yang dibawa ke sana pada tahun ke-33 pemerintahan Kaisar Kang Xi.
 
Gelar kehormatan Tian Hou adalah juga anugerah dari Kaisar Kang Xi ini, karena dianggap telah melindungi keselamatan rombongan utusan kerajaan Qing yang sedang berlayar menuju Taiwan.
 
Tiap tahun bertepatan dengan hari kelahirannya yang jatuh pada tanggal 23 bulan 3 Imlek, ratusan ribu warga Taiwan membanjiri kota ini untuk bersembahyang.
 
Tempat sembahyang Tian Shang Sheng Mu, bersamaan dengan menyebarnya para perantau Tionghoa ke berbagai tempat, juga bermunculan di banyak negeri. Di negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Indonesia, Philipina dan lain-lain; dimana banyak bermukim para Tionghoa perantau banyak dijumpai kelenteng dan patung Tian Shang Sheng Mu.
 
Di Jepang, pemujaan Tian Shang Sheng Mu diperkirakan mulai ada pada akhir Dinasti Ming. Di salah satu kota kecil di Jepang yang dalam bahasa Tionghoa disebut Sui-hu, Tian Shang Sheng Mu telah dimasukkan dalam jajaran Dewata Jepang dan dipuja di kuil utama kota itu. Jepang terdapat tidak kurang dari 100 buah kuil Tian Shang Sheng Mu.
 
Pada tanggal 31 Oktober 1987, bertepatan dengan hari wafatnya Tian Shang Sheng Mu yang ke 1000, dilangsungkan upacara peringatan besar-besaran di Mei-zhou.
 
Di antara khalayak yang berbondong-bondong itu terdapat beberapa ratus warga Taiwan yang mengkhususkan diri untuk hadir di situ, sekaligus melampiaskan keinginannya untuk mengunjungi dan bersembahyang ke kelenteng leluhur. Banyak di antara mereka yang membawa patung Tian Shang Sheng Mu dari Taiwan untuk disembahyangkan di sana, dalam upacara yang disebut "Tian Shang Sheng Mu pulang ke kampung halaman".
 
Juga tidak sedikit yang membawa pulang patung-patung Tian Shang Sheng Mu yang disediakan oleh kelenteng Tian Shang Sheng Mu untuk dipuja di Taiwan. Dalam kesempatan itu juga diadakan seminar yang dihadiri oleh kurang lebih 60 orang ahli sejarah untuk membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan pemujaan Tian Shang Sheng Mu.
 
Kemudian diadakan pula upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan patung peringatan untuk Tian Shang Sheng Mu, dan pembukaan selubung untuk miniaturnya, di puncak bukit Mei-feng Shan di tengah pulau itu. Dua belas orang dari wakil-wakil perantau Tionghoa dari luar negeri, Taiwan, Hongkong dan Macao melakukan acara timbun tanah untuk pondasi patung tersebut.
 
Pada tanggal 23 bulan 3 Imlek tahun A.D. 1989, bertepatan dengan hari kelahiran Tian Shang Sheng Mu, patung Dewi Pelindung Pelaut yang sangat dihormati itu sudah berdiri tegak di puncak Mei-feng Shan menghadap ke Selat Taiwan.
 
Mengenai mengapa Tian Shang Sheng Mu disebut Ma Zu (Ma Couw) atau Ma Zu Po (Ma Couw Po), dalam buku Tian Shang Sheng Mu Jing atau kitab pujian kepada Tian Shang Sheng Mu disebut seperti ini: "Pada Dinasti Tang ada seorang pendeta suci yang disebut Dao Yi Chan Shi (To It Sian Su), beliau bernama Ma Zu". Sheng Mu yang hidup pada jaman Dinasti Song adalah penitisan dari Ma Zu yang hidup pada jaman Dinasti Tang ini. Hanya kemudian huruf Ma pada nama keluarga pendeta Ma Zu diganti dengan huruf Ma yang berarti ibu, agar sesuai dengan Sheng Mu yang berarti "Ibu yang suci". Dari sinilah sebutan Ma Zu berasal.
 
Tian Shang Sheng Mu selalu ditampilkan sebagai dewi yang cantik dan berpakaian kebesaran seorang permaisuri, dan dikawal oleh kedua iblis yang pernah ditaklukkan, yaitu Qian Li Yan (Si Mata Seribu Li) dan Sun Feng Er (Si Kuping Angin Baik).
 
Qian Li Yan dapat melihat jauh sekali, berkulit hijau kebiru-biruan, mulutnya bertaring, senjatanya tombak. Sun Feng Er berkulit merah kecoklatan, mulutnya juga bertaring, bersenjata kapak bergagang panjang, dan dapat mendengar sampai jauh sekali. [David Ong / Kualalumpur / Malaysia / Tionghoanews]

KEJADIAN PERTAMA DI INDONESIA ! KLENTENG MAU DI JUAL

Posted: 20 Oct 2011 06:51 PM PDT

Pengurus Persatuan Tempat Ibadah Tri Dharma (PTITD) Jawa Tengah (Jateng) prihatin; Menyusul berita mengatakan, tempat ibadah klenteng/kuil di kota Banjarnegara, akan ditutup dan dijual karena kehabisan umat. Tragis sekali.

Provinsi Jateng terdiri 35 kabupaten/kota. Tiap daerah rata-rata ada dua tempat ibadah klenteng/kuil kecuali Semarang ada 10 klenteng lebih. Sehingga diperkirakan di Jateng saat ini terdapat 80 klenteng. Mayoritas (mutlak) umat yang beribadah di klenteng adalah masyarakat/warga Tionghoa.

Di Banjarnegara, sejak dulu hanya ada satu klenteng. Tapi 20 tahun ini umat yang beribadah di kuil ini kian menyusut. Sebab para generasi tua Tionghoa setempat banyak yang tiada. Generasi muda, sudah beralih keyakinan. Mereka tak kenal lagi tata cara/budaya sembahyang di klenteng.

Saat ini klenteng Banjarnegara betul-betul kehabisan umat. Tak ada segelintir orang sembahyang di klenteng itu. Keadaan klenteng kini merana. Tidak punya "pengurus klenteng" yang bertugas menyelenggarakan ritual sembahyangan dan merawat (bangunan) klenteng.

Menurut informasi, klenteng Banjarnegara akan dijual. Sebab jika dibiarkan terlantar, akan sia-sia tak berguna. Jika itu terjadi, pukulan telak menimpa warga Tionghoa, khususnya PTITD Jateng. Seakan-akan membiarkan hal menyedihkan terjadi di klenteng tersebut.

Kita sangat malu jika benar klenteng Banjarnegara ditutup dan akhirnya dijual. Sebab dalam sejarah Indonesia, baru kali ini terjadi tempat ibadah bangkrut kehabisan umat akhirnya gulung tikar. Harus ada Orang Tionghoa Kuat menolong klenteng Banjarnegara, ujar seorang pengurus TITD Jateng. [Jeni Wang / Semarang / Tionghoanews]

TERNYATA ORANG KAYA TERBANYAK ADA DI CHINA

Posted: 20 Oct 2011 06:39 PM PDT

Orang kaya di Indonesia diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2016. Jika tahun ini jumlah orang kaya mencapai 112 ribu orang, lima tahun mendatang ditaksir meningkat 116 persen menjadi 242 ribu orang.

Hal tersebut terungkap dari Laporan Kekayaan Global yang dikeluarkan Credit Suisse Research Institute seperti diterima Tionghoanews.com, Kamis, 20 Oktober 2011.

Dalam laporannya, peringkat jumlah orang kaya Indonesia di antara negara berkembang berada di posisi kedelapan. Posisi teratas ditempat China yang memiliki jumlah orang kaya sebanyak 1.017.000 orang pada 2011 dan bakal naik menjadi 2.381.000 pada 2016.

Posisi 10 besar negara dengan orang kaya terbanyak dari negara berkembang pada 2011 adalah:

1. China, 1,01 juta orang.
2. Taiwan, 343.000 orang.
3. Brasil, 319 ribu orang.
4. Korea Selatan, 217 ribu orang.
5. India, 204 ribu orang.
6. Singapura, 183 ribu orang. 
7. Meksiko, 175 ribu orang.
8. Indonesia, 112 ribu orang.
10. Turki, 98 ribu orang.

Merujuk pada laporan Credit Suisse tersebut, jumlah populasi orang kaya Indonesia lebih banyak dibandingkan negara-negara seperti Rusia (95 ribu orang), Hong Kong (89 ribu orang), bahkan Arab Saudi (44 ribu orang).

Secara global, diprediksi jumlah orang kaya dunia meningkat sebanyak 17 juta hingga 47 juta orang pada 2016. Perekonomian negara-negara berkembang diperkirakan dapat menyusul negara-negara maju dengan kenaikan signifikan dalam jumlah orang kaya.

Dalam menyusun laporan itu, Credit Suisse mendefinisikan kekayaan sebagai nilai aset-aset keuangan dan aset non keuangan (terutama real estate) dikurangi utang rumah tangga. Sementara itu, data yang digunakan adalah data pertengahan 2011 dan nilai tukar pasar pada masa itu.

Credit Suisse juga menilai dalam lima tahun mendatang, kekayaan perekonomian berkembang diperkirakan melampaui negara maju. Hal ini terutama karena prospek pertumbuhan negara berkembang akan sangat menjanjikan.

Pasar negara berkembang ke depan dianggap memiliki ruang yang luas untuk meningkatkan kekayaan individu. Negara-negara itu memiliki rasio aset keuangan bersih terhadap pendapatan dan rasio utang terhadap pendapatan yang jauh lebih rendah. Peningkatan signifikan dalam utang rumah tangga relatif terhadap pendapatan, terlihat jelas di semua negara kelompok tujuh atau G7 sejak 1980.

Kala itu, rasio aset keuangan terhadap non keuangan lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Rasio kekayaan bersih terhadap pendapatan dan rasio aset keuangan terhadap non keuangan cenderung lebih rendah dalam perekonomian negara-negara berkembang.

Di samping faktor itu, Credit Suisse juga menegaskan hubungan antara kekayaan dan usia yang sangat signifikan. Kekayaan rata-rata dan rasio kekayaan terhadap pendapatan akan meningkat seiring dengan bertambah tuanya populasi.
Seperti diketahui, jumlah kekayaan Indonesia selama periode Januari 2010 hingga Juli 2011 ditaksir mencapai US$420 miliar. Dengan demikian, kekayaan Indonesia hingga saat ini mencapai US$1,8 triliun.

Dengan kekayaan tersebut, Credit Suisse menempatkan Indonesia dalam 20 negara penyumbang tertinggi untuk kekayaan global. [Julianty Chang / Singkawang / Tionghoanews]

SIAPA YANG BERPOTENSI MENGUASAI BULAN ?

Posted: 20 Oct 2011 06:29 PM PDT

Sejumlah perusahaan industri-komersial luar angkasa  berkumpul di acara tahunan, Simposium Internasional untuk Penerbangan Luar Angkasa Pribadi dan Komersial di New Mexico, Amerika Serikat, 19 - 20 Oktober 2011. Salah satu topik yang dibicarakan adalah upaya Amerika Serikat bersaing di pasar industri luar angkasa dunia.

Salah satu kekhawatiran para pengusaha komersialisasi luar-angkasa ini adalah potensi China melakukan 'monopoli' atas bulan.

"Amerika masih merayakan kejayaan bulannya 40 tahun lalu. Tapi kita (Amerika), tidak menguasai satu persegi pun tempat itu (bulan)," kata Robert Bigelow, pendiri Bigelow Aerospace, perusahaan industri luar angkasa yang berbasis di Las Vegas, Amerika Serikat.

Bigelow kemudian mengungkapkan, China berpotensi menguasai bulan karena memiliki motivasi dan kemampuan memenangkan kompetisi antariksa selanjutnya, pasca-persaingan AS-Rusia selama perang dingin lalu. China juga disebut Bigelow mampu menguasai bulan.

Menurut Bigelow, hukum internasional memungkinkan sebuah befara untuk melakukan klaim atas bulan. Terutama jika terbukti mampu menempatkan sejumlah manusia secara berkesinambungan di bulan.

Dengan menguasai bulan, Bigelow menjelaskan, maka secara otomatis suatu negara akan merasakan keuntungan secara finansial dan prestise internasional. Tidak hanya bisa eksplorasi sistem tata-surya, bulan pun diduga memiliki sejumlah sumber daya, seperti air dan helium-3, yang mungkin bisa digunakan sebagai bahan bakar dalam fusi nuklir.

Jika China mampu menguasai bulan, maka secara simbolis dan psikologis akan menguntungkan negeri tirai bambu tersebut. "Saya rasa tak ada yang mustahil bagi China melakukan ini dalam 15 tahun ke depan, yang tentu akan berdampak besar bagi China," ucap Bigelow.

Bigelow kemudian memaparkan, China saat ini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. China juga memiliki utang luar negeri yang sedikit. Prediksi Bigelow, bulan bisa dikuasai China pada 2022 hingga 2026.

"Semoga ini akan memproduksi ketakutan, dan bisa memotivasi Amerika (untuk berkompetisi dengan China)," tutur Bigelow. [Roswati Lim / Mataram / Tionghoanews]

NASEHAT BIJAK EINSTEIN TENTANG HIDUP SUKSES

Posted: 20 Oct 2011 05:56 PM PDT

Tak perlu bersiap-siap mengernyitkan kening, kita hanya akan membahas ringan tentang filosofi hidup singkat Einstein. Tidak ada fisika, nuklir, atau hal-hal jenius. Hanya small things tapi sering terlupakan, padahal berpengaruh besar terhadap kehidupan kita. Apa saja nasehat bijak Einstein? yuk kita lihat.

1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahu Anda

"Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja."

Membaca kutipan Einstein di atas membuat saya bertanya-tanya Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal; karena itu saya menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata 'sukses'.

Mengejar jawaban rasa ingin tahu Anda adalah kunci rahasia kesukesan.

2. Tekun itu Tak Ternilai.

"Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah."

Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah Anda setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?

Ada ungkapan bagus popular di kalangan pegawai pos, 'selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan'.

Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah Anda mulai.

3. Fokus pada saat ini.

"Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu."

Einstein kok ngomongin tentang ciuman ya? Ah, itu kan hanya istilah saja, Tapi saya ingin cerita tentang kejadian ketika saya menjaga kebun duren di kebun. Begitu banyak kera seperti menunggu saya lengah dan menyikat durian ranum di atas pohon. Ayah saya bilang, saya tak akan bisa menembak dua kera sekaligus. Pengertian saya atas kata-kata beliau adalah, 'saya bisa melakukan banyak hal, tapi bukan semua hal sekaligus'. Belajar untuk 'berada di sini, saat ini'; berikan perhatian kepada apa yang sedang Anda kerjakan.

Energi terfokus adalah sumber kekuatan. Itulah perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.

4. Imaginasi adalah kekuatan.

"Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan"

Ungkapan Einstein ini sangat terkenal. Apakah Anda berimajinasi setiap hari? Imaginasi lebih penting dari pengetahuan! Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depan Anda. Lagi, kata Einstein, "Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi."

Sekali lagi, apakah Anda sudah melatih otot-otot imaginasi Anda setiap hari? Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan. Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya. Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan pun keinginan. Menyedihkan.

5. Buat Kesalahan.

"Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru."

Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik, KESALAHAN bukan KEGAGALAN. Dua hal tadi berbeda. Kesalahan-kesalahan dapat membantu Anda menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas–jika Anda menggunakannya dengan tepat tentunya.

Carilah sesuatu berbau baru–something new–dari kesalahan Anda. Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahan Anda.

6. Hidup pada saat ini.

"Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi."

Satu-satunya jalan agar hidup Anda baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang. Ah, lagi-lagi nasehat bijak untuk menyikapi waktu dengan tepat oleh pakar fisika quantum Einstein.

Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. Anda bisa lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang Anda SAAT INI tentang kemarin agar menjadi lebih baik. Anda juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika Anda melakukan yang terbaik pada saat ini.

Masalahnya hanya tentang waktu, dan waktu tidak pernah ke mana-mana kok.

7. Hargai diri Anda.

"Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga."

Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktu Anda untuk menaikkan nilai diri Anda. Jika Anda memang bernilai, sukses akan datang menghampiri Anda. Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses? Saya pikir dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya.

Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepada Anda. Belajarlah mengasah mereka menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain.

Bekerjalah untuk menjadi bernilai, sukses akan mengejar Anda. Apakah berlian harganya sama dengan kerikil? Anda punya jawabannya; Keduanya mengalami tekanan berbeda sehingga membedakan nilainya.

8. Jangan mengharapkan Hasil Berbeda.

"Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengaharapkan hasil berbeda."

Nasehat bijak Enstein di atas adalah favorit saya. Anda jangan mengharapkan hasil menjadi lebih baik jika Anda masih bertahan dengan cara yang Anda pakai sekarang. Dengan ungkapan lain, Anda mimpi mengharapkan otot bisep Anda menjadi lebih 'seksi' jika masih mengangkat barbel ringan terus menerus.

Jika ingin hidup Anda berubah, Anda harus berubah. Mengubah cara pikir, cara pandang dan cara melakukan sesuatu. Ketika Anda mengubah pikiran Anda, mengubah Sudut pandang Anda, mengubah tindakan Anda, hidup Anda akan berubah dengan sendirinya.

Guys, bayangkan hal berikut: Ada seorang gadis manis tepat di depanmu. Bandingkan kedua aksi berikut. Pertama, kamu senyum tulus, reaksi si gadis adalah membalas senyummu. Kedua, kamu melotot padanya, bisa ditebak apa reaksi si gadis?

9. Pengetahuan terasah melalui Pengalaman

"Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman."

Setuju pak Einstein, saya tak berani membantah nasehat bapak di atas. Anda lebih berpengalaman daripada saya.

Pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Anda bisa mendiskusikan sebuah proyek; tapi diskusi itu hanya akan memberi Anda informasi. Anda harus melakukan proyek tersebut untuk 'tahu' apakah proyek tersebut berjalan dengan benar atau tidak. Anda harus melakukannya untuk mengatasi munculnya masalah-masalah ditengah proyek berjalan. Itu membuat Anda memiliki pengalaman baru dan bermanfaat.

Apa pesan Einstein? Carilah pengalaman! Jangan habiskan waktumu nonton sinetron cinta sementara dirimu setengah mati menginginkan pacar, misalnya; Keluar dari duniamu sekarang dan pengalaman tak ternilai menunggumu di luar sana.

10. Pahami Aturan Main, Lalu Bermainlah Lebih Baik.

"Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain."

Bagi Einstein, dia cukup memahami aturan-aturan dasar Fisika lalu berpikir dan bekerja lebih baik dibanding fisikawan lainnya. Sederhananya, anda cukup melakukan dua hal saja.

Pertama, yang harus anda lakukan adalah memahami 'peraturan' bagaimana cara Anda melakukannya. Kedua, Lakukan pekerjaan tersebut lebih baik dibanding orang lain. Jika Anda mampu melakukan dua hal ini dengan baik, sukses pasti masuk ke kantong Anda.

Well, itu tadi 10 kutipan nasehat bijak Albert Einstein dan terjemahan bebas oleh saya. Semoga bisa bermanfaat untuk menjadi inspirasi dan membuat hidup lebih bijak. [Anita Li / Jayapura / Papua / Tionghoanews]

No comments:

Post a Comment