印尼华人 (21/1) |
HOO LIONG TIAUW, PEMERSATU TIONGHOA SEMARANG TUTUP USIA Posted: 12 Oct 2011 08:45 AM PDT Semarang, CyberNews. Suasan duka menyelimuti rumah di Jalan Menteri Supeno 21, Semarang sejak Selasa (11/10) sore. Sang pemersatu warga minoritas yang berani dan tegas, Hoo Liong Tiauw (84) meninggal dunia pada pukul 16.00 WIB di kediamannya Jalan Bromo. Tokoh yang juga dikenal sebagai Ketua Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) yang lahir pada 11 Agustus 1927 itu meninggal setelah satu setengah tahun mengalami stroke dan sempat dirawat di RS Singapura selama lima bulan. Anak pertama Hoo, Budi Purnomo mengatakan, jenazah akan dimakamkan di Makam Soropadan, Kabupaten Temanggung, Sabtu (15/10). Sebagai ayah, kata Budi, Hoo merupakan sosok yang handal dan memiliki pengetahuan yang luas dalam masalah sosial. Pada masa Presiden Soekarno, komunitas Tionghoa mengalami diskriminasi terkait beberapa kebijakan politik yang diskriminatif yang melarang WNA Tionghoa untuk berdagang eceran di daerah di luar ibukota provinsi dan kabupaten. "Bapak, saat itu mampu menjembatani komunikasi antara Pemerintah Indonesia dan Cina. Ketika ada kunjungan delegasi dari RRC berkunjung ke Indonesia, bapak mampu mengkomunikasikan segala persoalan secara damai," tuturnya di sela-sela ibadah persekutuan, malam ini, Selasa (11/10). Teman akrab Hoo, David Herman Jaya (60) juga menceritakan Hoo yang dikenal mampu menyelesaikan sengketa yang terjadi di kalangan warga Tionghoa. Kabar meninggalnya Hoo pun sontak mengagetkan dirinya, keluarga dan teman-temannya. "Sengketa apa saja, baik di kalangan internal komunitas maupun eksternal, Pak Hoo lah yang bisa menyelesaikan. Ketegaran dan ketegasan yang selama ini perlu dicontoh. Saya sangat merasa kehilangan," ujar David, warga Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang yang juga Presiden Direktur PT Mekar Armada Jaya Magelang itu. Ketua Perkumpulan Sosial Rasa Dharma Harjanto Halim mengatakan, di kalangan komunitas Tionghoa, sosok Hoo dikenal sebagai tauladan yang baik. Pasar Semawis yang rutin digelar tiap tahun di Kota Semarang itupun, Hoo selalu hadir lebih awal. Kehadirannya pun selalu memberi semangat bagi generasi muda komunitas. [Jeni Wang / Semarang / Tionghoanews] ------------------------------------------------ |
Posted: 11 Oct 2011 04:02 PM PDT Mengeruhkan dunia ilmiah sangat mudah. Dokter Anda membaca beberapa dokumen yang menyembunyikan rincian penting - hingga tidak membuatnya berpikir laporan dalam dokumen itu tidak masuk akal. Lantas dia akan meneruskan informasi yang menyesatkan dan kurang lengkap tersebut pada Anda! Beberapa tahun yang lalu tiga orang dokter dari keluarga Shute (Dr. Evan Shute dari American College of Obstetrician and Gynecologist dan Royal College of Surgeons (Canada); Dr. Wilfrid E. Shute, seorang ahli penyakit jantung; and Dr. Albert Vogelsang) menemukan bahwa vitamin E, seperti halnya vitamin C, sangat bagus untuk kesehatan jantung. Karena dipatahkan oleh rekan-rekan sejawat, mereka berinisiatif melakukan penelitian sendiri untuk membuktikan kebenaran yang mereka yakini. Dewasa ini, vitamin E (seperti juga vitamin C) oleh para dokter dirasakan sebagai ancaman nyata dalam dunia medis. Kebetulan, pihak berwenang juga telah mengurangi jumlah konsumsi harian vitamin D yang direkomendasikan, terlepas dari semua keberatan yang disampaikan. Ini merupakan ancaman mengerikan bagi kesehatan masyarakat. Dokter mengemban kewajiban berpraktek secara etis dan konservatif. Apakah dokter ahli bedah hewan di National Stud of Canada (peternakan kuda di Kanada) menunjukkan jika tingkat kelahiran hidup seekor kuda lebih tinggi jika diberikan vitamin E? Mengapa bukan dokter penasehat tim nasional Olimpiade yang menyampaikan pada dunia bahwa vitamin E yang sama juga telah diberikan pada kuda yang kemudian memenangkan lebih banyak pacuan? Jika substansi ini tidak membahayakan manusia, mari kita coba pertimbangkan saran lain yang disampaikan dokter yang sama ke kita. Mereka mengatakan kurangi lemak jenuh seperti mentega dan konsumsi lebih banyak margarin dan minyak seperti biji rapa, bunga matahari, jagung, kacang tanah, dan lain-lain. Semua minyak ini berbahaya. Itu memang benar. Para ilmuwan seolah cuci tangan. Tapi minyak-minyak ini beredar di sekitar kita dalam bentuk kue dan roti, sarden kaleng, makanan siap saji, dan saus salad - tanpa vitamin E yang umumnya banyak terkandung dalam biji-bijian. Pada suhu 300 derajat, vitamin akan hilang. Mengapa masih terkandung di sana? Agar minyak tidak cepat tengik! Dan c (notasi pada untaian DNA yang panjang) pada dinding sel otak kita sama tidak sehatnya! Apakah perlindungan alami dari oksidasi dan ketengikan yang membuat Anda memuntahkan dan meludahkan kacang basi? Vitamin E! Begitu kandungan vitamin E hilang, menurut dokter, makanan akan berubah menjadi racun: bukan model racun yang mematikan atau racun yang sangat atraktif, tapi suatu substansi yang akan melemahkan pondasi kesehatan Anda perlahan-lahan, yang membuat Anda mungkin mengalami trombosis koroner atau serangan jantung. Bagaimana saya bisa begitu yakin? Kadang-kadang, saya tidak menemukan peningkatan berarti dalam arteri retina dan gangguan aliran darah setelah pasien mengonsumsi vitamin C dan E yang saya resepkan. Namun kemudian saya terkejut mendapatkan peningkatan mendadak setelah menjelaskan ini. Saya mulai mengeruhkan suasana. Dokumen ilmiah bisa meyakinkan diri, "Tidak ditemukan manfaat dari vitamin E dalam studi tentang jantung!" Yang mungkin disembunyikan adalah kenyataan bahwa mereka menggunakan bentuk sintetis. Ada delapan komponen vitamin E alami - empat tocopherol dan empat tocotrienol - yang sedang dalam proses penelitian. Terpendam dalam beribu dokumen yang tidak terlihat oleh para dokter (dan mungkin tetap tidak memahami jika toh mereka melihatnya) adalah adanya kecurangan jika substansi yang digunakan adalah "dl vitamin E". Apakah Anda melihat titik terangnya? Bentuk alami vitamin E adalah "d-alpha tokoferol" atau "d-alpha". Bukan "dl-alpha." "dl-alpha" adalah bentuk vitamin E sintetis. Waspadalah! [Irene Ang / Malang / Jatim / Tionghoanews] ------------------------------------------------ |
You are subscribed to email updates from Tionghoanews.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment