Tuesday, 11 October 2011

印尼华人 (21/1)

印尼华人 (21/1)


PERNIKAHAN YANG AKU SIA-SIAKAN !

Posted: 11 Oct 2011 09:21 AM PDT

Mungkin aku salah satu dari sebagian orang yang tidak bisa bersyukur, menikmati tiap titik anugerah yag diberikan Tuhan padaku. Namaku Tathia (bukan nama sebenarnya), memiliki sepasang putra putri yang cantik dan manis dari suamiku, Edward. Suamiku ekspatriat yang bekerja di sektor perbankan.

Pernikahan kami yang membahagiakan ini sudah berjalan selama 5 tahun. Namun makin hari hubungan kami makin terasa hambar. Edward kian tenggelam dengan kesibukan pekerjaannya, hingga hampir melupakanku dan anak-anak. Meski urusan materi aku sama sekali tak pernah kekurangan, tapi aku merasa kesepian di rumah kami yang besar ini.

Suatu hari, ketika hujan deras dan aku memilih tenggelam dalam bathub yang dipenuhi air hangat esrta aroma terapi. Anak-anakku sedang sekolah sementara Edward sudah berangkat kerja. Aku merasa betapa sepinya rumah kami. Aku membayangkan kembali masa-masa manis dulu bersama Edward. Betapa ia sangat manis memperlakukanku, tiap sentuhannya mampu membangkitkan gairahku.

Entah karena aku terlalu terbuai dengan lamunanku, sehingga aku tidak memperhatikan langkahku, tiba-tiba saat keluar dari bathub kakiku menginjak genangan air hingga terpeleset. Aku terjerembab dan aku merasa pergelangan kaki kiriku nyeri, terkilir.  Panik aku berteriak minta tolong, sesaat kemudian Pardi, suami pembantuku, yang biasa merawat halaman kami mengetuk pintu."Nyonya, ada apa nyonya?" tanyanya dari balik pintu kamarku. Aku yang masih tergeletak di kamar mandi segera menyuruhnya masuk. Aku sampai lupa kalau saat itu aku tak mengenakan sehelai benangpun.

Tergopoh-gopoh Pardi masuk, namun ia segera berbalik memunggungi saat melihatku. "Maaf…nyonya…," ucapnya terbata. Aku gusar, karena tubuhku mulai merasa dingin, aku segera memintanya mengangkatku ke tempat tidur. Aku lihat ia masih ragu, namun setelah menghela nafas, ia berbalik dan tanpa mengucapkan sepatah kata Pardi mengangkat tubuhku dan meletakannya di tempat tidur sekaligus menyelimutiku.

Sentuhan tangan Pardi di kulitku ternyata menimbulkan sensasi khusus yang lama tak pernah kurasakan. Saat Pardi beranjak, aku menangkap tangannya. Sempat kulihat sinar kaget di matanya, namun itu tak kuindahkan. Kutarik tangan Pardi ke arah dadaku, menyingkap selimutku dan kutuntun tangan kekar itu menelusuri tiap lekuk tubuhku hingga bagian yang paling kuinginkan.  Kejadian selanjutnya, aku merasaka kepuasan yang tak terhingga. Kebetulan kami hanya berdua saat itu.

Kepuasan itu membuatku ketagihan, tak sampai satu jam kemudian, aku kembali ingin mengulangi sensasi itu. Dengan Pardi aku betul-betul memperoleh klimaks yang tak pernah kudapatkan dari Edward. Parahnya, ketika istri Pardi sudah kembali dari kampung, aku tetap tak bisa menghilangkan keinginan tersebut.

Hubugan gelap ini terus berlangsung hingga satu setengah tahun dan aku hamil. Semula aku tenang-tenang saja, toh aku memiliki suami. Tapi saat anak ketigaku tersebut lahir, malapetaka itu baru tiba. Anak ketigaku amat berbeda dengan dua anakku terdahulu, berkulit gelap dan sangat Indonesia sekali. Saat itu aku baru menyadari segalanya, bahwa aku sangat terlena dengan kenikmatan hubunganku dengan Pardi. Ini kesalahanku pertama. Kesalahan kedua, aku tetap bersikukuh bahwa itu adalah anak Edward dan saat Edward menantangku untuk tes DNA aku menyetujuinya.

Hasilnya, bayiku tersebut anak dari hubunganku dengan Pardi. Segera Edward menceraikanku, parahnya dua anakku ikut dibawanya. Aku ditinggal sendiri berdua dengan bayiku yang belum genap berumur sebulan. Sementara Pardi lebih memilih istrinya. Sembari menunduk ia mengatakan, "Maaf nyonya, saya lebih memilih Sumi, karena Sumi mau menerima saya apa adanya." Pardi menambahkan bahwa, istrinya tidak peduli tangannya kotor atau tidak, sudah mandi atau belum. Kalau memang Pardi sedang 'ingin', maka Sumi bisa memenuhinya kapan saja.

"Kalau dengan nyonya, saya harus cuci tangan dulu atau mandi dulu atau menunggu mood nyonya sedang baik, ini justru membuat saya tertekan. Sekali lagi maafkan saya nyonya," imbuh Pardi.  Jawaban Pardi itu membuatku menyadari banyak hal, salah satunya aku lupa bersyukur atas apa yang telah aku peroleh. Kini aku hanya bisa menyesali semua perbuatanku, termasuk pernikahan terbaik yang telah aku jalani hanya dalam jangka waktu lima tahun serta kehilangan dua buah hatiku yang lucu. [Vivi Tan / Jakarta / Tionghoanews.com]

OH ! YANG KUPANGGIL AYAH TERNYATA PAMANKU

Posted: 11 Oct 2011 09:16 AM PDT

Selama delapan belas tahun aku tak pernah menyangka bahwa laki-laki yang selama ini kukenal sebagai ayahku ternyata adalah hanya saudara dari ayahku. Abas (nama samaran) yang selama ini mengasuhku, memberiku segala kehangatan sebagai seorang ayah, mengajariku berbagai hal, menasehati dengan hal-hal yang baik, bahkan menjodohkanku dengan laki-laki yang tampan dan berpendidikan, tak pernah sekalipun mejelaskan tentang orang tuaku yang sesungguhnya.

Aku masih ingat ketika aku mulai bisa mengenali orang-orang disekitarku, terutama saat aku memanggil Abas dengan sebutan ayah. Aku juga masih ingat ketika aku merengek meminta sebuah sepeda, Abas terpaksa menjual satu-satu kambing peliharaan keluarga kami, demi untuk membuatku merasa bahagia. Demikian juga dengan Yanti yang kukenal sebagai ibu yang ternyata juga bukan ibu kandungku.

Sama seperti Abas, Yanti juga sangat menyayangiku seperti ia menyayangi anak kandungnya sendiri. Ia tak pernah bosan menghadapi kerewelanku, kemanjaanku bahkan kenakalanku ketika aku menginjak masa remaja. Ketika aku sakit dan harus dirawat di rumah sakit ia dengan sabar menunggui aku. bahkan unutk menutupi biaya perawatanku ia rela menjual semua barang berharga miliknya.

Ia juga rela meminjam uang kepada rentenir yang membuatnya nyaris menjadi sapi perahan sang rentenir. Tapi dengan sabar ia terus berusaha melunasi hutang yang semakin lama justru menjadi semakin besar. Hingga akhirnya Yanti dan Abas sepakat untuk menjual tiga petak sawah dan sebidang kebun yang menjadi sumber penghasilan untuk melunasi hutang yang semakin membengkak.

Kamipun terpuruk dalam kemiskinan yang teramat sangat, walau demikian mereka masih saja berusaha untuk memberikan yang terbaik buatku. Sementara mereka tak lagi mau memikirkan keadaan mereka yang semakin sengsara. Untuk mendapatkan makan sehari-hari mereka rela menjual tenaganya menjadi buruh tani yang hanya dibayar dengan imbalan makanan, bukan dengan uang yang seharusnya mereka dapatkan.

Rahasia kehidupanku muali terkuak ketika aku akan melangsungkan pernikahan. Saat akad nikah akan dilaksanakan aku dikejutkan dan dibuat bingung dengan kehadiran seorang laki-laki tua yang cacat yang duduk di sebelahku. Pun ketika akad nikah berlangsung, aku yang seharunya meminta restu kepada Abas, tetapi penghulu memintaku untuk mendapatkan restu dari laki-laki tua di sebelahku.

Aku masih ingat betul siapa laki-laki tua dihadapanku tersebut. Aku berkali-kali menghindarinya saat ia berusaha memeluk aku saat aku masih kecil. Setahun dua kali ia datang ke rumahku untuk bersilaturahmi dengan Abas dan Yanti. Setiap kali datang ia selalu membawa bingkisan untukku. Tetapi aku tak pernah mau menerimanya, bahkan aku menangis dan berlari ketika ia hendak memangku aku. Aku bahkan pernah sekali melihatnya menitikan air mata ketika aku dengan tegas menolak pemberiannya.

Namun saat itu ia berada begitu dekat denganku dan bahkan penghulu meminta aku untuk mendapatkan restunya, "Siapa sebenarnya orang tua ini?". Gundah, bingung dan malu menyelimuti perasaanku saat itu. Kegundahanku kian bertambah saat ia dengan tangan gemetar memegang pundakku. Kata-katannya terbata-bata saat ia memberikan restunya kepadaku dan sesaat kemudian dari mulutnya terdengar ledak tangisan yang menyayat hati.

Ia tiba-tiba memeluku dan menjerit pilu, "Aku ayahmu nak, aku ayahmu yang demikian lama meninggalkanmu. Maafkan ayah nak, maafkan ayah yang tak pernah bisa memberikanmu kebahagiaan," jeritnya diselingi isak tangis dan air mata yang bercucuran. Tetapi aku masih bingung dengan kenyataan ini. Namun saat aku menoleh ke arah Abas dan Yanti yang berdiri di hadapanku yang juga sedang menangis, mereka menganggukan kepalanya tanda membenarkan apa yang dikatakan laki-laki tua itu.

Sesaat kemudian, entah perasaan seperti apa yang kurasakan hingga air mata ini dengan deras mengalir dari mataku. Aku tak bisa berkata apa-apa, mulutku seperti terkancing dengan rapat. Hanya sesegukan yang bisa keluar dari tenggorokanku yang tercekat. Acara yang seharusnya bisa bisa kami nikmati dengan senyum dan kebahgiaan mendadak menjadi banjir tangis kepediahan sekaligus keharuan.

Dua hari sesudahnya aku baru bisa mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi. Abas dan Yanti menceritakan bahwa ayahku kandungku telah menyerahkan aku kepada mereka. Karena menurut Abas, ayah tak sanggup untuk merawatku ketika ibuku harus tewas mengenaskan diterkam harimau saat berada di daerah tarnsmigrasi dimana aku dilahirkan. Saat itu ayah  tak ingin melihat aku tumbuh di daerah transmigrsi yang serba sulit dan mengenaskan.

Saat ini aku tak tahu harus menyalahkan siapa dalam hal ini. aku masih diliputi kegamangan dan kepedihan hati manakala aku kembali mengingat perlakuan-perlakuan kasarku terhadap ayah kandungku saat ia menjengukku. Aku berharap waktu mengubah segalanya. Aku berharap suatu saat semuanya akan kembali berjalan normal dan kami bisa berkumpul kembali untuk menyatakan kasih sayang kami sebagai anak dan seorang ayah. [Vivi Tan / Jakarta / Tionghoanews.com]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------



CHINA SUKSES BANGUN MENARA SETINGGI 328 METER

Posted: 11 Oct 2011 08:04 AM PDT

Setelah belum lama ini membuat seluruh mata di dunia terkagum-kagum akan jembatan terpanjangnya, China kini kembali memamerkan keunggulannya.

Sabtu 8 Oktober 2011 kemarin, Pemerintah China meresmikan pembukaan sebuah menara yang menjulang sangat tinggi hingga 328 meter di Desa Huaxi, provinsi Jiangsu, wilayah timur China.

Dibangunnya menara yang empat meter lebih tinggi daripada menara Eiffel di Paris ini, merupakan bentuk antisipasi dalam rangka meringankan tekanan pada desa Huaxi yang memiliki sumber daya lahan terbatas namun mengalami perkembangan jumlah penduduk yang pesat.

Awalnya Desa Huaxi hanya memiliki penduduk sebanyak 2.000 jiwa namun kemudian kian bertambah dan mulai menelan beberapa daerah tetangga, sehingga menyebabkan banyak warganya yang bermigrasi.

Maka dari itulah 2.000 penduduk asli warga Huaxi mengumpulkan sejumlah uang untuk mendukung pembangunan gedung pencakar langit yang dijuluki sebagai The Hanging Village of Huaxi (Desa Gantung Huaxi).

Setiap orang dari 2.000 penduduk awal desa yang kini besar dalam bidang tembakau, baja dan tekstil ini memberikan uang sebesar 10 juta Yuan (sekira Rp.13,97 miliar). Bangunan ini pun menempati posisi ke-15 sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Demikian lansir Daily Mail, Selasa (11/10/2011).

Karena separuh dana untuk membangun gedung yang terdiri dari 74 lantai ini merupakan hasil kolektivitas masyarakat asli desa Huaxi, maka gedung yang memiliki 800 kamar ini diresmikan tepat pada hari jadi Desa Huaxi yang ke-50 tahun. Menara ini juga menjadi simbol atas kebersamaan masyarakat di desa Huaxi.

Desa Huaxi memang menjadi desa terkaya saat ini di China. Secara signifikan selama 30 tahun terakhir desa ini beranjak dari sebuah komunitas pertanian miskin hingga menjadi simbol pertumbuhan ekonomi negara.

Ada banyak hal menakjubkan yang berada di dalam gedung pencakar langit ini. Selain 800 jumlah kamar yang dapat menampung sebanyak 2.000 penduduk asli desa Huaxi, menara ini juga memasang sebuah bola emas raksasa yang dapat dilihat langsung.

Sebuah ruang pertemuan raksasa, dan restoran mewah yang telah ditata rapi untuk menjamu sebanyak 1.500 pengunjung pun tersedia. Tidak lupa sebuah kolam renang dan sebuah taman di atas kaki langit yang diletakkan di atap menara.

Hal lain yang sangat menarik berada di lantai 60, tidak hanya pemandangan menakjubkan yang dapat dinikmati pengunjung tetapi ada juga replika sapi yang terbuat dari satu ton emas dengan harga estimasi 31 juta poundsterling atau sekira Rp.432,4 miliar.

Sedangkan total pembangunan supertower ini mencapai lebih dari 300 juta poundsterling atau sekira Rp.4,1 triliun. [Yenny Jie / Palangkaraya / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

LEGENDA HUA MULAN

Posted: 11 Oct 2011 07:42 AM PDT

Mulan adalah perempuan yang paling menginspirasi dalam sejarah Tiongkok, dia dianggap sebagai perwujudan dari kesalehan, kesetiaan, dan rasa bakti kepada negara.

Legenda Mulan di mulai dari rasa simpatinya kepada sang ayah yang sudah tidak muda lagi. Ini merupakan salah satu kisah legenda Tiongkok yang paling berharga dan tercantum di buku pelajaran sekolah Tiongkok. Kisah pahlawan Mulan juga cukup dikenal di luar daratan Tiongkok itu sendiri setelah dipopulerkan lewat film animasi Disney.

Kisah Mulan ini merupakan kisah nyata dan pernah eksis dalam sejarah Tiongkok. Nama keluarganya Hua. Ia dilahirkan di sebuah desa kecil di utara Tiongkok dan konon tinggal sejak 581-618 SM selama Dinasti Sui. Namun ada catatan lain yang menulis tahun 386-534 SM selama Dinasti Wei Utara. Meskipun masih diperdebatkan, namun kisahnya  tetap mendunia.

Ayah Mulan adalah seorang prajurit dan sangat menyukai anak laki-laki. Selain belajar tenun dan menjahit dari ibunya, Mulan juga berlatih seni bela diri, menunggang kuda dan memanah. Di waktu luang ia suka membaca strategi perang milik sang ayah.

Pada waktu itu, suku-suku nomaden utara di daratan selatan Tiongkok sering melecehkan, merampok dan membunuh siapa saja yang menghalangi jalan mereka, tanpa terkecuali perempuan dan anak-anak. Oleh karena itu kaisar memerintahkan membentuk dan merekrut tentara dari seluruh negeri untuk meredakan permusuhan di perbatasan utara. Menurut perintah, seluruh laki-laki diwajibkan mendaftarkan diri, tidak terkecuali ayah Mulan sendiri yang sudah tidak muda lagi dan sakit-sakitan.

Seketika itu Mulan teringat apabila sang ayah pergi berperang, ia tahu sang ayah akan gugur sia-sia. Tetapi jika sang ayah menolak untuk pergi, ia akan dicap sebagai orang yang tidak patriotik. Adik laki-laki Mulan sendiri masih terlalu muda untuk mendaftar, sehingga Mulan bertekad untuk menyamar menjadi seorang laki-laki dewasa dan mengambil tempat ayahnya untuk berperang.

Pada awalnya, orang tua Mulan menentang rencananya, namun Mulan tetap teguh dengan pendiriannya.  Kepentingan orang banyak, rasa bakti dan kesetiaan pada negara, dan kecintaannya terhadap keluarga dianggap sebagai tatanan yang paling tinggi.

Dengan menunggang kuda Mulan menuju perbatasan. Agar identitas asli tidak terbongkar Mulan harus sangat berhati-hati setiap saat.  Pada siang hari dia tidak pernah berpisah sedikit pun dengan pasukannya dan pada malam hari ia tidur menggunakan pakaian utuh. Mulan dilatih dengan kedisiplinan tinggi, mencampakkan semua sifat feminismenya sehingga tidak seorang pun yang merasa curiga dan mempertanyakan identitas aslinya. Selama 12 tahun bertugas, dia banyak menerima penghargaan.

Setelah perang berakhir Kaisar ingin memberikan penghargaan dan posisi resmi di kekaisaran, tapi Mulan menolak dan hanya meminta seekor kuda untuk kembali ke rumah. Keinginannya dikabulkan Kaisar, dan saat itu juga Kaisar memerintahkan utusan mengantar Mulan pulang.

Orang tua Mulan sangat gembira ketika mengetahui sang putri akan kembali dan hendak menyambut kedatangan putri mereka. Namun ketika mereka melihat seorang jenderal menakjubkan berjalan ke arah mereka, orang tua Mulan bahkan tidak menyadari bahwa jenderal itu adalah putri mereka yang telah lama dinantikan.

Adik laki-laki Mulan telah menyiapkan pesta besar untuk menyambut dan menghormatinya. Setelah dia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya menjadi seorang perempuan, giliran pasukan yang mengiringinya menjadi tercengang, karena prajurit tak tergoyahkan yang bersama-sama berjuang selama 12 tahun ternyata adalah seorang perempuan. [Rosvina Ang / Palu / Sulteng / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

TIGA LEMBAR UANG PALSU

Posted: 11 Oct 2011 07:30 AM PDT

Akhirnya lonceng jam istirahat berbunyi, Chen memandang kearah professor tua yang dikelilingi sekelompok mahasiswi yang berceloteh tidak habis-habis, setelah kelompok mahasiswi ini pergi, dia maju kehadapan professor menyerahkan uang kuliahnya, pada saat ini pikirannya terasa kosong seperti sebuah bencana besar akan tiba, akhirnya dia melihat professor sambil menggangguk kepalanya memasukkan uang tersebut ke kantongnya.

Chen semalaman tidak dapat tidur, kemarin hanya dia sendiri yang menyerahkan uang, bagaimana jika professor mengetahuinya? Demi kuliah di fakultas sastra ini, dia menjual habis seluruh obat herbal yang dibawa dari pengunungan, tetapi tidak disangka uang yang dibayar pemilik toko obat tersebut didalamnya ada 3 lembar uang palsu! Karena terpaksa tidak ada uang yang tersisa lagi dia membayar uang sekolahnya dengan uang palsu tersebut, dia sangat takut hal tersebut terungkap, teman-teman kuliahnya semuanya putra putri orang kaya, hanya dia sendiri orang miskin yang berasal dari pengunungan, jika uang palsu ini terungkap bagaimana dia dapat kuliah lagi?.

Chen memutuskan untuk mengambil inisiatif mengaku.

Keesokkan harinya Chen menunggu di rute yang biasanya dilalui professor, ketika bertemu dengan professor dia berkata, "Guru, kemarin ketika saya membayar …." Professor dengan wajah marah berkata, "Jangan menyebut uang tersebut lagi."

Chen sangat ketakutan, professor melanjutkan berkata, "Gara-gara menerima uangmu, ketika berada dipasar saya dirampok."

Terima kasih kepada Tuhan, dalam hati Chen sangat gembira, sambil berjalan menuju ruang kuliahnya dia berpikir perampok itu telah menyelamatkan aku.

Setelah kegembiraan itu berlalu, dia lalu berpikir professor telah kehilangan banyak uang, dan menyalahkannya karena terlambat membayar uang kuliah! Ketika memikirkan professor selalu memakai baju yang tua, hatinya menjadi terharu. Chen bertekad dia akan rajin belajar, suatu hari dia pasti akan menjadi terkenal dan pasti akan membalas budi professor.

Chen sangat rajin belajar, dia terus menerus menulis artikel yang baik, professor juga sering memuji artikelnya, setiap kali hal ini terjadi Chen dalam hati berkata, "Tunggulah, guru"

Ketika tamat kuliah, artikel Chen sudah menjadi sangat terkenal, dia menjadi orang tenar, tidak pernah khawatir mengenai uang lagi.

Chen selalu teringat kepada professor tua, sekarang saatnya menyelesaikan simpul yang terdapat didalam hatinya selama bertahun-tahun ini, dia menyediakan uang tunai 1 juta Yuan untuk professor, khusus datang ke Beijing.

Professor sangat senang bertemu dengannya, "Siswaku yang terkenal, masih ingat kepada jasa gurunya, sebuah moralitas yang patut dipuji."

Setelah makan, Chen dengan segenap keberaniannya mengakui kesalahannya kepada gurunya, "Guru, ketika saya menyerahkan uang sekolah 2 ribu  Yuan didalamnya terdapat 3 lembar 100 Yuan uang palsu, akibat saya ditipu oleh pemilik toko…." Dengan kelopak mata merah dan terbata-bata Chen berkata.

Professor sambil tertawa berkata, "Engkau masih ingat kepada 3 lembar uang palsu tersebut? Disini, saya menyimpannya, apakah salah jika saya mengkoleksi uang palsu?" sambil berkata demikian dia berjalan ke lemari mengeluarkan 3 lembar uang palsu tersebut.

"Guru, bukankah engkau berkata telah dirampok." Sambil tertegun Chen berkata.

"Palsu, seperti dengan uang palsumu saya berkata bohong."

"Kenapa? Pada saat itu sebenarnya engkau bisa membongkar kecurangan saya."

Wajah professor segera berubah menjadi muram berkata, "Membongkar kecuranganmu mudah, tetapi saya tahu seorang pemuda yang dengan susah payah datang ke kota untuk kuliah, jika saya berbuat demikian akan menimbulkan bencana baginya, hanya karena uang yang 300 Yuan, membunuh bakat seseorang, saya anggap itu tidak pantas."

Chen dengan wajah penuh air mata sambil berlutut berkata, "Guru, saya akan menjadi orang yang bijaksana sepertimu." [Widya Wong / Pontianak / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

13 PENDEKAR KUNGFU YANG BERKONTRIBUSI BESAR DALAM DUNIA KUNGFU

Posted: 11 Oct 2011 05:16 AM PDT

WU YULU, SANG PETANI PENCIPTA ROBOT DARI CHINA

Posted: 11 Oct 2011 04:54 AM PDT

Wu Yulu, petani China menciptakan robot dari barang-barang bekas. Petani yang tidak pernah menempuh pendidikan tinggi formal ini akhirnya mendapatkan keuntungan dari robot ciptaannya. Pertama kali keluarganya banyak yang menyangsikan akan robot-robot yang dia ciptakan. Penciptaaan robot-robot ini telah menghabiskan kekayaan keluarganya, sehingga jatuh ke dalam kondisi harus hidup dengan hutang-hutangnya. Setiap penjualan robotnya dia pergunakan untuk membayar tagihan bulanan yang harus dibayar.

Istri dan dua anaknya selalu mengingatkan agar tidak terlalu mengeluarkan uang untuk robot-robotnya. Akhirnya robot-robotnya mendatangkan uang baginya dengan adanya kerjasama dengan pihak swasta dan universitas. Robot laba-laba yang mampu merangkak di tembok adalah robot yang paling menarik.

Wu Yulu, 46 tahun, petani yang hanya sampai ke jenjang pendidikan SD kelas lima ini, mengatakan bahwa hal yang paling menarik dari penciptaan robot ini adalah ketika robot-robot ini dapat bergerak dengan sempurna. [Mei Mei / Tanjung Pandan / Belitung / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

PANTANGAN SUMPIT !

Posted: 11 Oct 2011 04:04 AM PDT

Tidak jelas kapan pertama kali sumpit  digunakan. Namun secara pasti diciptakan di Tiongkok dan digunakan secara luas, dapat ditelusuri sejak 3000 tahun yang lalu.

Ajaran Konfusianisme diyakini mempengaruhi penggunaan sumpit sebagai alat makan utama orang-orang Tiongkok. Menurut Konfusius, pisau terkait dengan kekerasan, tidak untuk dibawa ke meja makan.

Sumpit tidak hanya digunakan di Tiongkok, tetapi juga di Jepang, Korea dan Vietnam, termasuk orang Indonesia. Dikarenakan kegemarannya terhadap mie. Kemahiran makan dengan sumpit, membuatnya menjadi alat makan nomor dua yang paling banyak dipakai di seluruh dunia setelah pasangan sendok dan garpu.

Sepuluh Tata Cara tepat dalam menggunakan sumpit:

1. Pastikan sumpit lurus ketika Anda meletakkannya di atas meja sebelum atau selama makan (tak boleh diletakkan silang).

2. Jangan menggunakan sumpit secara terbalik.

3. Tidak sopan jika jari menunjuk kepada orang lain sambil memegang sumpit.

4. Tidak sopan mengisap sumpit dengan suara keras

5. Jangan memukul mangkok atau piring dengan sumpit, karena hal ini dipandang sebagai tanda meminta.

6. Tidak boleh menancapkan sumpit (apalagi secara tegak lurus) dalam mangkuk nasi. Hal demikian hanya untuk persembahan bagi arwah leluhur di meja sembahyang.

7. Jangan gunakan sumpit Anda untuk menyingkirkan makanan ringan di piring untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.

8. Jangan menggunakan hanya satu sumpit untuk memilih makanan dari piring.

9. Saat menggunakan sumpit, jangan jatuhkan makanan ke piring lauk lain atau meja.

10. Jangan jatuhkan ke lantai sumpit Anda ketika makan. 

Nah! Apakah teman-teman Tionghoa mengerti pantangan di atas ? Silahkan kirim artikel di atas kepada teman-teman anda juga. [Mei Mei / Ranai / Natuna / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

APA YANG MIRIP ANTARA KORUPTOR DAN TIKUS ?

Posted: 11 Oct 2011 03:45 AM PDT

Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus / politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka

Berikut Alasan Mengapa Koruptor Diibaratkan Dengan Tikus:

1. Suka Nyolong

Baik koruptor dan tikus dua-duanya memiliki kesamaan suka nyolong. Bedanya kalo tikus nyolong makanan kamu, sementara kalo koruptor nyolong duit kamu (yang harusnya bisa buat beli makanan juga).Tapi mungkin perbedaan mendasarnya adalah apa yang mendasari mereka nyolong. Tikus nyolong karena memang mereka harus bertahan hidup, sementara koruptor nyolong karena…karena apa ya? Karena serakah sih.

2. Susah Ditangkep

Baik tikus dan koruptor sama-sama susah ditangkep. Mereka sangat gesit dalam hal kabur dan pinter banget sembunyi. Bedanya kalo tikus sembunyi di belakang lemari atau di gorong-gorong, kalau koruptor sembunyinya di luar negeri, pake duit yang dia colong dari kamu. Jadi kalau tikus mau gak mau jadi kotor pas sembunyi, koruptor malah bisa sambil jalan-jalan dan menikmati peradaban pas sembunyi.

3. Hidup Membaur di Masyarakat

Baik tikus dan koruptor sama-sama hidup membaur di antara kita semua dan terkadang sulit untuk menyadari kehadiran mereka. Setelah kamu melihat mereka, kamu baru tahu bahwa ternyata hidup kamu dikelilingi oleh mereka dan kamu memang gak bisa lepas dari mereka. Kamu boleh kesel, pengen memberantas mereka, tapi ternyata mereka sudah menjamur dan jumlahnya jauh lebih banyak dari kamu.

4. Pantesnya Dihukum Mati

Daripada ngeracunin hidup kamu, baik koruptor dan tikus memang pantesnya dihukum mati aja. Bedanya kalau tikus layaknya dihukum mati karena bisa menyebarkan penyakit, sementara kalau koruptor layaknya dihukum mati karena… menyebarkan penyakit juga sih. Sama nyolong duit kamu. Tapi lebih ke karena mereka nyolong duit kamu. Brengsek.

5. Bermuka Busuk

Yah, biasanya keduanya sama-sama bermuka busuk. Kamu kadang-kadang bisa nemu tikus yang lucu sih, tapi lebih sering kamu udah jijik duluan kan liatnya. Sama halnya dengan koruptor lah. [Elisabeth Wang / Banda Aceh / NAD / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

KISAH MANUSIA PEMBANTAI MANUSIA TERBANYAK DI DUNIA

Posted: 10 Oct 2011 10:58 PM PDT

Peran Genghis Khan sebagai bapak Mongolia kembali terkenal setelah perang dingin berakhir. Dibawah penguasa Soviet, orang-orang Mongol dilarang menyebut nama Genghis Khan keras-keras. Sekarang, orang-orang mongol sudah dapat berziarah ke makam Genghis Khan yang telah ditemukan.

Begitu banyak produk-produk atau temuan-temuan yang dikait-kaitkan dengan nama Genghis Khan muncul ke permukaan, sehingga pemerintah Mongolia mempertimbangkan untuk membuat hak cipta nama "Genghis Khan" untuk melindungi Integritas nama Genghis Khan sebagai bapak Mongolia.

Karena namanya kembali populer, akibatnya banyak orang penasaran tentang Genghis Khan. Apakah dia orang yang tidak beradab dan haus darah, atau jujur dan adil?

Meskipun pemerintahannya tidak meninggalkan artefak yang nyata, seperti seperti bangunan-bangunan ataupun benda-benda seni. Apakah Genghis Khan seorang yang pintar berdiplomasi, toleransi dalam beragama, memberi hak yang sama kepada wanita? Dan bagaimana dengan cerita-cerita berdarah yang dikaitkan dengan nama Genghis Khan?

* Genghis Khan Pembunuh Nomor 1 Dunia

Mungkin tidak ada tokoh lain yang dapat menandingi track record Genghis Khan dalam hal kematian yang disebabkan langsung olehnya. Satu dari banyak daftar perbuatannya yang paling mencengangkan, adalah : ia diceritakan telah membunuh 1,748,000 dalam kurun waktu satu jam.

Angka 1.748.000 hampir sama dengan jumlah populasi pada sebuah kota di Persia yang dinamakan Nishapur. Kota ini berlokasi di tempat yang sekarang bernama Iran, kota yang ramai pada masa Khan. Dan selama penjelajahannya ke wilayah barat, setelah berhasil menundukkan China, Nishapur menjadi salah satu  target Khan berikutnya

Genghis Khan yang berarti "Penguasa Dunia" diambil dari bahasa Altaic, bahasa asli Mongol. Biasanya, orang yang menyerah, dikenakan ampunan oleh Genghis Khan dan di biarkan hidup. Rakyat jelata banyak yang dibiarkan hidup ketika penguasa mereka di hukum mati. Lain halnya bagi yang berani melawan.

Dikisahkan, di Nishapur, menantu kesayangan Khan, Toquchar, tewas oleh panah orang Nishapur. Mendengar hal ini Putri Khan sangat terpukul, dan memohon untuk setiap orang yang ada di Nishapur dibunuh. Pasukan Khan yang dipimpin oleh anak bungsunya melakukan tugasnya yang keji.

Wanita, anak-anak, bayi, bahkan anjing dan kucing semuanya dibunuh. Khawatir masih adanya orang yang masih hidup, diduga putri Khan meminta untuk setiap tubuh orang Nishapur di penggal kepalanya lalu tengkoraknya di kumpulkan membentuk piramid. Piramid yang terbuat dari tengkorak orang-orang Nishapura itu pun tercipta hanya dalam waktu 10 hari.

Berapa banyak orang yang mati di Nishapur memang masih dipertanyakan jumlahnya secara tepat. Tak ada bukti yang pasti bahwa Genghis Khan berada di kota tersebut selama peristiwa itu terjadi. Tidak jelas juga mengapa lagenda mengatakan peristiwa itu terjadi hanya dalam waktu satu jam.

Dan tentang kabar 1.75 juta orang mati dalam peristiwa itu juga masih abu-abu. Bagaimanapun, banyak orang mati di tangan Genghis Khan atau anak buahnya. Genghis Khan meraih apa yang ingin dia raih.

Dan selama perjalanan, dimana telah berkibar bendera kekuasaannya, dan ketertarikannya terhadap beragam wanita, sebuah penelitian di tahun 2003 menemukan, bahwa sebanyak 16 juta orang yang hidup di zaman sekarang atau sekitar 0,5 persen dari populasi global dunia, adalah keturunan dari Khan. [Caroline Chan / Bandung / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment