Monday 10 October 2011

印尼华人 (21/1)

印尼华人 (21/1)


JUTAAN URBAN SERANG KOTA-KOTA CHINA

Posted: 10 Oct 2011 04:54 AM PDT

Lebih dari 100 juta petani Cina akan pindah ke perkotaan pada 2020 mendatang. Ramalan ini memberikan tantangan baru bagi para perancang perkotaan.

Cina kini menghadapi gelombang urbanisasi besar-besaran setelah jutaan pekerja migran membanjiri perkotaan untuk menjadi buruh.

Proses urbanisasi yang kemudian menyediakan tenaga kerja murah ini ternyata membantu Cina yang berkembang menjadi negara dengan ekonomi terkuat kedua di dunia.

Baru-baru ini pemerintah merilis laporan bahwa pada 2020 diramalkan penduduk perkotaan akan dipadati sedikitnya 800 juta orang.

Ramalan pemerintah ini berdasarkan pada survei populasi migran di 106 kota tahun lalu.

Survei itu menemukan bahwa 20% keluarga buruh migran mengeluarkan uang lebih besar dari yang mereka dapatkan.

Dan kurang dari setengah keluarga buruh migran yang menyisihkan pendapatan mereka untuk asuransi kesehatan atau dana pensiun.

Sebagian dari mereka adalah warga desa yang berangkat ke kota untuk mencari penghasilan yang lebih baik.

* Banyak masalah

Tingkat urbanisasi Cina yang tinggi sejauh ini sudah menimbulkan banyak masalah misalnya para pendatang diperlakukan sebagai warga kelas dua.

Meski tinggal di kota, warga pendatang ini masih tercatat sebagai penduduk desa.

Akibatnya, mereka tidak memiliki sistem pengamanan sosial dan harus membayar mahal hanya untuk memasukkan anak mereka ke sekolah negeri.

Sehingga sebagian besar dari mereka memilih untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya.

Tak seperti orang tua mereka, para generasi kedua pekerja migran ini mulai memahami hak-haknya.

Dan mereka mulai merasa frustrasi atas perlakuan yang mereka terima di berbagai kota.

Bulan Juni lalu pecah kerusuhan di Provinsi Guangdong di kawasan selatan Cina.

Kerusuhan pecah setelah rumor tentang polisi yang memukuli pedangang kaki lima hingga tewas saat tengah membawa istrinya yang hamil.

Sejumlah aksi protes juga pecah di berbagai kota yang menjadi sentra industri menunjukkan rasa frustrasi yang dirasakan para pekerja migran atas ketidakadilan dan semakin lebarnya jurang pemisah antara si miskin dan si kaya. [Janet Ong / Singapore / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

MENGENAL LEBIH DEKAT WUSHU

Posted: 10 Oct 2011 02:41 AM PDT

Seni bela diri tradisional Tiongkok atau wushu, merupakan budaya peninggalan para dewa, hasil perkembangan dari aliran Tao. Awalnya Tao bertujuan menguak hukum alam semesta, bumi dan langit, moral adalah jiwa, manusia dalam melakukan sesuatu harus berdasarkan hukum tersebut. Dari penyelidikan, pencarian dan kesadaran terhadap Tao timbullah kultivasi, oleh sebab itu telah muncul kebudayaan, peradaban, serta kesenian bangsa Tionghoa.

Pada Kompetisi Wushu Sedunia ke-3 yang diselenggarakan NTDTV (New Tang Dynasty Television) 8-9 Oktober lalu di sport center Baruch College, Universitas Manhattan, Li Youfu, ketua juri pertandingan ketika diwawancarai Epoch Times, menjelaskan penampilan seni bela diri tradisional ini, untuk membantu pembaca menghindari salah menilai dan dapat menikmati keindahan seni bela diri.

* Sejarah Panjang dan Sistem Sempurna

Li mengatakan, munculnya seni bela diri hampir bersamaan dengan sumber budaya bangsa Tionghoa, selanjutnya dalam perkembangan sejarah, bagian yang penampilannya lebih indah dan yang dapat dinikmati dalam seni, dikembangkan menjadi tarian klasik Tiongkok, sedangkan bagian yang berupa latihan bela diri, teknik menyerang dan pemeliharaan kesehatan dipertahankan  sebagai Wushu (seni bela diri).  

Li Youfu menjelaskan, terciptanya Wushu tradisional Tiongkok sudah lama sekali. Ia memiliki seperangkat sistem yang lengkap. Didalamnya terdapat  berbagai keindahan artistik yang terwujud dalam pasang surut, titik balik serta klimaks tiga bagian estetika, juga memiliki seperangkat gerakan praktis didalam bagian bela diri pertarungan. Seni bela diri negara lain hanya terdapat jurus pendek atau tidak utuh (seperti tinju), tidak memiliki perangkat yang lengkap, sehingga tidak bisa dijadikan perbandingan.

Sehubungan dengan jurus Wushu baru yang dipromosikan RRT pada Olimpiade lalu, Li Youfu mengatakan, "Mulai dari era 'Gerakan Lompatan besar' pada 1958 hingga sepuluh tahun masa Revolusi kebudayaan, seni bela diri tradisional dan banyak guru bela diri, dalam gerakan politik 'Mendobrak Empat Usang' menjadi obyek kecaman dan gempuran, dan dibentuk kembali oleh golongan reformasi kaum muda."

Wushu baru, begitu tampil langsung menekankan kesulitan, keindahan dan artistik, juga telah memasukan gerakan senam, bahkan gerakan balet dan opera Beijing juga dimasukan, demi meningkatkan taraf kesulitan gerakan akrobatik juga dimasukan, sehingga menjadi sesuatu yang aneh tak dapat lukiskan.  

"Didalam gerakannya sama sekali tidak memiliki gerakan dasar Wushu lagi, menjadi gerakan kembangan belaka, demikian juga dalam pelatihan tim nasional, ditambah dengan berlari dan melompat, melemparkan pisau ke udara kemudian   menangkap kembali melalui gerakan salto, semua itu adalah seni senam dari Barat, orang Barat yang melihat segera tahu bahwa itu adalah bagian seni dari mereka, bagaimana Anda mempromosikannya? Benar mengada-ada, jika ini terus berlanjut, maka Wushu tradisional Tionghoa ini akan lenyap, jika kehilangan akarnya maka sangat sulit untuk tampil di dunia."

Li Youfu mengatakan, Wushu baru tersebut demi meningkatkan kecepatan dan keindahan, pedang dan golok yang diciptakan pendek, ringan, tipis, seperti selembar kertas sekali dikibas ke kanan kiri akan menjadi bengkok. Wushu baru mengandalkan kecepatan, kapasitas gerakan hampir sama dengan lari jarak menengah, tidak cocok untuk anak-anak dan lansia, seperti atlet profesional pada usia 25 tahun sudah harus pensiun. Wushu baru bukanlah budaya yang bisa diwariskan, pelaku Wushu tradisional sangat sedih menyaksikan bentuk Wushu sedemikian rupa.

* Orang Barat Suka Wushu Tradisional

Li Youfu menambahkan, "Banyak orang asing yang justru suka Wushu tradisional asli." Mereka bersedia mempelajari budaya di belakang seni bela diri,  mereka menemukan Wushu tradisional mengandung unsur kultivasi,  kesehatan tubuh dan pemeliharaan kesehatan,  memiliki teknik penyerangan yang berdasarkan mencegah kejahatan dan mengembangkan kebaikan, juga memiliki keindahan yang berwibawa,  walaupun bahasanya tidak sama tetapi mereka mengerti makna yang terkandung di dalamnya.

"Wushu tradisional tidak membicarakan kapasitas gerakan yang besar, tidak membicarakan kecepatan, tetapi membicarakan kemampuan. Seperti contoh, latihan berdiri memancang, jika Anda mempunyai waktu dan tenaga dapat berlatih lama, tetapi jika tidak mempunyai waktu dan tenaga maka berlatih sebentar saja, ini sama bermanfaat bagi kesehatan Anda, jika berdiri memancang dapat lebih lama lagi, maka penyakitnya akan sembuh, inilah efeknya."

Setelah memiliki dasar berdiri memancang, ketika berlatih akan terlihat indah, karena berdiri memancang dapat menyebabkan struktur berbagai bagian tubuh, luar dalam tubuh, 4 anggota tubuh dan keseluruhan tubuh dijadikan satu. Oleh sebab itu di dunia Wushu berbicara tentang konsistensi internal dan eksternal, tangan dan kaki serta seluruh tubuh, maka hasil latihan juga tidak akan sama.

Li Youfu menerangkan, "Manusia dan langit menyatu, sesuai dengan Tao,  inilah baru dapat disebut ilmiah. Setelah melalui pengujian kami menemukan bahwa para pemain Wushu tradisional memiliki saluran Meridian dan EEG (Grafik rekaman otak) yang sangat indah, ini baru bisa timbul ketika seseorang berada dalam keadaan yang harmonis, maka Wushu tradisional memiliki sesuatu yang begitu bagus, dia bukan teknik perlombaan dalam olahraga, ia adalah penyatuan  internal dan eksternal, dari hal ini juga terlihat dengan jelas."

"Selain itu Wushu tradisional dilatih dari awal jurus demi jurus secara mendasar, dengan pikiran yang konsentrasi, murni, tenang, semakin berlatih akan semakin baik. Ketika berlatih hingga tingkat trampil, maka sampai batas tertentu akan menjadi sangat cepat, bukan dipaksakan."

Li Youfu mengingatkan para kontestan, "Berlatih harus mencapai tingkat mahir, senjata harus memiliki bobot yang cukup, dia memberi contoh, pada 1982 di Shanghai ada seorang pakar Wushu tua, golok yang dipergunakan seberat 60 kg; dahulu di Shanghai juga ada seorang pakar Wushu angkatan tua bernama Wang Ziping, dia dijuluki sebagai Raja Bertenaga Ribuan Kati, diatas panggung kompetisi dia mengalahkan seorang bertenaga raksasa dari Rusia, mereka juga butuh latihan selama bertahun-tahun."

Wushu memiliki makna seni, bentuk gerakan sama pentingnya dengan moral, Li Youfu menekankan bahwa NTDTV mengadakan kompetisi ini adalah demi mempertahankan intisari Wushu tradisional Tionghoa.

* Menjunjung Tinggi Moralitas

Setelah menggelar 2 kali kompetisi ini, Li Youfu mengatakan, dia telah menyadari banyak hal-hal prinsipal. "Ingin berlatih Wushu dengan baik, harus berlatih memiliki moral beladiri, termasuk tidak takut mengalami penderitaan, tidak berebut demi ketenaran dan kepentingan. Melulu demi mengambil hati penonton akan berjalan serong, merangkai seperangkat jurus bagus dengan memikirkan bagaimana dapat menarik penonton, maka akan berjalan serong, langkah selanjutnya jelas tidak akan lurus." 

Pewarisan Wushu ortodoks cukup berat dan akan menempuh jalan panjang, penuh dengan kesulitan dan tantangan terutama pada masyarakat dewasa ini. Li Youfu dengan penuh kekhawatiran mengatakan, "Wushu baru enak ditonton, ramai tapi tidak mengutamakan latihan dasar, tidak dituntut giat berlatih penuh derita, tidak serius belajar, sehingga sulit mempertahankan perkumpulan bela diri tradisional ini, tidak sedikit pertandingan Wushu sekarang adalah bersifat bisnis. Kebangkitan budaya  trandisional memerlukan pengorbanan spirit, tenaga dan material yang tanpa pamrih. Namun dibawah intimidasi PKT, beberapa pakar Wushu yang telah daftar mengikuti kompetisi NTDTV bahkan masih menghadapi berbagai tekanan.

Dalam hal ini, Li Youfu beranggapan bahwa, seorang pendekar silat sejati harus dapat membedakan antara yang baik dan jahat, seorang yang belajar seni bela diri mengetahui berbuat baik akan mendapat balasan baik, berbuat jahat akan mendapat balasan buruk, selain itu berbuat sesuatu adalah untuk menghentikan kejahatan dan menyebarkan kebaikan.

"Untuk apa Anda berlatih seni bela diri? adalah untuk menghentikan kejahatan, melindungi yang baik, ini adalah prinsip moral bela diri. Melihat kejahatan sangat ketakutan, terhadap orang baik berani melakukan sewenang-wenang terhadapnya, prinsip moral beladiri apa ini? Orang yang berlatih seni bela diri jika mempunyai moral berani berkorban demi keadilan, benar-benar mematuhi nilai-nilai moral tradisional, tidak ada kesulitan yang perlu ditakuti, ini juga merupakan suatu peningkatan."

NTDTV mematuhi prinsip Wushu tradisional, mendapat simpati dari banyak pakar Wushu. Li Youfu mendorong para kontestan memperkenalkan kungfu mereka yang sejati. "Yang sekarang kami kembangkan adalah Wushu tradisional yang sejati, mempromosikan moralitas seni beladiri serta budaya tradisional Tionghoa, kami melakukan hal ini dengan sungguh-sungguh,  mendorong semua orang mewarisi, mempelajari, mengembangkan Wushu tradisional." [Merry Huang / Menado / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

PESAN TERAKHIR GUAN ZHONG

Posted: 10 Oct 2011 02:36 AM PDT

Perdana menteri Guan Zhong menderita sakit parah. Kaisar Zhi pergi menjenguknya, Guan Zhong tampak ragu-ragu ingin menyampaikan pesan kepada kaisar, setelah melihat keragu-raguan Guan Zhong kaisar berkata ,"Kelihatannya penyakitmu tidak ringan, beristirahatlah dengan tenang, jangan khawatir kepada urusan negara, tetapi jika memang engkau mempunyai sesuatu yang dikhawatirkan, tolong katakan kepada saya."

Guan Zhong dengan khawatir berkata, "Baiklah, jika paduka memang ingin mendengarnya akan saya jelaskan keprihatinan saya, saya harap paduka dapat mencabut kekuasaan Ya Yi, Zhe Diao, penyihir Zhang, dan beberapa putra dari keluarga Kai Fang. Sebaiknya membiarkan mereka menjauh dari sisi paduka."

Kaisar Zhi, "Saya tidak mengerti maksudmu, seperti Ya Yi, yang rela membunuh anaknya untuk saya, seperti Zhe Diao supaya dapat mengabdi kepada saya rela dikebiri menjadi kasim, seperti penyihir Zhang mempunyai kemampuan mengukur hidup dan mati, meramal nasib baik dan buruk, dapat membantu saya menolak bala bahaya , sedangkan para putra keluarga Kai Fang sudah mengikuti saya puluhan tahun  bahkan ketika ayahnya dimakamkan mereka tidak hadir. Sekumpulan orang yang demikian setia, kenapa harus waspada kepada mereka?"

Guan Zhong menghela nafasnya dengan perlahan berkata, "Seseorang yang bisa membunuh anaknya sendiri, apakah kelak dia tidak akan membunuh paduka? Seseorang yang berani menyakiti diri sendiri, apakah kelak dia tidak akan menyakiti paduka?  Keberuntungan, nasib sial, harta berhubungan erat dengan perbuatan manusia itu sendiri, asalkan dapat selalu berbuat kebajikan maka akan mendapat pahala, bukan berdasarkan kekuatan eksternal dapat merubahnya. Oleh sebab itu, saya memohon kepada paduka demi keamanan negara ini berpikirlah dengan matang!"

Setelah kematian Guan Zhong, kaisar Zhi sesuai dengan peringatan dari Guan Zhong, mengusir Ya Yi, Zhe Diao, penyihir Zhang dan beberapa putra dari keluarga Kai Fang keluar dari istana. Tetapi setelah mengusir mereka hati kaisar terasa kosong, dia tidak dapat makan dan tidak dapat tidur dengan nyenyak, dengan tidak mudah waktu berlalu selama 3 tahun, akhirnya dia memanggil kembali kelompok orang ini.

Tahun berikutnya kaisar Zhi jatuh sakit, kelompok Ya Yi dan antek-anteknya merilis rumor mengatakan kaisar sedang sakit parah akan segera meninggal. Kemudian mereka memblokir istana dari dunia luar, tidak memperbolehkan siapapun mengambil makanan untuk kaisar. Pada saat ini kaisar sangat menyesal berkata, "Kenapa saya tidak mendengar nasehat Guan Zhong?"

"Baik" adalah sifat dasar manusia, jika seseorang demi mencari keuntungan, ketenaran dan harta  dan nafsu, dan melakukan hal-hal yang mengingkari hati nurani  dengan alasan apapun adalah tetap perbuatan jahat, sedangkan kriteria untuk mengukur perbuatan baik buruknya seseorang adalah berdasarkan karakter alam semesta "Sejati, Baik, Sabar." [Yolanda Li / Banjarmasin / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

EMOSI TERKENDALI, ESOK AKAN LEBIH BAIK

Posted: 09 Oct 2011 06:46 PM PDT

Cerita-cerita kecil yang patut direnungkan:

Seorang istri sedang sibuk memasak di dapur. Sang suami mengoceh tak berkesudahan di sampingnya, "Hati-hati! Apinya terlalu besar, baliklah ikan dengan perlahan. Tambahkan lagi sedikit minyak zaitun! Perhatikan."

"Mengesalkan! Bukankah saya lebih mengerti bagaimana memasak!" jawab istrinya jengkel.

"Tentu saja kamu mengerti! Saya hanya ingin melalui hal ini membuatmu menyadari bahwa setiap kali ketika saya mengemudi mobil, kamu sering mengoceh tiada habisnya. Perasaan saya waktu itu bagaimana," jawab sang suami dengan tenang. Mendengar ini si istri tak dapat menahan senyum tanda mengerti.

Menunjukkan pengertian dan simpati pada orang lain dengan memosisikan diri sendiri pada posisinya sebenarnya tidaklah sulit, asal kita mempunyai hati. Mau menggunakan hati  berdiri di pihak lawan untuk melihat suatu permasalahan. Masalah apapun yang besar dapat diperkecil, yang kecil dapat ditiadakan, seperti perahu yang melewati air tidak meninggalkan bekas luka, inilah yang disebut "dunia sebenarnya tidak ada masalah, manusia sendirilah yang membuat kekacauan".

* Kita juga akan menjadi tua

Seorang ayah tua yang buta duduk berdampingan dengan putranya yang sedang membaca surat kabar, di bawah pohon rindang, menikmati kebahagiaan keluarga dengan bermandikan kehangatan sinar mentari sore, sungguh sebuah pemandangan yang indah.

Sang ayah mendengar ada kicauan burung, beruntun telah bertanya 4 kali kepada sang putra, "Suara apa itu?"

Sang putra kelihatan tidak sabaran menjawab, "Itu burung gereja." Untuk ke-4 kalinya, ia sudah tak tertahankan dan marah-marah.

Ayahnya tak menjawab apa-apa hanya berjalan masuk ke rumah. Tak lama kemudian ia berjalan keluar menghampiri putranya, sambil menyerahkan buku harian yang ditulisnya waktu masih muda. Ia meminta anaknya membacakannya. "Beberapa hari yang lalu, putra kecilku berjalan-jalan di kebun bersamaku, dia beruntun bertanya 21 kali 'itu apa', saya menjawabnya 21 kali 'burung gereja', setiap kali kupeluk anak kecil yang masih polos itu, dengan penuh kasih sayang memberi jawaban kepadanya..."

Sang putra membaca sampai di situ tiba-tiba merasa sangat menyesal, tak tertahankan dipeluknya erat-erat sang ayah sambil berkata, "Maafkan aku ayah! Maafkan aku ayah!"

* Besok akan lebih baik

Kita masing-masing mempunyai latar belakang, pikiran, kebiasaan yang berbeda-beda, bagaimana mungkin membuat pihak lain seluruhnya sesuai dengan hati kita? Di dunia ini tidak ada orang yang sempurna, antara orang tua dan anak-anak, suami istri yang paling akrab sekalipun, tak akan terhindar dari waktu-waktu tidak selaras. Karena kesenjangan antar generasi yang berbeda memang ada.

Cerewet sudah merupakan karakteristik yang muncul, orang tua selalu ingin melindungi, karena perhatian dan kekhawatirannya maka akan tak bosan-bosannya mengingatkan. Orang tua yang cerewet banyak jumlahnya, orang tua yang tidak cerewet justru sangat jarang, karena daya ingatan mereka juga sudah semakin menurun.

Acap kali karena kita bicara terlalu blak-blakan, sehingga pertemuan menjadi tidak enak, bubar dengan tidak menyenangkan, bahkan terjadi permusuhan dengan orang lain. Saat demikian mengapa tidak berpikir dari sudut pandang lain, bila kita dengan tenang mengerti perasaan orang lain, daripada berdalih habis-habisan untuk suatu  percekcokan, lebih baik mencari kesenangan hati diri sendiri dengan melepaskan rasa harga diri, curiga cemburu, bersaing, khawatir dan lain lain yang berlebihan, maka semuanya akan terasa menjadi lebih ringan dan menyenangkan! Apabila kita dapat berusaha agar tidak terpengaruh oleh lingkungan, memelihara hati yang tenang damai, saling memberi peluang yang lebih banyak, membiarkannya terjadi secara alami, tentu saja tidak akan mudah menjadi resah dan naik darah.

Kita sering kali mudah tersesat dalam mitos untuk menilai terlalu tinggi diri sendiri dan mengabaikan orang lain, mengharapkan orang lain menyetujui pandangan kita, bahkan sering kali menganggap diri sendiri saja yang benar dan tidak mau menerima pendapat orang lain, membenarkan pernyataan sendiri dan menuntut orang lain sangat ketat, namun longgar terhadap diri sendiri.

Pengendalian perasaan adalah bidang ilmu pengetahuan yang besar, sangat tinggi dan mendalam. Perasaan positif: penuh suka cita, gembira, hangat, lembut, harmonis, santai, tenang, damai dan lain lain barulah merupakan sasaran yang dengan gigih dan sungguh, harus dikejar.

Sebagian besar perdebatan dan pertentangan adalah direka-reka dan sama sekali tidak bermanfaat, terkadang hanya karena atmosfir percakapan yang kurang menyenangkan, ekspresi yang tegang, wajah tanpa senyum, suara yang mendesak dan faktor-faktor lain yang secara kebetulan menimbulkan salah kaprah; ataupun kita terlalu menaruh perhatian terhadap cerita di balik kata-kata yang diucapkan secara sengaja atau tidak sengaja, terlalu  mengkhawatirkan perasaan diri sendiri, sehingga begitu mendengar kata-kata yang tidak sesuai hati kita segera meledak, segera menggempur balik. Dengan demikian, meskipun pandangan yang dinyatakan berbeda, sangat mudah menimbulkan pertikaian karena telah mengabaikan pemberian penjelasan dan penghargaan yang sesuai.

Kalau toh hati sudah tenang dan damai, masih ada untung rugi atau benar salah apa lagi yang mesti diperdebatkan? Sesungguhnya, tindakan yang pandai dan bijak adalah:

- Banyak mendengarkan (mengamati perkataan dan air muka) banyak berusaha memahami dengan mengandaikan diri sendiri ada pada posisi orang lain. Memandang tapi tidak nampak, mendengarkan tapi tidak masuk ke telinga, dengan hati tidak bergerak mengendalikan semua perubahan, merupakan tingkat tertinggi dari suatu kemampuan penguasaan diri.

- Sedikit berbicara (sedikit mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan maknanya yang sesungguhnya, sedapat mungkin menghindari penggunaan kata-kata yang tajam. Membungkam dengan tenang belum tentu menunjukkan suatu persetujuan karena dapat juga merupakan penolakan sebesar-besarnya).

Bila kita dapat membuat diri sendiri waspada, banyak memikirkan orang lain, memiliki saling pengertian, perhatian dan maaf, memperhatikan situasi pada saat kita berbicara dan nada bicara kita, selalu ingat agar bertindak perlahan-lahan (lemah lembut), lambat (tidak terburu-buru), sempurna (berlangsung dengan sempurna tanpa halangan), dapat diyakini bahwa setiap langkah di esok hari akan menjadi lebih baik. [Yenny Jie / Palangkaraya / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

100 TAHUN LALU KEJADIAN REVOLUSI GULINGKAN KAISAR CHINA

Posted: 09 Oct 2011 05:10 PM PDT

Tepat seratus tahun yang lalu, para pejuang nasionalis di China mendeklarasikan berdirinya negara republik. Dengan demikian, setelah 2.000 tahun diperintah para raja, Tiongkok bukan lagi berbentuk kekaisaran melainkan menjadi negara Republik China.

Menurut sejarawan Edward J. M. Rhoads dalam bukunya yang berjudul "Manchus & Han: Ethnic Relations and Political Power in Late Qing and Early Republican China, 1861-1928," peristiwa itu dikenal dengan Revolusi Xinhai (Hsinhai), yang juga populer disebut Revolusi 1911 atau Revolusi China.

Para tokoh nasionalis, seperti Dr Sun Yat-sen, saat itu berhasil menggalang pemberontakan untuk menjungkalkan kekaisaran dinasti Qing, yang telah berkuasa sejak 1644. Hasilnya, "Kaisar Terakhir" China, Pu Yi, resmi turun dari kekuasaan pada 12 Februari 1912.

Revolusi itu merupakan reaksi atas ketidakmampuan dinasti Qing untuk mengangkat kembali kejayaan China. Bahkan, Kekaisaran China dalam tahun-tahun terakhir malah tunduk kepada kekuatan-kekuatan asing - baik dari Barat maupun dari Jepang. Rakyat pun dibiarkan melarat sehingga membuat Sun Yat-sen dan para pejuang lain melancarkan perlawanan untuk mengakhiri kekuasaan raja di China.
Setelah kekaisaran berhasil dijungkalkan, situasi di China bukannya langsung membaik. Negara itu tak lama kemudian dilanda perang saudara selama bertahun-tahun, yang berujung pada pertikaian dua kubu - yaitu kekuatan nasionalis pimpinan Jenderal Chiang Kai-sek dan kubu Komunis pimpinan Mao Zedong.

Pada 1949, kubu Nasionalis akhirnya tersingkir dari China Daratan. Mereka lalu pindah ke Pulau Taiwan dengan tetap memakai nama negara Republik China. Kubu komunis pada 1 Oktober 1949 mendirikan negara baru bernama Republik Rakyat China.

Namun, pemerintah dan rakyat RRC - termasuk di Hong Kong dan Makau - tetap merayakan perjuangan 10 Oktober 1911 itu sebagai Peringatan Revolusi Xinhai. Sedangkan Republik China di Taiwan menjadikan tanggal 10 Oktober sebagai hari jadi negara mereka. [Janet Ong / Singapore / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

SPIDER WOMEN CHINA PANJAT KASTIL

Posted: 09 Oct 2011 05:01 PM PDT

Ma Jei, wanita China yang dijuluki "Spider Woman" memukau para wisatawan di Kastil Zhonghua, ChIna, setelah memanjat dinding setinggi 70 kaki atau 23 meter itu. Seperti dilaporkan Metro.co.uk, Sabtu (8/10), Ma Jei memanjat kastil tanpa mengenakan tali atau alat pengaman apa pun.

Wanita tangkas mengaku, aksi semacam itu sudah terbiasa dilakukannya sejak kecil. Pasalnya, ia tidak mampu untuk membayar uang tiket masuk ke kastil tersebut, yang dianggapnya mahal. Tiket masuk ke kastil itu 2,50 pound atau Rp 34 ribu.

Beberapa wisatawan asing yang melihat aksi Ma Jei terkagum-kagum dan mencoba untuk mengikutinya dengan memanjat. Namun, para wisatawan itu tidak mampu menyamai ketangkasan Ma Jei. Dua turis dilaporkan jatuh hingga kakinya patah dan tiga lainnya terpaksa diselamatkan oleh kepolisian setempat.

"Dia (Jei) memanjat dinding seperti kambing gunung dan terlihat sangat mudah. Tetapi, ketika orang-orang mencobanya ternyata sangat sulit dan tak semudah seperti yang dilihat," tutur seorang wisatawan.

Aksi Mai Jei tentu belum sehebat pemanjat gedung pencakar langit asal Prancis, Alain Robert. Baru-baru ini, Robert berhasil mencetak rekor baru, dengan memanjat gedung Pompidou Centre di Paris. Wanita 48 tahun itu memang dikenal sebagai pemanjat gedung-gedung ternama dan tertinggi tanpa alat pengaman apa pun.

Sebelumnya, ia juga berhasil memanjat gedung Burj Khalifa di Dubai. [Lu Xiao Fang / Hong Kong / China / Tionghoanews]

------------------------------------------------
Mari membaca dan bergabung bersama http://tionghoanews.com dengan ponsel klik http://m.tionghoanews.com dan e-group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews
------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment