印尼华人 (21/1) |
- FOKUS REGENERASI BUDAYA TIONGHOA
- KEBAJIKAN BAGAI SEBATANG POHON
- BELENGGU NAFSU MANUSIA !
- ANAK YANG BERBAKTI !
- ENTAH HUKUMAN APALAGI YANG AKAN AKU RASAKAN
- KISAH DI DEWA SENI PERANG
- STRATEGI SUN BIN YANG LUAR BIASA
- PANJAT TEBING DAN KEBUGARAN
- OPERA WAYANG TIO CIU PAN DIGELAR DI TEBINGTINGGI
- TERIMA KASIH PAPI !
- PEMALU, TERNYATA SINYAL ORANG BAIK HATI
- 9 UNIVERSITAS CHINA BERPAMERAN DI HOTEL ATLET JAKARTA
- 3 DOKTER DI CHINA DITANGKAP KARENA CANGKOK ORGAN
FOKUS REGENERASI BUDAYA TIONGHOA Posted: 17 Oct 2011 03:51 AM PDT Pengusaha Alim Markus dipercaya memimpin Perhimpunan Marga Lim Indonesia periode 2010-2015. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 24 September 1951 itu dilantik di Ballroom Sun City, Jakarta Barat, Kamis malam (13/10). "Ini sebuah kepercayaan besar yang harus saya emban. Perhimpunan Marga Lim, usianya sudah sangat tua. Sudah hampir 114 tahun," ujarnya kepada Tionghoanews. Marga Lim, kata dia, termasuk marga yang cukup besar di Indonesia bahkan dunia. "Dengan kekuatan yang ada, Marga Lim bisa saling bersatu padu untuk kemajuan Indonesia. Saya berharap, nantinya Marga Lim bisa didirikan di setiap daerah di Indonesia, supaya memudahkan komunikasi," tuturnya. Selain misi internal untuk menyatukan seluruh Marga Lim dari berbagai latar belakang SARA, sebagai Ketua Umum Marga Lim yang baru, Alim memiliki misi eksternal yakni membangun kebersamaan sebagai anak bangsa. "Bersama-sama berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara. Baik itu di bidang perdagangan, menghidupkan kesejahteraan masyarakat, juga peduli terhadap persoalan sosial," imbuhnya. Rencananya, Alim juga akan membuka kelas bahasa Mandarin bagi masyarakat umum. Itu dinilainya penting karena bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa perdagangan. "Kalau ingin berbisnis, sebaiknya kuasailah bahasa Mandarin," ucapnya. Saat ini, lanjut dia, perkembangan komunitas Tionghoa di Indonesia cukup pesat. Itu sebabnya, keberadaan komunitas Tionghoa di Indonesia diharapkan mampu membuat generasi muda semakin mengenal dan mencintai budaya Tionghoa. [Antony Ong / Jakarta / Tionghoanews] |
KEBAJIKAN BAGAI SEBATANG POHON Posted: 17 Oct 2011 02:00 AM PDT Di desa saya, di dataran Liaodong – Tiongkok ada sebuah kisah turun temurun yang sangat menyentuh hati. Alkisah, pada pinggiran desa terdapat sebuah gubuk tua dan reot, yang ditinggali oleh seorang ibu berusia paruh baya. Penduduk sekitar hanya tahu ibu itu bermarga Zhang dan tidak ada seorang pun yang tahu nama sebenarnya. Ibu itu mengandalkan hidupnya dengan mengumpulkan barang-barang bekas. Suatu ketika, pada masa terjadi tiga tahun bencana alam, saat ibu tua itu sedang mengumpulkan barang-barang bekas di dekat sebuah rumah sakit, ia mendengar suara tangisan bayi yang terbuang. Bayi itu lalu digendong dan dibawa pulang ke gubuk tuanya. Selama tiga tahun bencana alam itu, ada empat bayi buangan yang ditemukannya. Demi menghidupi ke empat bayi tersebut, si ibu tua itu terpaksa mengais sisa-sisa makanan di tong-tong sampah, dan mencari yang masih bisa dimakan. Setelah menemukannya, ibu tua itu akan memamahnya sampai lembut dulu baru disuapkan kepada bayi-bayi tersebut. Orang tua para bayi itu, ada yang merasa tidak sanggup untuk membesarkannya, ada pula yang lahir di luar nikah, meskipun demikian mereka tidak seharusnya terlahir sebagai anak yang terbuang. Sebenarnya ibu tua itu sendiri pun hidupnya sudah sangat sengsara, akan tetapi anehnya, dengan kemukjizatan, dia telah dapat membesarkan keempat bayi tersebut. Dua puluh tahun kemudian, tiga anaknya telah lulus ujian dan masuk Universitas. Sedangkan satunya lagi masuk sekolah angkatan dan menjadi perwira. Ke empat anak tersebut akhirnya menetap, berkeluarga dan bekerja di kota. Kemudian anak-anaknya membawa ibu tua itu untuk pindah ke kota, dan mereka saling berebut ingin merawat ibu tua itu. Setelah ibu tua itu meninggal, rumah gubuknya yang tua dan reot itu meskipun kalau didorong dengan satu tangan saja sudah roboh, akan tetapi bagi penduduk sekitar sana, rumah itu memiliki arti tertentu. Penduduk setempat memagari rumah tua itu dengan menggunakan bambu, dan membangun sebuah pintu besar di mana di atas pintu itu tergantung sebuah papan bertuliskan "Pondok Kebajikan", sedang di halaman depan rumah itu ditanam sejumlah pohon, orang orang menyebutnya sebagai "Pohon Kebajikan". Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini, Prinsip "keuntungan adalah di atas segalanya" telah menjadi motto dari kebanyakan masyarakat. Nilai-nilai kebajikan sedikit demi sedikit terkikis, hilang terbuang. Di dalam pergaulan antar manusia adanya rasa kecurigaan semakin meningkat, sedang kebajikan menjadi semakin berkurang. Cerita di atas telah menggambarkan seorang ibu tua yang nama saja tidak dikenal orang, dan dalam mengatasi kehidupannya sendiri pun sangat sulit, tetapi dari hasil dengan mengumpulkan barang-barang bekas telah membesarkan keempat anaknya yang berbakat baik. Si ibu tua ini dengan penuh belas kasih telah memelihara sifat murni manusia. Mengenai hal terkikisnya kebajikan, ini merupakan suatu hal yang tidak baik yang terjadi selama proses perkembangan masyarakat. Kebajikan adalah prinsip yang tidak membawa kepentingan apapun. Ini merupakan sifat dasar manusia, adalah betul-betul lurus dan murni. Ada pepatah yang menyebutkan "Kebaikan budi bagai setetes air yang akan dibalas dengan sumber air". Kebajikan akan mendapat balasan kebajikan pula, ibu tua di pedesaan itu adalah sebuah contoh yang konkrit. Kebajikan bagaikan sebuah pohon ; sebuah pohon yang hijau abadi. [Fernando Pang / Jakarta / Tionghoanews] |
Posted: 17 Oct 2011 01:53 AM PDT Ada seorang Taois yang menempa diri menahan nafsu, bersiap-siap meninggalkan desa tempat tinggalnya, pergi ke gunung yang tidak berpenghuni untuk mengasingkan diri berkultivasi. Dia hanya membawa sepotong kain sebagai pakaian, lalu sendirian pergi ke gunung dan menetap di sana. Kemudian terlintas dalam benaknya saat ia ingin mencuci pakaiannya, dia perlu sepotong kain lain sebagai pengganti, lalu dia turun gunung menuju desa, dan minta sedekah sepotong kain sebagai pakaian pengganti kepada orang-orang desa, semua orang desa mengetahui dia adalah seorang Taois yang jujur dan taat, lalu tanpa ragu-ragu memberikannya sepotong kain Ketika Taois ini kembali ke gunung, dia menyadari bahwa di dalam pondok yang ditempatinya ada seekor tikus, sering kali saat dia sedang meditasi datang menggerogoti pakaiannya yang disiapkan sebagai pengganti itu, sejak dulu dia telah bersumpah seumur hidup akan menaati disiplin, pantang membunuh makhluk hidup, oleh karenanya dia tidak mau melukai tikus itu, namun dia tidak mempunyai cara untuk mengusir sang tikus, maka dia kembali ke desa, meminta seekor kucing pada warga desa untuk dipelihara. Setelah mendapatkan kucing, dia lalu teringat: Harus makan apa kucing itu? "Aku sama sekali tidak menginginkan kucing memakan tikus, namun tidak mungkin sama sepertiku hanya makan buah dan tumbuhan liar kan!" Lantas dia kembali meminta seekor sapi perah pada warga desa, dengan demikian kucing itu dapat menyandarkan hidupnya pada air susu sapi itu. Akan tetapi, setelah beberapa waktu tinggal di gunung, dia menyadari bahwa setiap hari harus membuang banyak waktu untuk merawat dan memberi makan rumput pada sapi betina itu, dia lalu kembali lagi ke desa, menemukan seorang gelandangan miskin, kemudian membawa gelandangan yang tidak mempunyai tempat tinggal ini ke gunung, memberinya tugas merawat sapi perah. Setelah gelandangan ini tinggal beberapa waktu di gunung, dia berkeluh kesah pada Taois: "Saya dan Anda tidak sama, saya membutuhkan seorang istri, saya ingin kehidupan keluarga yang normal." Taois merenungi ada benarnya juga yang dikatakannya, dia tidak boleh memaksa orang lain harus sama seperti dirinya, melewati hidup menempa diri menahan nafsu. Demikianlah kisah ini terus berkembang, dan Anda mungkin telah mengetahuinya, yang mana pada akhirnya, mungkin setelah setengah tahun kemudian, segenap warga desa semuanya telah pindah ke gunung. Ini sebenarnya kisah yang persis terjadi pada kita setiap orang. Nafsu atau keinginan itu seperti sebuah rantai, saling bertautan, selamanya tidak dapat mencukupi. Namun yang benar-benar menyedihkan adalah: Manusia yang tidak menemukan dalihnya sama sekali tidak cemas pada nafsu sendiri. [Ervina Lim / Jakarta / Tionghoanews] *** Sudah waktunya teman-teman menghemat biaya import, dengan cara mengirim email permintaan harga kepada Transwaycargo.com dibawah ini: PT. TRANSWAY CARGO INTITAMA Jalan Pesanggrahaan Raya No.#02-33 Rt.11 Rw.03 DKI-Jakarta Barat 11630, Indonesia. Tel: +62-21-2626 4750 Fax: +62-21-2626 4760 SMS: +62-856-755-0123 Email: transway.cargo@yahoo.co.id *** |
Posted: 17 Oct 2011 01:50 AM PDT Hampir semua masyarakat keturunan Tionghoa yang pernah pergi ke Amerika Utara mengetahui bahwa semua rumah makan yang dikelola oleh orang Tionghoa, selalu menyediakan ikan yang sangat digemari oleh orang Tionghoa itu sendiri. Ikan itu bernama ikan Long Li. Ikan jenis ini dagingnya sangat lezat dan sedap, ikan tersebut hanya satu sisi saja yang berdaging dan sisi lain tidak berdaging, tubuhnya juga memiliki dua warna yang berbeda, sisi yang tidak berdaging berwarna putih, dan sisi yang berdaging berwarna cokat tua. Mengapa ikan ini berbeda dengan jenis ikan yang lain? Simak kisah yang mengharukan di bawah ini! Dahulu kala tinggallah seorang anak muda bersama ibunya yang buta. Karena menderita sakit, maka ibunya hanya bisa berbaring di atas ranjang sepanjang tahun. Musim dingin pada bulan Desember tahun itu, salju sedang beterbangan turun, ibunya sudah beberapa hari berturut-turut tidak makan. Anak muda yang sangat mencemaskan ibunya itu lalu bertanya, "Ibu, makanan apa yang ibu inginkan?" Ibunya memahami keadaannya yang sangat miskin, dia sendiri sepanjang tahun hanya bisa berbaring di atas ranjang yang malah akan memperberat tanggungan keluarga. Kali ini dia sudah membulatkan tekad tidak makan dan minum dan menunggu ajal tiba. Sang anak sangat cemas, ia berharap ibunya bisa makan sedikit, walaupun itu hanya sedikit bubur tajin untuk menyelamatkan nyawa ibunya dari maut. Ibunya juga mengetahui di saat musim dingin seperti ini, permukaan sungai pun sudah beku menjadi es, bagaimanapun juga anaknya tidak akan bisa menyulap seekor ikan untuk dimakan. Agar anaknya tetap di rumah dan tidak pergi ke mana-mana, dengan nada yang tidak bersungguh-sungguh dia berkata bahwa dia ingin makan ikan. Pemuda ini adalah seorang yang sangat berbakti. Dia mengira ibunya benar-benar ingin makan ikan, dia sangat girang sekali, dia pun beranggapan kali ini ibunya pasti akan tertolong. Tetapi saat dia menengok keluar rumah, di luar hanyalah terlihat hamparan salju yang putih, angin utara sedang bertiup menderu-deru. Si pemuda kembali khawatir, ia tidak tahu harus kemana untuk mencari ikan, salju telah membekukan semua sungai menjadi es. Tetapi karena sangat ingin menolong ibunya, dengan membulatkan tekad, pemuda itu meminta ibunya untuk me-nunggu, dan dia pun berlari menerjang keluar menuju ke sungai yang berada di dekat rumahnya. Pemandangan yang ada di depan matanya saat itu hanyalah permukaan sungai yang tertutup oleh salju dan es yang sangat tebal. Mustahil untuk mendapatkan ikan dalam kondisi seperti ini. Hatinya pun gelisah. Tapi dia sangat ingin sekali memenuhi keinginan ibunya. Dia lalu berdoa kepada Tuhan dan dewa penjaga sungai agar membantu untuk menolong ibunya. Kemudian, dia membuka baju dan menggunakan panas tubuhnya yang sangat lemah itu untuk mencairkan permukaan sungai yang sangat dingin menusuk tulang itu. Dapat dikatakan apa yang terjadi kemudian sungguh aneh. Mungkin berkat ketulusan hati si pemuda itu sehingga doanya membuahkan hasil. Secara ajaib salju dan es yang menutupi permukaan sungai itu sebagian mencair dengan cepat. Mendadak seekor ikan segar melompat keluar ke atas permukaan es. Pemuda itu menjadi girang dan ia sangat bersyukur kepada Tuhan, serta berterima kasih kepada ikan itu. Seumur hidupnya dia tidak pernah membunuh, saat itu dia memegang ikan itu dan berkata, "Saya sebenarnya tidak ingin melukaimu, saya hanya ingin menolong ibu, terpaksa saya harus mengambil dagingmu sedikit." Si pemuda hanya mengambil daging ikan itu dari satu sisi saja dan tidak melukai organ dalam ikan itu, lalu ikan itu dia lepaskan kembali ke dalam sungai. Di kemudian hari ikan tadi dinamakan ikan berbakti. Dan sekarang oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang hidup diluar negeri, ikan ini disebut ikan Long Li. Malam itu, si pemuda segera memasak dan menyuapi ibunya yang sekarat dengan sup ikan yang lezat itu. Sangat ajaib, setelah minum sup ikan itu tubuh ibunya kian hari kian membaik dan penglihatannya pun berangsur-angsur pulih. Suatu niat dan kelakuan yang begitu agung, sungguh telah menggetarkan dan mengharukan langit dan bumi, akhirnya ia akan mendapatkan balasan dengan apa yang disebut keajaiban oleh manusia. Meskipun banyak orang tidak mempercayainya, tetapi keajaiban ini benar-benar pernah dialami oleh orang-orang tertentu. Ada orang yang telah divonis oleh dokter bahwa sakitnya sudah tidak dapat disembuhkan, tetapi akhirnya ia mendapatkan kesembuhan yang tak terduga; ada yang sedang dalam kesulitan keuangan untuk membayar uang masuk sekolah anaknya, tiba-tiba mendapatkan rejeki senilai persis yang diperlukan untuk keperluan sekolah anaknya, dan lain-lain kejadian lagi. Semua hal-hal mengharukan ini sebenarnya menandakan apa? Tak lain dan tak bukan adalah untuk mengingatkan manusia bahwa Sang Pencipta senantiasa tahu akan perilaku, hati dan pikiran setiap insan-Nya! Ada orang merasa telah menjadi orang baik, tetapi mengapa malang nasibnya? Sesungguhnya, orang yang benar-benar baik, ia tidak akan mengeluh terhadap nasibnya. Ia akan sepenuhnya menyadari bahwa Yang Kuasa adalah Maha Belas Kasih, tentu telah mengatur nasibnya sedemikian rupa adalah untuk kebaikannya juga. Sang Pencipta tentu punya maksud-maksud lain yang tidak kita pahami. Orang yang menganggap dirinya sendiri orang baik, apakah benar-benar baik? Dia mungkin ramah kepada semua orang, tetapi apakah hatinya tidak dipenuhi dengan kedengkian, dan apakah pikirannya benar-benar bersih dari hal-hal yang kotor dan jahat? Lagi pula dengan mengeluh, bukankah itu berarti dia sedang menyalahkan Sang Pencipta? [Ervina Lim / Jakarta / Tionghoanews] *** Sudah waktunya anda menghemat biaya import, dengan cara mengirim email permintaan harga kepada Transwaycargo.com dibawah ini: PT. TRANSWAY CARGO INTITAMA Jalan Pesanggrahaan Raya No.#02-33 Rt.11 Rw.03 DKI-Jakarta Barat 11630, Indonesia. Tel: +62-21-2626 4750 Fax: +62-21-2626 4760 SMS: +62-856-755-0123 Email: transway.cargo@yahoo.co.id *** |
ENTAH HUKUMAN APALAGI YANG AKAN AKU RASAKAN Posted: 17 Oct 2011 01:32 AM PDT Story: Sebelum aku menceritakan cerita memilukan yang aku alami, perkenalkan namaku Reni (bukan nama sebenarnya). Aku dilahirkan dalam keluarga yang broken home, ayah dan ibu bercerai saat aku duduk di bangku SMP, mereka kemudian memutuskan untuk kembali menikah dengan perempuan dan laki-laki pilihannya masing-masing. dan keadaan itu membuat aku memiliki dua orang ayah dan dua orang ibu. Sepak terjang mereka sedikit banyak telah mempengaruhi pandanganku terhadap prilaku berumah tangga, dalam arti kata bagiku kawin cerai merupakan hal yang sangat mudah dan bukan merupakan sebuah beban moral yang harus dipertanggung jawabkan. Toh itu bisa dilihat dari keadaan kedua orang tuaku yang sepertinya sangat menikmati kehidupannya yang sekarang mereka jalani. Buktinya tak hanya sekali saja mereka melakukan kawin cerai, kalau tak salah ingat ayah dan ibu telah enam kali bercerai dan kemudian menikah lagi. Aku sendiri tak mengerti mengapa meraka berkelakuan seperti itu, apa yang mereka cari, apa yang mereka rasakan, tidakah mereka merasa malu. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu berkecamuk dalam hatiku dan membuat aku sangat penasaran dengan apa yang mereka rasakan. Pengaruh nyata dari itu semua adalah menjadi begitu mudah buat aku untuk berganti-ganti pacar dan begitu mudahnya pula aku memberikan apa saja yang kekasihku inginkan termasuk kemolekan dan kehangatan tubuhku. Tadinya aku berharap dengan melakukan itu semua mungkin sebagian pertanyaan dan rasa penasaran hatiku bisa terjawab. Tapi nyatanya, semakin sering aku berganti-ganti kekasih, semakin menumpuk pula rasa penasaran yang ada dalam diriku. Dari sekian banyak laki-laki memang ada beberapa yang membuatku merasa happy jika tidak bisa disebut bahagia, happy karena sebagian dari mereka bisa membuatku terengah-engah, merintih bahkan menggeliat liar bak ular yang berada dijalan aspal yang panas jika sedang bergulat di atas ranjang. Sejujurnya aku sendiri tak mendapatkan sesuatu yang berarti dengan gaya hidup seperti itu. bahkan dari kelakuanku itu semua, aku harus menanggung rasa malu ketika aku harus keluar dari bangku SMU kelas satu lantaran aku hamil. Aku sendiri tak tahu siapa ayah yang kukandung dalam rahimku, tapi aku beruntung bisa mendapatkan kambing hitam atas kejadian memalukan tersebut, sebut saja namanya Amir (nama samaran). Aku dan Amir akhirnya menikah, tanpa resepsi, tanpa keharuan dan airmata yang biasanya mejadi bagian dari prosesi pernikahan. Pernikahan itupun terlaksana Itupun dengan satu perjanjian, bahwa kami akan bercerai setelah aku melahirkan bayi yang kukandung. Karena walau bagaimanapun juga Amir tahu bahwa anak tersebut hanya merupakan bagian kecil dari 'saham' yang pernah ia tanamkan di tubuhku selain 'saham-saham' temanku yang lain. Dan begitulah akhirnya, setelah melahirkan aku terpaksa mengurus segela sesuatunya sendiri, walau kuakui kedua orang tuaku masih sering membantu memberikan sedikit uang untuk keperluanku dan anakku. Sementara ayah tiriku yang terakhir tak pernah mau perduli dengan kesulitanku, ia malah menyarankan aku untuk kembali mencari pengganti ayah untuk anakku. Namun saran itu baru aku laksanakan, dua puluh tahun kemudian, ketika aku menemukan seseorang yang benar-benar membuatku kagum, sebut saja namanya Herman (nama samaran). Laki-laki inilah yang akhirnya bisa membuatku mengerti akan artinya cinta, kasih sayang, kemesraan, romantisme dan kebahagiaan sebagai perempuan. Dari laki-laki ini juga aku bisa merasakan hangatnya air mata, keharuan dan rasa rindu. Namun kebahagiaan itu hanya sekejapan mata saja bisa kunikmati. Setelah beberapa minggu menikah, aku memergoki suamiku yang sedang bergumul dengan Cindy putriku sendiri. Tak tertahankan rasa sakit yang kualami saat itu. rasa sakit yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, pun ketika aku bercerai dengan Amir dua puluh tahun silam, ataupun ketika aku menyaksikan kedua orang tuaku bertengakar hingga akhirnya bercerai. Dan rasa sakit itu semakin bertambah, ketika aku tak lagi mendapati mereka berdua di rumah sampai saat ini. Anak perempuanku satu-satunya yang telah kurawat selama puluhan tahun ternyata menjadi sebuah hukuman buatku terhadap kehidupan masa lalu yang telah aku jalani. Dan entah hukuman apalagi yang kelak akan menghampiri aku, yang jelas sampai saai ini aku masih merindukan Herman dan berharap ia kembali kepelukanku untuk memberiku pelepas dahaga akan sebuah kemesraan. [Vivi Tan / Jakarta / Tionghoanews.com] |
Posted: 17 Oct 2011 01:22 AM PDT Sun Bing semasa mudanya pernah mengalami nasib yang penuh derita, ia difitnah dan dicelakai oleh saudara seperguruannya yakni Pang Juan dan mengalami hukuman potong kaki sebatas lutut ke bawah, maka sejak saat itu ia dijuluki Sun Bing (baca: suen ping). Bing bermakna: kaki lutut yang terpotong. Karena ia menulis banyak strategi kemiliteran yang populer, maka diberi sebutan sebagai Dewa Seni Perang. Difitnah Pang Juan Sun Bing dan seorang warga Negara Wei, Pang Juan belajar bersama di perguruan Gui Guzi dan mempelajari strategi perang. Oleh karena kemampuan Pang Juan tidak bisa menandingi Sun Bing ia terbakar oleh iri hati, sesudah ia menjadi jenderal besar Negara Wei, ia berkomplot mengundang Sun Bing ke Negara Wei, padahal perangkap sudah disiapkan. Sun Bing dijatuhi hukuman pemotongan kaki dan wajahnya di tatoo warna dengan tujuan agar Sun Bing cacat permanen serta tidak bakal dipakai orang. Meski demikian Pang Juan masih saja tidak tenang, maka Sun Bing pun ia sekap, untuk membatasi ruang geraknya. Kemudian terdapat seorang duta Negara Qi yang secara diam-diam menemui Sun Bing dan menyelundupkannya ke Negara Qi. Tian Ji, seorang jenderal Negara Qi telah lama kagum dengan nama baik Sun Bing, maka itu ia mempromosikannya ke raja Qi. Sesudah raja Qi menanyainya tentang strategi perang ia terkagum-kagum terhadap kemampuan menonjol Sun Bing, sehingga menghadiahinya jabatan penasehat militer, bekerja sama dengan Tian Ji membesarkan Negara Qi. Kisah Balapan Kuda Terdapat sebuah anekdot tentang Sun Bing yang terkenal. Waktu itu para bangsawan negeri Qi sedang menggandrungi balap kuda. Tian Ji sering kali bertaruh dalam balapan kuda dengan raja Qi dan para pangeran, tetapi lebih sering kalah daripada menang. Diam-diam Sun Bing melakukan penelitian, ia menemukan kuda Tian Ji dan kuda dari raja Qi maupun para pangeran sebenarnya kualitasnya tidak selisih banyak, semuanya terdapat perbedaan kelas: bawah, menengah dan atas, maka ia berkata kepada Tian Ji: "Balapan selanjutnya, Anda bertaruhlah besar-besaran, saya jamin Anda pasti menang." Sebelum berlangsung balapan, Sun Bing mengatakan kepada Tian Ji: "Anda dengan kuda kelas bawah melawan kuda kelas atas milik raja Qi, dengan kuda kelas atas melawan kuda kelas menengah raja Qi lalu dengan kuda kelas menengah melawan kuda kelas bawahnya." Seusai lomba, ternyata Tian Ji memenangi lomba dengan skor 2 : 1. Sejak saat itu Sun Bing jadi terkenal di kalangan bangsawan. Seni Berperang Sun Bing "Seni Berperang Sun Bing" adalah buku kemiliteran terkenal di zaman China kuno, ditulis oleh Sun Bing dan muridnya. Ia menyimpulkan pengalaman peperangan yang terjadi pada periode pertengahan Zhan Guo (Negeri Saling Berperang, sekitar abad ke-4 SM), di dalam bidang strategi perang, siasat perang dan pendirian pasukan serta perang riil telah banyak menulis karya tulis yang bernilai, oleh karena itu telah memperoleh apresiasi tinggi di kalangan intelektual dalam dan luar negeri. [Pauline Ng / Medan / Tionghoanews] |
STRATEGI SUN BIN YANG LUAR BIASA Posted: 17 Oct 2011 01:19 AM PDT Cerita Sun Bin adalah salah satu cerita yang paling terkenal dalam sejarah China. Pada jaman dahulu kala, pada Periode Negara Berperang, Sun Bin dan Pang Juan adalah murid dari Gui Guzi, seorang pencipta strategi militer. Sun Bin dan Pang Juan adalah teman baik, mereka kemudian mengangkat sumpah sebagai saudara. Ketika Raja Wei berniat mencari seorang yang berbakat untuk kerajaannya, Pang Juan tidak kuasa menahan diri dan pergi kepada raja. Benar saja, meskipun Pang Juan tidak menyelesaikan studinya, Raja Wei mengangkatnya menjadi seorang kepala strategi. Pang kemudian berhasil mengalahkan beberapa negara lain dan menjadi terkenal. Sementara itu, Sun Bin terus berguru kepada Gui Guzi. Karena ia jujur dan lurus, Gui Guzi memutuskan untuk memberinya sesuatu yang tidak pernah Ia ajarkan kepada orang lain, yakni 13-bab Kitab Klasik Seni Perang Wuzi. Sun Bin mencurahkan waktu dan belajar dengan tekun. Akhirnya, Sun Bin memiliki keahlian dan kemampuan di atas Pang Juan. Suatu hari, Raja Wei mengirim utusan, membawa hadiah mahal untuk merekrut Sun Bin. Sun merasa senang dan berpikir bahwa ini adalah hasil rekomendasi dari Pang Juan. Tapi Pang Juan tidak pernah merekomendasikan Sun Bin. Karena berkuasa dan dihormati di Kerajaan Wei, Pang Juan sangat cemburu kepada Sun Bin dan tidak ingin melihat keberadaannya di Kerajaan Wei. Kemudian, mimpi buruk Sun Bin dimulai. Di satu sisi, Pang Juan berpura-pura menjadi teman baik Sun Bin, di sisi lain, ia memasang perangkap dan memfitnah Sun Bin di depan Raja Wei. Akhirnya, Pang Juan memberitahu Raja Wei bahwa Sun Bin akan berkhianat dan akan bekerja untuk Raja Qi. Raja Wei sangat marah dan memerintahkan untuk memotong tempurung lutut Sun Bin. Karena hal ini, Sun Bin selanjutnya tidak bisa berjalan. Setelah Sun Bin cacat, Pang Juan bersikap sangat baik dan merawatnya. Pang Juan berpura-pura baik, bermaksud agar Sun Bin menuliskan semua yang ia ketahui tentang Kitab Seni Perang Wuzi. Sun sangat bersyukur memiliki sahabat Pang dan menuliskan apa yang bisa diingatnya. Suatu hari, tanpa sengaja ia tahu bahwa ia akan dibunuh setelah menyelesaikan tulisannya. Sun Bin menjadi gila dan membakar semua tulisan-tulisannya. Dia berguling-guling di kandang babi dan bergumam sendiri setiap saat. Mengetahui bahwa Sun Bin lumpuh dan tidak berharga, Pang Juan pun merasa tenang. Sebenarnya, Sun Bin hanya berpura-pura menjadi gila untuk menyelamatkan hidupnya, perihal ini, hanya satu orang yang tahu. Ia adalah Mo Zi. Mo Zi kemudian menceritakan kisah Sun Bin kepada Raja Qi, dan Raja Qi bersikeras menyelamatkan Sun Bin yang penuh talenta dengan segala risiko. Sun Bin akhirnya diselundupkan keluar dari Kerajaan Wei dan pergi ke Kerajaan Qi. Ketika Pang Juan tahu Sun Bin telah menghilang, semua sudah terlambat. Setelah Sun Bin tiba di negara Qi, ia segera memperoleh penghormatan dan kekaguman raja beserta menteri di istana. Sun Bin menampilkan strategi melalui kejadian kecil dan semua orang terkejut. Kisahnya adalah seperti ini: Raja Qi menyukai pacuan kuda. Jenderal Besar negara Qi yang menyusun strategi untuk raja, Tian Jie, sering kalah dalam balapan. Suatu kali, setelah Sun Bin menyaksikan tiga balapan, ia mengatakan kepada Tian Jie: "Besok, Anda dapat bertaruh besar melawan raja dan saya dapat menjamin Anda menang. " Keesokan harinya, Tian Jie bertaruh seribu keping emas untuk raja, namun dia khawatir. Dia bertanya kepada Sun Bin: "Bagaimana Anda bisa yakin bahwa saya bisa menang?" Sun Bin berkata: "Semua kuda yang baik milik raja dan Anda akan kalah. Namun, mari kita membagi kuda menjadi tiga kategori - kelas satu, kelas dua dan kelas tiga. Kita dapat mengatur mereka sedikit berbeda, misalnya - kuda pacu terburuk Anda dapat melawan kuda terbaik raja dan Anda akan kalah besar. Tapi kemudian, jika Anda menggunakan kuda terbaik Anda untuk perlombaan melawan kuda kelas dua raja, Anda akan menang. Bila Anda menggunakan kuda kelas dua Anda melawan kuda kelas ketiga raja, Anda akan menang lagi. Anda akan menang dua dari tiga balapan seperti itu. " Pada akhir balapan, Tian Jie memenangkan seribu keping emas dan Sun Bin memenangkan hati setiap orang dengan kecerdasan dan strategi. Raja Qi ingin menjadikan Sun Bin Jenderal Besar, tapi dia menolak dan berkata: "Seorang lumpuh menjadi Jenderal Besar akan menyebabkan penghinaan yang lain. Lebih baik Tian Jie mengambil posisi itu. Saya akan merencanakan dan menyediakan strategi dari belakang. " Saat itu, Pang Juan hanya satu-satunya ahli strategi di Wei, dan dia ingin meningkatkan posisi dan kekuasaannya. Dia menyerang negara Zhao dan mengepung ibu kotanya, Han Dan. Raja Zhao meminta bantuan negara Qi. Tian Jie ingin mengirim pasukan ke Han Dan dalam upaya penyelamatan, tetapi Sun Bin menyarankan akan lebih baik tidak buang energi prajurit karena bepergian sejauh Han Dan, tetapi menyerang negara Wei sebagai gantinya, karena pasukan Wei sedang terkonsentrasi di daerah incarannya (negara Zhao). Tian Jie mengikuti saran Sun Bin. Sementara itu, Pang Juan memahami bahwa Pasukan Qi akan menyerang Wei sehingga ia harus kembali. Segera, Tian Jie menyerang pasukan Wei dan mereka mengalami kekalahan besar. Negara bagian Zhao diselamatkan. Pang Juan akhirnya menyadari bahwa Sun Bin di belakang layar. Pang Juan pernah mendapat pin dan jarum dari Sun Bin. Dia mengirim orang ke Qi dan menyuap orang untuk menyebarkan rumor tentang Sun Bin. Raja Qi sangat marah dan menurunkan Tian Jie dan Sun Bin. Pang Juan gembira dan ia mengumpulkan tentara untuk menyerang negara Han. Saat raja Qi meninggal dan putranya menjadi raja. Putra Raja tahu bahwa Tian Jie dan Sun Bin tidak bersalah dan kembali menempatkan mereka di posisi. Ketika negara Han meminta bantuan, istana terpecah. Salah satu menteri berkata: "Tidak, biarkan mereka saling membunuh dan kita akan mendapatkan manfaat darinya." Tian Jie mengatakan: "Kita harus melakukan yang terbaik untuk membantu. Jika tidak, Wei akan mengambil alih Han dan menjadi lebih kuat, dan kita akan menjadi sasaran berikutnya! " Namun, Sun Bin berpikir pendapat mereka tidak cukup baik. Dia berkata: "Jika kita tidak membantu Han, setelah Wei menghancurkan Han, itu akan menyakiti kita. Jika kita membantu, kita harus menghadapi negara Wei dengan tentara kita, yaitu berjuang untuk Han. Entah menang atau kalah, kita akan berakhir dengan kerusakan yang luar biasa. Saya berpikir harus memberitahu Han bahwa kita akan membantu, sehingga semangat tentara mereka akan naik dan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan negara mereka, pada akhirnya kedua pasukan akan kelelahan. Pada saat itu, kita akan mengirim tentara untuk menyerang Wei. Pasti akan mudah bagi tentara kita untuk melawan tentara kelelahan, nyawa tentara kita pasti aman. Kita memenuhi janji dan Han akan berterima kasih. Dengan demikian, kita dapat mengeluarkan usaha kecil dan menang besar. " Setelah Wei dan Han bertempur beberapa waktu, Qi mengirim tentara untuk menyerang ibukota Wei. Pang Juan tidak punya pilihan selain meninggalkan Han dan kembali. Dia sangat marah dan berencana mengumpulkan semua tentaranya - untuk bertempur habis-habisan melawan Sun Bin. Ketika Pang Juan kembali ke Wei, tentara Qi sudah pergi. Pang Juan mengirim tentara untuk mengejar mereka. Sementara itu, ia mengirim orang untuk memeriksa berapa banyak tempat memasak tentara Qi tertinggal. Hari pertama ada 50.000 tempat memasak; hari ketiga, hanya 30.000 yang tersisa. Pang Juan yakin, segera dia memimpin pasukan cahaya untuk mengejar Sun Bin dan bersumpah untuk menangkapnya hidup-hidup. Sementara itu, Sun Bin sedang merencanakan tanggal dan lokasi. Dia memerintahkan tentaranya mengepung jalan Ma Ling, jalan sempit di ngarai sangat sulit untuk masuk atau keluar. Dia juga memerintahkan mengelupas kulit pohon besar dan menulis: "Pang Juan akan mati di sini." Dia mengatur 5000 pemanah untuk menembak ketika mereka melihat api di sekitar pohon. Ketika Pang Juan menuju ke pintu masuk ngarai, tentara melaporkan bahwa ada batu dan pohon menghalangi jalan. Pang Juan bersemangat dan berpikir tentara musuh takut. Dia naik ke ngarai tanpa ragu-ragu. Pang melaju ke Jalan Ma Ling. Ketika ia mendengar pohon besar di jalan dan kata-kata ditulis pada pohon, ia memerintahkan para prajurit untuk menyalakan api sehingga ia bisa membaca tulisannya. Melihat tulisan, dia berteriak: "Aku telah tertipu!" Lalu, 5000 panah menuju ke arahnya dan ia terbunuh. Pang Juan juga merupakan ahli strategi yang luar biasa. Sayangnya, dia begitu kewalahan karena kecemburuan terhadap Sun Bin sehingga api cemburu akhirnya menghabisi hidupnya. [Pauline Ng / Medan / Tionghoanews] |
Posted: 17 Oct 2011 01:16 AM PDT Saat menggantungkan diri di permukaan berbatu 40 kaki (sekitar 12 m) di atas tanah, tubuh akan terasa gemetar karena Anda perlu mengerahkan seluruh tenaga. Satu-satunya bagian tubuh yang beristirahat pada benda apa pun yang padat hanyalah ujung sepatu dan ujung jari Anda. Lengan terasa terbakar, seluruh tubuh terasa ketat, dan jalinan otot di lengan Anda akan mengeras. Otot punggung akan mengembang dan menggulung saat Anda menarik beban tubuh ke atas hanya dengan tumpuan jari-jemari di celah kecil bebatuan. Anda memantapkan posisi kaki, mengeraskan tubuh, lalu tarik ke atas, dan tarik lagi. 6 m lagi , 3 m lagi, 1,5 m lagi - dan akhirnya Anda berhasil. Saat tali-temali mengambil alih berat tubuh Anda, dan partner Anda masih berada di bawah Anda, lengan bawah mengembang dan memompa tenaga, jari-jari gemetar, dan Anda sendiri ragu-ragu apakah masih kuat mengangkat tangan ke atas kepala. Namun Anda pasti merasa menang dan puas. Entah baru melakukan pendakian kali pertama atau ribuan kali, kemungkinan tubuh Anda akan terasa kaku di pagi berikutnya. Tubuh manusia tidak dirancang untuk memanjat tebing vertikal. Pada bagian pertama telah dijelaskan bagaimana tubuh akan terasa gemetar karena mengerahkan seluruh tenaga saat pendaki menggantungkan diri di permukaan berbatu 12 m di atas tanah. Entah baru melakukan pendakian kali pertama maupun pendakian yang ke sekian ribu, kemungkinan besar tubuh Anda akan terasa kaku di pagi berikutnya. Tubuh manusia tidak dirancang untuk memanjat tebing vertikal. Berlari, melompat, mengangkat benda—adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan sesuai bentuk alami tubuh manusia. Membebankan seluruh tubuh hanya pada ujung jari tangan dan menariknya keatas, bukan bentuk alami tubuh manusia. Meningkatkan performa dalam bidang panjat tebing berarti memanfaatkan kemampuan tubuh hingga ke batas maksimal. Pendaki-pendaki yang handal biasanya adalah individu-individu yang paling sehat dalam bidang olahraga. Panjat tebing menduduki posisi menarik antara hobi dan olahraga. Dilihat dari satu sisi dia merupakan olahraga yang menuntut latihan fisik ketat dan pengorbanan dari peminatnya, serta keberanian ekstra. Hemingway, sastrawan Amerika ternama, pernah berkata: "Balap mobil, adu banteng, dan mendaki gunung adalah olahraga yang sebenarnya. ... Lainnya hanyalah permainan belaka." Dari perspektif lain, panjat tebing menjadi salah satu hobi yang paling mudah diakses di dunia kebugaran karena perkembangan panjat tebing indoor, jasa pemandu aktivitas olahraga luar, dan kesediaan dari peminatnya. Aksesibilitas yang luas telah membawa panjat tebing menjadi salah satu olahraga yang berkembang paling pesat di dunia. Pendaki-pendaki baru banyak berlatih dalam gym dan batuan terjal ribuan kali. Banyak pendaki baru sebenarnya adalah orang-orang yang hanya menginginkan latihan berat. Mereka ingin mencoba perasaan 'terbakar' saat berhasil melampaui target 1,5 m dari yang diperkirakan. Atau mereka hanya ingin melatih kekuatan yang diperlukan pendaki saat menggantungkan beban tubuhnya pada lengan dan mengayunkan kakinya ke atas wajah. Ada beberapa manfaat kebugaran yang didapatkan saat melakukan aktivitas pendakian, dan manfaat ini dapat diperoleh siapapun yang ingin mendapatkan sedikit petualangan dan banyak kesenangan. Sebagian besar manfaat dari panjat tebing terletak pada fakta bahwa olahraga ini mengharuskan Anda menggunakan otot dengan cara yang tidak konvensional. Sekali lagi, latihan panjat tebing yang intensif bukan merupakan aktivitas yang alami bagi bentuk manusia. Jika kita diciptakan untuk mendaki, maka tubuh kita akan terlihat seperti simpanse. Panjat tebing mengharuskan Anda mengembangkan sistem otot yang sangat sering Anda gunakan untuk tujuan yang jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari dan bahkan berbeda dengan olahraga lainnya. Dengan kata lain, panjat tebing memanfaatkan otot biasa untuk penggunaan yang tidak biasa. Sekedar contoh, ketika kita memanjat peralatan rumah tangga sehari-hari seperti tangga, paling sering kita melingkarkan tangan di sekitar batang anak tangga untuk menarik tubuh kita lebih tinggi. Akibatnya, sebagian besar non-pendaki menduga batuan yang dapat dipanjat mirip dengan serangkaian anak tangga yang mudah digenggam. Pada kenyataannya, bagaimanapun, tangan Anda harus menyesuaikan dengan berbagai bentuk genggaman saat melakukan panjat tebing. Dalam istilah slang pendakian, pendaki dihadapkan dengan "lereng curam", "tempat air minum", "jumputan jari", dan "saku." Mungkin harus menarik tubuh pada tebing setipis pensil atau pegangan sebesar bola bulat. Anda bahkan dapat memanfaatkan celah di bebatuan yang hanya cukup untuk satu atau dua jari. Posisi-posisi genggaman tersebut dapat terjadi saat Anda mengangkat tubuh di dinding vertikal. Tekanan yang ditimpakan pada tangan Anda saat menyesuaikan diri dengan keterbatasan bebatuan saat memanjat tebing memaksa lengan bawah, otot-otot jari, dan tendon jari Anda bekerja ekstra kuat. Dalam serial Discovery Channel "More Than Human," seorang pendaki professional berusia 15 tahun, Tori Allen, memiliki berat hanya 50.25 kg, tercatat memiliki kekuatan cengkeraman 36 kg. Seorang dokter olahraga mencatat bahwa cengkeraman tersebut "sama kuatnya dengan kekuatan cengkeraman dari pemain football NFL Amerika." Yang perlu diingat dari panjat tebing adalah latihan beban tubuh. Karena merupakan latihan berat tubuh ekstra, panjat tebing memerlukan dukungan dari berbagai macam otot untuk setiap gerakan. Ketika Anda memindahkan tubuh ke atas di dinding berbatu, jari jemari harus menggenggam kuat, lengan bawah akan menegang, bisep dan trisep melentur, otot punggung terlibat, inti tubuh bergerak, dan kaki Anda mendorong. Latihan beban, di sisi lain, sering berusaha mengisolasi kelompok otot tunggal, yang merugikan otot-otot lain yang lebih kecil sebagai pengatur keseimbangan yang diperlukan untuk mengendalikan gerakan seluruh tubuh. Berotot besar hanya akan mengganggu pemanjatan, sehingga tubuh merespon stres fisik pada jenis gerakan seluruh tubuh yang digunakan dalam panjat tebing dengan membangun otot yang ramping dan liat. Aktivitas mendaki kadang-kadang membutuhkan gerakan yang melibatkan otot-otot Anda dengan cara yang unik. Sebagai contoh, Anda mungkin perlu bergelantungan di dinding yang menjorok keluar dan menarik setengah tubuh ke atas hanya dengan lengan kanan Anda sampai di sudut yang tepat, kemudian berhenti, "mengunci" lengan, dan menggapai dengan lengan kiri. Dengan gerakan semacam ini, tubuh akan membuat pinggul merapat ke dinding. Lengan kanan dan otot punggung (terutama otot latissimus dorsi, otot yang besar, datar, pada bagian punggung, dan terletak di belakang lengan) bergerak dinamis mengangkat tubuh keatas, lalu berhenti dalam posisi kontraksi isometrik (timbulnya penegangan otot tanpa mengalami pemendekan) yang mengunci posisi tubuh hingga lengan kiri menggapai. Ini adalah contoh yang sederhana. Pendakian lain mungkin melibatkan otot oblique (miring), deltoid (otot lebar yang melingkupi bahu), dan trapezius (otot besar yang berpangkal dari belakang kepala dan ruas-ruas tulang belakang di leher dan dada), serta sejumlah otot lain yang lebih kecil dan stabil. Aktivitas pendakian membutuhkan tegangan tubuh sekaligus gerakan dinamis. Anda dapat melakukan beberapa langkah dengan menjaga agar tubuh diam di tempat, dan beberapa langkah lain dilakukan dengan melemparkan diri ke pegangan selanjutnya dengan gerakan yang tegas dan cepat. Tidak ada olahraga lain yang memaksa otot terus berubah dari isometrik, kontraksi statis ke gerakan dinamis seperti memanjat tebing. Tubuh akan merespon secara berbeda terhadap gaya pendakian yang berbeda. "Bouldering" (jenis panjat tebing tanpa tali pengaman karena umumnya dilakukan dalam jalur pendek) dilakukan pada bebatuan atau dinding yang pendek dan menekankan kekuatan pendakian yang ekstrem dalam pendakian singkat. "Top roping" (jenis panjat tebing yang menggunakan tali diikatkan pada semacam baut sangkar sebagai pengaman) dan "sport climbing" (jenis panjat tebing yang menggunakan semacam baut sangkar yang ditancapkan permanen ke bebatuan sebagai panjatan) dilakukan pada dinding dan tebing tinggi dan cenderung untuk menekankan pada kekuatan ketahanan. Semakin panjang pendakian, sistem pertahanan anaerobik (tanpa oksigen) semakin diperlukan. Rute bouldering yang dipilih atau "langkah-lagkah sulit" yang terdiri dari beberapa step sangat kuat, sementara bentuk pendakian yang lebih panjang terdiri dari langkah-langkah yang rendah intensitas yang harus dipertahankan dalam jangka waktu lebih lama. "Permainan" yang menempuh rute panjang bernama "kekuatan ketahanan". Anda harus tetap melakukan langkah-langkah dan dorongan intensitas tinggi melalui pembakaran otot selama melakukan rute sport or top-roped, yang dapat mencapai lebih dari 30,5 meter. Alternatifnya, tentu saja, akan jatuh. Ini manfaat kebugaran paling-tidak terukur dari aktivitas yang ditawarkan panjat tebing. Tidak ada pengangkat beban maupun pelari treadmill dan tidak ada seorang pun di kelas aerobik atau sesi yoga dapat menyampaikan bahwa ia telah mengalami tekanan akibat ketakutan. Berhasil menyelesaikan satu sesi angkat beban jauh berbeda dengan keberhasilan yang diraih saat melalui langkah inti dari rute keras saat tergantung 15 m dari tanah. Keduanya menitikberatkan pada kekuatan mental, tetapi pendaki secara nyata menghadapi kemungkinan jatuh jika dia tidak menyelesaikan langkah berikutnya dengan tepat. Siapapun yang mampu memanjat dengan cerdas pasti telah melakukan pendakian dengan aman. Sejumlah teknologi dan pengaman berbentuk perangkat pendakian berfungsi untuk menjaga keselamatan Anda saat terjatuh, namun tetap saja ada momen ketidakpastian dan ketakutan kecil saat tangan meleset dari batu. Menanggulangi rasa takut jatuh membutuhkan usaha yang besar. Melakukan tugas fisik sekompleks pendakian sambil menanggulangi rasa takut tersebut merupakan prestasi besar. Intinya, panjat tebing akan meningkatkan kebugaran Anda baik dilakukan secara teratur maupun hanya sesekali. Bagi banyak orang, aktivitas mendaki adalah bentuk latihan utama. Namun, juga menjadi pilihan olahraga bagi mereka yang memfokuskan kebugaran fisik pada olahraga aerobik atau angkat beban. Jika Anda tertarik mencoba panjat tebing, yang pertama harus Anda lakukan adalah mencari informasi mengenai pusat olahraga panjat tebing lokal dan hubungi mereka. Panjat tebing indoor adalah perantara menuju panjat tebing outdor, dan biasanya pendaki berpengalaman memanfaatkan panjat tebing indoor untuk latihan dan menjaga kebugaran. Meskipun artikel ini menekankan manfaat kebugaran, aktivitas mendaki tidak hanya suatu bentuk olahraga. Mendaki adalah aktivitas yang menarik, menantang, dan menyenangkan untuk dilakukan sendiri maupun dengan teman. Jadi jika Anda ingin sesekali memilih hobi baru, cobalah panjat tebing. Fokus pada hobby, dan kebugaran akan mengikuti. [Pauline Ng / Medan / Tionghoanews] |
OPERA WAYANG TIO CIU PAN DIGELAR DI TEBINGTINGGI Posted: 17 Oct 2011 01:04 AM PDT Menyemarakkan hari ulang tahun Dewi Kwan Im, masyarakat etnis Tionghoa Kota Tebingtinggi kembali menggelar Opera Wayang Orang atau Tio Ciu Pan dari Negeri Cina Tiongkok di halaman depan Vihara Maha Dana Jalan Veteran Kota Tebingtinggi. Acara yang akan berlangsung selama 15 hari (hingga 28 Oktober 2011) itu secara resmi dibuka Walikota Tebingtinggi diwakili Wakil Tebingtinggi, H Irham Taufik SH AMP, Jum'at (14/10) malam dan turut dihadiri unsur muspida setempat antara lain Kapolresta, AKBP Robert Harianto Watratan, Kajari Olopan Nainggolan SH MH, Ketua PN Tebingtinggi, Kaban Kesbang Linmas Zulkifli B Siregar, Ketua Panitia Tio Ciu Pan Darmadi alias Ahong dan para pimpinan SKPD sekota Tebingtinggi. Irham Taufik dalam sambutannya berharap agar pemuda - pemudi Tionghoa di kota itu untuk terus melestarikan seni budaya Tionghoa. "Budaya etnis Tionghoa harus dilestarikan dan dikembangkan sebab generasi muda harus mengetahuinya," kata Irham Taufik. Dia juga mengajak warga masyarakat kota Tebingtinggi yang multi etnis untuk tetap menjaga kerukunan dan kondusifitas kota dengan saling menghargai seni budaya masing-masing etnis. "Mari kita saling mempererat rasa nasionalis bangsa dengan saling menghargai kebudayaan etnis apalagi kota Tebingtinggi yang multi etnis, mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa demi kondusifitas daerah yang kita cintai ini", imbuhnya. Ketua Panitia Opera Wayang 'Tio Ciu Pan', Darmadi alias Ahong mengatakan, kegiatan budaya leluhur dari Negeri Tiongkok Tio Ciu Pan tersebut dalam rangka memperingati hari ulang tahun Dwi Kwan Im itu untuk kedua kalinya digelar di Kota Tebingtinggi. "Kegiatan ini sekaligus dalam rangka ritual doa, karena ini mengingatkan suku Tionghoa dimusim semi bercocok tanam yang berlangsung bulan Januari hingga bulan Maret. Setelah bercocok tanam, bulan April hingga Juni, tibalah musim panen. Ini sesuai dengan leluhur kita dahulu di negeri Tiongkok, setelah musim tanam berlangsung enam bulan kemudian memanen," ungkap Ahong. Sebelum turun ke sawah, lanjut A Hong, masyarakat di negeri Tiongkok terlebih dahulu melakukan ritual agama dengan sembahyang. Kemudian, mereka berdoa guna meminta kepada Dewi Kwan Im agar tanaman ini bisa berhasil. Di Negeri Tiongkok kalau bulan ini sudah siap panen, tapi sekarang ini kapan saja bisa panen. "Acara ini juga untuk memohon do'a, agar masyarakat Tebingtinggi khususnya dan Indonesia umumnya tetap damai dan sejahtera. Para petani tetap berhasil dalam bercocok tanam, dijauhkan dari berbagai musibah. Kita do'a kan juga, negara ini terhindar bencana dan tetap hidup rukun serta damai", harap A Hong didampingi Wakil Ketua, Endri Saputra, Rusli alias Ahwat, Udin Anwar alias Alin, Sekretaris Han Chong dan Bendahara San Moi. [Pauline Ng / Medan / Tionghoanews] |
Posted: 16 Oct 2011 05:43 PM PDT Tak ada kata yang pantas terucap untukmu Papi. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata. Saat anak-anak pergi sekolah dengan papinya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan cahayanya. Saat anak-anak menunggu kepulangan papinya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu. Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku. Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku. Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku. Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku. Karena itulah, aku selalu berdoa "semoga Tuhan selalu memberi yang terbaik untukmu" |
PEMALU, TERNYATA SINYAL ORANG BAIK HATI Posted: 16 Oct 2011 05:10 PM PDT Pernahkah Anda terpeleset di depan banyak orang saat mengenakan sepatu tumit tinggi? Atau, tak sengaja menjatuhkan gelas di restoran yang hening? Ini pasti jadi momen yang bikin Anda ingin langsung pergi sambil menutup muka. Namun, dari momen-momen memalukan ini ternyata ada efek positifnya. Yaitu, Anda dinilai sebagai pribadi yang baik, perhatian, mudah dipercaya sehingga banyak yang ingin berteman oleh orang lain. Hal ini menurut penelitian Matthew Feinberg, psikolog dari University of California. Penelitian yang baru dipublikasikan secara online dalam Journal of Personality and Social Psychology ini melihat apakah mungkin momen memalukan bisa mengungkap kecenderungan seseorang menjadi prososial. Ini berarti kemampuan menjadi pribadi yang murah hati, dapat dipercaya, dan lebih peduli terhadap orang lain. Untuk mengetahuinya dilakukan percobaan yang melibatkan 57 mahasiswa. Mereka mengungkap momen memalukan yang pernah dialami dan direkam dalam melalui video. Sebagian besar momen tersebut adalah buang gas dan tersandung saat berjalan. Para mahasiswa juga diminta menyelesaikan dua tes untuk mengukur kemurahan hati mereka dan kemampuan bekerja sama. Lalu, dari rekaman video, peneliti memberikan peringkat seberapa memalukan momen tersebut dan seberapa malu perasaan para mahasiswa. Diketahui dari percobaan ini kalau merasa malu adalah sinyal dari sikap baik hati. Malu ternyata mengindikasikan kalau Anda perhatian dengan orang lain dan tidak bermaksud menyakiti mereka. "Orang yang tidak mudah merasa malu dinilai sebagai pribadi yang sulit dipercaya dan egois," kata Matthew Feinberg, dikutip dari msnbc.msn.com. Meskipun malu mengekspresikan sisi ketidaknyamanan, Feinberg mengungkap justru ini bisa membantu orang mendapatkan informasi tentang karakter Anda. Bahkan, bisa jadi sinyal yang menggambarkan kalau Anda pribadi yang baik dan bisa diandalkan. [Winda Ong / Bengkulu / Tionghoanews] |
9 UNIVERSITAS CHINA BERPAMERAN DI HOTEL ATLET JAKARTA Posted: 16 Oct 2011 05:03 PM PDT Sebanyak 9 universitas di China ikut serta dalam China Education Exhibition (CEE) 2011 di Hotel Atlet Century Park, Minggu (16/10/2011). Pameran pendidikan bertujuan memenuhi rasa ingin tahu masyarakat Indonesia akan kebutuhan informasi pendidikan di China. Sembilan universitas yang berartisipasi dalam CEE 2011 adalah Beijing Language and Cultute University, China University of Political Science and Law, Nanjing University of Chinese Medicine dan China Agricultural University. Kemudian Tianjin University of Chinese Medicine, Jiangnan University, dan Zhejiang Wanli University, Gread Wall China Education Consultant serta Cerdas Bangsa College. Menurut Ketua Panitia, Sudjadi pameran diadakan karena setiap tahunnya pelajar Indonesia yang belajar ke China meningkat. "Setiap tahunnya pelajar Indonesia yang belajar di China meningkat hingga 20 persen. Mereka kembali ke Indonesia dengan kemampuan berbahasa Mandarin yang baik," jelas Sudjadi. Sudjadi menambahkan pameran ini didukung resmi dari Kementerian Pendidikan Republik Rakyat China yang diwakili oleh China Service Center for Scholary Exchange (CSCSE). Sehingga diharapkan dapar menjembatani kerjasama pendidikan Indonesia dengan China. Dalam pameran kali ini, pengunjung dapat memperoleh informasi mengenai program beasiswa unggulan dari Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional RI dan CSCSE. [Meilinda Chen / Jakarta / Tionghoanews] |
3 DOKTER DI CHINA DITANGKAP KARENA CANGKOK ORGAN Posted: 16 Oct 2011 04:00 PM PDT Tiga dokter di China telah ditangkap karena diduga melakukan transplantasi organ secara ilegal di satu klinik swasta, kata pihak berwenang lokal dan media pemerintah pada Minggu. Bertindak berdasarkan informasi, polisi di kota Bazhou kota di provinsi utara Hebei menangkap para dokter pada bulan lalu, ketika mereka siap untuk memindahkan ginjal dari seorang pria, kata seorang pejabat Partai Komunis setempat dan polisi kepada AFP. Kasus ini sedang diselidiki, kata mereka, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut. China melarang transplantasi organ dari donor hidup selain pasangan, kerabat dan anggota keluarga yang diadopsi pada tahun 2007, kata kantor berita resmi Xinhua. Tapi permintaan untuk transplantasi jauh dari pasokan di negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar jiwa itu, sehingga membuka pintu bagi penjualan organ ilegal. Negara ini meluncurkan program uji coba tahun lalu untuk memungkinkan orang secara sukarela menyumbangkan organ mereka setelah kematian, dalam rangka memenuhi meningkatnya permintaan, kata Xinhua. Sekitar 1,5 juta orang sedang menunggu untuk transplantasi tetapi hanya sekitar 10.000 orang telah terdaftar sebagai donor, katanya. Menurut laporan media pemerintah sebelumnya, rumah sakit telah melakukan operasi transplantasi ilegal untuk sekitar 100.000 yuan (sekitar 15,700 dolar). [Miao Miao / Beijing / China / Tionghoanews] |
You are subscribed to email updates from Tionghoanews.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment