印尼华人 (21/1) |
- RAHASIA DIBALIK WARNA DAN AROMA URINE
- PRODUK CHINA KEKECILAN TAK SESUAI
- BAGAIMANA MENGATASI PENOLAKAN?
- SEPUCUK SURAT CINTA DI PEMAKAMAN TIONGHOA
- AKU ANAK ADOPSI (2)
- AKU ANAK ADOPSI (1)
- APAKAH DIA RINDU ANAK KANDUNGNYA?
- ASTRD ELLENA LOLOS SEMIFINALIS TALENT MISS WORLD 2011
- 3 TELUR SEMINGGU, PICU KANKER PROSTAT
- BERGURU DI SHANGHAI CHINA
- WOW ! TEMBOK BESAR TERANCAM ROBOH DI CHINA
- 12 MITOS TENTANG KONDOM
- HENTIKAN PEMBANGUNAN UNTUK MENGHEMAT UANG RAKYAT
RAHASIA DIBALIK WARNA DAN AROMA URINE Posted: 23 Oct 2011 08:43 AM PDT Ketika Anda sedang buang air kecil, pernahkah Anda iseng mengamati hasil buangan Anda itu? Adakah perubahan warna pada urine Anda, misalnya menjadi kuning, kuning tua, putih, atau mungkin kemerahan? Mengapa urine kita selalu berubah-ubah warna? Tahukah Anda, apa yang menyebabkannya? Lauren A Bumby, MD, dokter yang berbasis di London, buka rahasia mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik urine Anda. * Warna Warna urine akan memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan Anda, khususnya kadar kecukupan cairan pada tubuh Anda. Warna urine yang lebih terang menandakan Anda lebih sehat dibandingkan jika urine Anda berwarna gelap. Ketika warna urine berubah menjadi gelap (seperti warna es teh), artinya Anda mengalami dehidrasi dan ginjal Anda dalam keadaan tidak sehat. Urine berubah menjadi gelap ketika Anda dehidrasi karena ginjal mengatur keseimbangan air yang masuk dalam tubuh kita. Untuk memperbaiki kondisi itu, kita harus lebih banyak minum air karena dehidrasi menurunkan produksi urine kita. Warna urine yang menandakan kita sehat adalah kuning muda. * Frekuensi dan kontrol Sering atau tidaknya kita buang air kecil memiliki makna yang berbeda. Terlalu sering buang air kecil menandakan kita sedang mengalami masalah kesehatan seperti diabetes, atau terlalu banyak minum kafein dan alkohol. Namun, frekuensi buang air yang meningkat juga dapat terjadi karena faktor kehamilan. Proses persalinan alami dapat melemahkan otot-otot dasar panggul yang mengontrol aliran urine. Problem umum lainnya adalah hilangnya kontrol kandung kemih ketika kita batuk, bersin, atau tertawa. Hal ini juga terjadi karena melemahnya otot-otot dasar panggul. Untuk menguatkan kembali otot-otot ini, Anda bisa mencoba latihan Kegel sehingga kontrol kandung kemih membaik. * Bau Coba ingat, makanan apa yang akhir-akhir ini sering Anda konsumsi. Sebab, perubahan bau urine umumnya disebabkan perubahan makanan kita. Contohnya, asparagus biasanya menimbulkan bau yang tidak biasa. Namun, perubahan bau ini tidak berbahaya, kecuali diikuti gejala-gejala seperti frekuensi yang meningkat, tidak dapat ditahan, atau terasa panas dan nyeri. Segera konsultasi ke dokter bila gejala-gejala ini Anda rasakan. * Yang harus diwaspadai Ada beberapa hal yang mengindikasikan masalah kesehatan yang serius (seperti disfungsi ginjal atau penyakit kandung kemih) adalah timbulnya darah di dalam urine, warna urine menjadi seperti teh secara konsisten, nyeri saat buang air kecil, bau urine yang tajam, dan buang air kecil yang berlebihan. Untuk memperbaiki kondisi kandung kemih, coba konsumsi banyak buah dan sayuran, minum air putih yang cukup, olahraga, dan menjaga berat badan yang normal dan sehat. Minumlah air putih sebanyak 8 gelas per hari, tetapi kurang atau lebih dari 8 gelas mungkin saja terjadi karena pola makan, tingkat aktivitas, serta berat badan. Yang terpenting, perhatikan selalu warna urine. Jangan sampai merasa haus karena inilah tanda bahwa Anda dehidrasi. [Jelia Lin / Kupang / Tionghoanews] |
PRODUK CHINA KEKECILAN TAK SESUAI Posted: 23 Oct 2011 08:25 AM PDT Akibat ukurannya yang terlalu kecil, kondom China pernah ditolak masuk Afika Selatan. Di negaranya sendiri, kondom China juga dikomplain para pendatang dari Eropa karena susah cari ukuran yang sesuai dan akhirnya banyak yang hamil. Ukuran kondom China memang terkenal kecil, sesuai dengan ukuran rata-rata alat kelamin para lelaki di negara tersebut. Dalam kondisi terbuka penuh, ukuran kondom China hanya 180 mm dan 52 mm dan ini sangat menyiksa para pendatang dari Eropa yang ukuran penisnya rata-rata lebih besar. Beberapa perusahaan kondom mengaku sering menerima komplain dari para pendatang karena tidak menyediakan kondom ukuran XL. Namun karena memang penggunanya terbatas, perusahaan-perusahaan besar seperti Durex, Jisbon dan Okamoto belum berpikir untuk memproduksinya. Okamoto misalnya, beberapa tahun yang lalu juga pernah menjual kondom untuk ukuran Eropa. Namun tidak bertahan lama, karena setelah dihitung-hitung nilai penjualannya tidak bisa menutup ongkos pengiriman karena kondom besar tidak diproduksi di China. Bagi para pendatang khususnya dari Eropa, kelangkaan kondom berukuran XL menjadi masalah tersendiri. Dikutip dari Shanghai Daily, Minggu (23/10/2011), salah satu pendatang dari Eropa mengaku terpaksa membawa sendiri beberapa kardus kondom dari negara asalnya. Kehamilan tidak diinginkan adalah salah satu masalah yang dihadapi dan sudah pernah dialami oleh si pendatang yang tidak mau disebutkan namanya tersebut. Ia mengaku, pasangannya pernah mengalami kehamilan tidak direncanakan gara-gara tidak punya kondom dan terpaksa harus diaborsi. Bukan hanya kehamilan yang tidak dirancanakan, ancaman lainnya adalah penularan infeksi menular seksual. Bagi yang tidak punya pasangan sendiri dan harus memanfaatkan pekerja seks, para pendatang ini rentan tertular atau bahkan menularkan penyakit jika tidak memakai kondom. "Kebanyakan orang asing merasa malu untuk menyampaikan masalahnya, lalu mereka menghadapi risiko penularan berbagai penyakit serta kehamilan tidak direncanakan," ungkap seorang juru bicara Okamoto, yang namanya hanya disebutkan sebagai Tuan Wang. Di luar negeri, kondom asal China juga pernah menjadi kontroversi karena ukurannya yang tidak memenuhi standar organisasi kesehatan dunia atau WHO. Beberapa waktu silam, impor kondom dari China dibatalkan oleh pengadilan tinggi Afrika Selatan karena masalah tersebut. [Eleven Yang / Hong Kong / China / Tionghoanews] |
BAGAIMANA MENGATASI PENOLAKAN? Posted: 23 Oct 2011 05:50 AM PDT Ditolak untuk pekerjaan, dikhianati atau hanya diabaikan oleh seseorang sering mengejutkan, menyakitkan dan menghancurkan. Penolakan memiliki kekuatan untuk menyebabkan kegelisahan dan menghancurkan kepercayaan diri. Namun, beberapa mekanisme pengelolaan yang sehat mengurangi rasa sakit yang tak terelakkan dalam proses mengatasi situasi. 1. Berharap untuk ditolak. Biarkan diri Anda untuk merasa terkejut, sakit hati atau marah ketika Anda ditolak. Ketahuilah bahwa meskipun diremehkan adalah mengecewakan dan sulit untuk dihadapi, itu adalah fakta kehidupan. Lepaskan ide kesempurnaan pada diri sendiri dan orang lain. 2. Memahami bahwa penolakan bukanlah sesuatu yang pribadi. Cobalah untuk memahami bahwa penolakan seringkali tak ada hubungannya dengan Anda dan lebih berkaitan dengan orang yang menolak. Percayalah pada diri dan kemampuan Anda. 3. Belajar dari itu. Lihatlah sisi positif dari situasi dan mempertimbangkan penolakan pengalaman hidup yang berguna yang akan membantu Anda tumbuh. Memahami bahwa ditolak untuk pekerjaan yang "sempurna" atau oleh pasangan benar-benar bisa menjadi berkah tersembunyi. 4. Bergerak maju. Setelah Anda telah memberikan diri Anda waktu untuk berduka dan secara objektif bercermin pada apa yang telah terjadi, ambil apa yang telah Anda pelajari dan lanjutkan hidup Anda. Fokus dan kembali bergerak maju. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang peduli dengan Anda, dan lakukan aktivitas yang Anda nikmati. [Caroline Chan / Bandung / Tionghoanews] |
SEPUCUK SURAT CINTA DI PEMAKAMAN TIONGHOA Posted: 23 Oct 2011 04:59 AM PDT Son, tak terasa kami telah kehilanganmu setengah tahun lamanya, perayaan imlek dan cap go me lalu… terasa sepi karena kepergianmu. Ibu masih ingat Son, malam terakhir ketika kita tidur bersama, engkau tanyakan kenapa ibu tak pernah menuliskan surat cinta buatmu dan hanya pernah menuliskan surat buat ayahmu saja, kamu ingatkan Son kata ibu saat itu bahwa akan ada saatnya ibu menuliskannya buatmu. Pikiran ibu, kamu tidak pernah jauh dari ibu…, dan ibu juga senantiasa bisa mengatakan rasa sayang dan cinta ibu padamu setiap hari secara langsung tanpa perlu menuliskan surat cinta untukmu. Dan Ibu tak perlu akan menuliskannya kecuali kalau kamu kuliah nanti dan harus jauh dari ibu. Namun siapa yang menyangka Son, umurmu baru 7 tahun dan kini harus berpisah dari ibu. Ibu telah membaca suratmu yang engkau masukkan ke dalam dompet belanja ibu, pagi sebelum ibu berangkat ke pasar dan sebelum peristiwa yang merenggutmu dari ibu itu. Surat cintamu buat ibu, sempurna sekali nak. Orang tidak akan menduganya kalau ternyata anak ibu yang berumur 7 tahun bisa menulisnya demikian indah, bahkan ayah dan ibu saja mungkin kalah dan tak sehebat dirimu. Ketika ibu membacanya, ibu ketawa… pikir ibu kamu berbakat seperti ayahmu, bisa meluluhkan banyak hati wanita nantinya. Suratmu itu kini telah ibu laminating dan ibu masukkan ke dalam album foto di kamar kita, dan juga ibu masukkan setiap penggalan kata tersebut dalam hati ibu. Ada rasa haru, kebanggaan dan kesedihan kala ibu membacanya kembali. Anakku sayang, pastilah kini engkau amat bahagia bersama Bapa di surga, sudah tidak sakit lagi kan sayang?, ingin sekali ibu menyalahkan pesawat sial itu atau kaptennya atau apa saja yang menyebabkan pesawat nyungsap terkena tubuh kecilmu. Ketika dokter di rumah sakit katakan engkau telah tiada, ibu merasa ibu juga akan mati dan tak sanggup bertahan lagi. Namun ibu sadari belakangan ini lewat kehadiranmu dalam mimpi ibu, bahwa ibu harus tetap kuat. Kamu mengatakan engkau amat bahagia di dunia barumu, engkau katakan agar ibu jangan bersedih dan engkau tak mau ibu terus menangisi kepergianmu. Ayahmu juga mengatakan itulah yang Ason inginkan. Ibu akan kuatkan hati ibu, supaya engkau bisa senantiasa tenang di sisi Tuhan. Engkau tahu Son, ibu amatlah sayang dan cinta padamu, tapi ibu sungguh tak mengerti Tuhan memanggilmu begini cepat. Cuma dirimu saja teman ibu di rumah ketika ditinggal ayahmu berlayar, dan sekarang ibu kesepian sendirian di rumah. Ibu rindu Son memelukmu, rindu melihat tingkahmu yang terkadang menjengkelkan itu. Setiap kali mau tidur dan mau makan air mata ibu hampir selalu jatuh, ibu benar-benar rindu padamu. Hanya kenangan, dan bajumu saja yang bisa ibu peluk kini…. Ibu akan setia berkunjung ke rumahmu yang baru ini, indahkan Son?…makammu sengaja dipilihkan marmer berwarna merah, warna kesukaanmu. Ibu yakin kamu pasti suka. Engkau harus tertawa dan tak boleh bersedih di sana, karena meskipun Tuhan memisahkan kita…itu hanyalah untuk sementara anakku. Ada saatnya kita akan bertemu di Surga kelak. Dan selama kita berpisah engkau akan tetap hidup di hati ibu, juga di hati ayahmu. Nanti tiap bulan "ceng beng" ibu akan membawa surat cinta ibu dan membacakannya buatmu. Salam Sayang, Ibumu [Novi Lim / Jayapura / Tionghoanews] |
Posted: 23 Oct 2011 04:36 AM PDT Story: Sejak saat itulah ayah angkatku baru menyadari bahwa selama ini dukungannya kepada adiknya itu tidak dihargai, malah sebaliknya si adik merendahkan dia setelah mereka lebih sukses sekarang ini. Akhirnya, dalam keadaan marah karena merasa dihina, seketika itu juga dia meneleponku agar aku pulang ke rumah untuk mengambil alih ruko itu. Sekembalinya aku ke rumah, aku baru tahu ternyata sertifikat ruko itu telah dikasih ke adiknya oleh ayah adopsiku sebelum kematian nenekku. Menurut cerita ibu, dia sendiri tidak tau kalau sertifikat itu telah berada di tangan adiknya. Rupanya ayah adopsikulah yang telah menyerahkan sertifikat ruko itu secara diam-diam kepada adiknya karena dulu aku pernah berkeinginan untuk mengambil kembali ruko tersebut dan juga karena ibu adopsiku pernah punya rencana untuk membaliknamakan sertifikat itu dari namanya menjadi namaku. Ternyata dari awal ayah adopsiku telah berniat untuk memberikan ruko itu kepada adiknya. Kemudian, semua hal ini aku ceritakan kepada pamanku (kakak dari ibu adopsiku), dan aku mengungkapkan kekesalanku terhadap ayah adopsiku yang dulunya lebih mendukung adiknya sendiri ketimbang aku. Mungkin karena melihat kebingungan aku dalam masalah ini, akhirnya dia menceritakan kisah masa lalu dalam keluargaku ini. Dia bilang bahwa setelah kedua orang tua adopsiku menikah, mereka sudah yakin bahwa mereka tidak akan punya anak kandung karena usianya yang sudah terlanjur. Namun mereka takut dimasa tuanya tidak punya sandaran, karena itu mereka memutuskan untuk mengambil anak. Ibu adopsiku mengusulkan agar aku (anak dari adiknya) yang dibawa, namun ayah adopsiku tidak menghendaki aku diadopsi kedalam rumah tangganya karena dia sudah punya pilihan lain, yaitu keponakannya sendiri, anak dari adiknya yang mendiami ruko ibu adopsiku. Alasan penolakannya hanyalah semata-mata dia menghendaki orang yang semarga dengannya, sedangkan aku bermarga lain, dan dianggap sebagai "orang luar". Tapi karena di dalam rumah pengaruh ibu adopsiku yang lebih dominan (mungkin karena dia adalah sumber yang menafkahi keluarga), akhirnya akulah yang diadopsi ke dalam rumah. Walupun akhirnya aku yang dibawa, ayah adopsiku masih menginginkan agar keponakannya itu juga sama-sama diadopsi, namun ibu angkatku menolaknya. Rupanya, hal inilah yang membuat ayah adopsiku diam-diam memendam kebenciannya terhadap aku. Pamanku melanjutkan, sertifikat itu dikasih kepada adik ayah adopsiku karena mereka (ayah adopsiku dan adiknya) mau memanfaatkan celah hukum yang ada dalam tata hukum di Indonesia. Karena sertifikat itu atas nama ibu adopsiku, tentu saja mereka tidak bisa membaliknamakan sertifikat itu tanpa sepengetahuannya. Namun apabila sertifikat itu ditahan terus sama mereka, maka ibu adopsiku tidak bisa mengganti nama pemilik juga, akan tetapi apabila suatu saat nanti ketika dia telah tiada, maka mereka hanya tinggal mengurus satu masalah lagi, yaitu aku. Mereka tinggal menggugat dan mambuktikan ke pengadilan bahwa aku adalah anak adopsi, bukan anak kandung yang memiliki hak waris. Dengan demikian, maka harapan mereka ruko itu akan menjadi milik mereka. Tapi tidak disangka percekcokan diantara mereka sendiri malah membuyarkan kesepakatan jahat ini, dan karena inilah ayah adopsiku berpikir ulang untuk tidak menyerahkan ruko itu kepada adiknya lagi. Mendengar cerita yang demikian, akhirnya terjawab sudah tanda tanya besar mengapa ayah adopsilku sangat pasif dan tidak terlalu peduli terhadap aku sejak aku kecil sampai sekarang. Kini aku baru mengerti bagaimana nilai dan pandangan ayah adopsiku terhadap aku. Rupanya setelah sekian lama, dia tetap menganggap aku sebagai orang lain dan lebih cenderung untuk mendukung adiknya sendiri daripada aku. Dan terus terang aku sangat marah dengan tindakannya ini. Akhirnya karena adiknya menahan sertifikat itu dan tidak mau keluar dari ruko itu, kami melaporkan ke polisi. Walaupun bukti sangat memberatkan pihak mereka karena sertifikat itu masih atas nama ibu adopsiku, namun karena polisi telah disuap oleh adiknya, polisi tidak mau memproses laporan kami dan malah mengarahkan kasus ini seolah-olah adalah kasus perdata (sengketa). Kemudian adiknya membawa sertifikat ruko itu pengadilan dan menggugat bahwa sertifikat itu adalah salah. Pengadilan meluluskan gugatannya dan akhirnya proses sidang pun dilakukan, sedangkan laporan kami ke polisi dibekukan. Kedengarannya memang aneh, seseorang yang jelas-jelas menahan sertifikat yang bukan hak nya dan bukan atas namanya tidak dapat diperkarakan, tetapi malah sertifikat asli yang satu-satunya dapat digugat. Tetapi, itulah moral pejabat dan aparat indonesia....... Singkat cerita, setelah menjalani proses pengadilan selama 2 tahun, kami memenangkan kasus ini dan ruko itu kembali kepada kami, tapi dengan biaya pengadilan yang sangat mahal dan kami harus mengambil utang yang banyak untuk memenuhinya. Akhirnya kami terpaksa jual ruko itu untuk melunasi utang-utang, dan aku terpaksa kembali lagi ke jakarta untuk kerja dengan orang. Namun, karena merasa dendam dengan aku, adik ayah adopsiku tidak mau melepaskan aku begitu saja. Untuk melampiaskan kemarahannya, dia telah menyebarkan fitnah pada teman-temanku. Seorang teman baik aku memberitahu bahwa dia mengatakan kepada teman-temanku yang lain : "Kakakku telah salah memungut anak dari keturunan yang bejat, yang menyebabkan sesama saudara mereka menjadi saling berselisih". Ini adalah fitnah yang benar-benar menyakiti hatiku, apalagi dia mengatakannya kepada teman-teman pergaulanku. Aku bahkan meneteskan air mata ketika menulis ini. à à à Seandainya bisa memilih, tidak ada anak di permukaan bumi ini yang ingin menjadi anak adopsi. Semua anak ingin tinggal bersama dengan orang tua dan saudara/i kandungnya. Saat seorang anak harus terpisah dari keluarganya sendiri kemudian harus tinggal dan menganggap keluarga barunya itu sebagai keluarga sendiri, itu bukan berarti keluarga barunya itu adalah keluarga pengganti, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menggantikan posisi ibu, ayah, dan saudara/i kandung di dalam hati si anak itu. Inilah hal utama yang mesti diketahui oleh mereka yang ingin mengadopsi anak. Seperti seorang ibu tiri bijaksana yang mengetahui bahwa tidak mungkin bisa menggantikan posisi ibu kandung di dalam hati si anak tirinya, dia akan mengatakan kepada si anak bahwa dia yakin ibu kandungnya adalah seseorang yang berharga dan penting di hatinya dan tidak akan sanggup dan tidak akan berusaha untuk menggeser tempat ibu kandungnya yang spesial di dalam hidup si anak, demikianlah semestinya keluarga yang mengadopsi berlaku kepada anak adopsinya. Pembaca, mungkin ada diantara kalian yang ingin mengadopsi anak dengan berbagai alasan. Berikut adalah beberapa contoh alasan yang dikemukakan perihal mengenai tujuannya untuk mengadopsi anak: 1. Kami tidak bisa memiliki anak karena kesehatan atau usia yang sudah tidak memungkinkan. 2. Kami tidak ingin melewati hari-hari tua kami dalam kesendirian tanpa anak cucu. 3. Kami ingin setelah tua kami punya tempat untuk "bersandar". 4. Setelah menikah sekian lama, rumah tangga kami terasa sepi dan belum komplit tanpa hadirnya seorang anak. 5. Sebelumnya kami telah kehilangan anak kandung kami, untuk mengisi kembali kekosongan kami, maka kami bermaksud untuk mengadopsi. 6. Menurut nasehat orang-orang, kalau mengadopsi anak bisa memancing kesuburan suami/istri sehingga memungkinkan untuk hamil. 7. Kami Cuma punya satu anak kandung dan istri tidak mungkin hamil lagi, kasihan anak tunggal kami karena tidak memiliki saudara/i yang menemaninya dalam keluarga kami. 8. Semua anak kami cowok semua (atau cewek semua) sehingga kami ingin punya anak dengan jenis kelamin lain. 9. Malu sama orang-orang karena setelah sekian lama menikah tidak memiliki anak. 10. Aku hanya mau menolong anak itu. 11. ( dan lain-lain.....) Bagi anda yang bermaksud mengadopsi anak, cobalah tandai satu atau lebih butir yang menjadi jawaban bagi anda mengapa ingin mengadopsi anak, kemukakan juga kalau memiliki alasan lain selain contoh di atas. Sekarang, aku mau tanya satu hal, adakah alasan yang anda pilih yang BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN diri si anak yang ingin anda adopsi itu. Bagaimana? Tersentak bukan? Kebanyakan orang tua yang ingin mengadopsi anak hanya mempertimbangkan kepentingan dirinya sendiri, tanpa memikirkan kepentingan si anak. Bagi yang tidak sempat memedulikan kepentingan si anak, kepantasannya sebagai calon orang tua adopsi patut dipertanyakan. Alasan nomor 6 lebih tidak berperikemanusiaan lagi, karena biasanya tidak ada kabar baik bagi si umpan apabila pancingannya berhasil. Bukankah ini yang terjadi apabila kita berharap dan kemudian berhasil memancing seekor ikan? Aku bukanlah orang yang menentang kegiatan pengadopsian anak. Di sekitar kita masih banyak anak yang terlantar dan tidak memiliki masa depan yang jelas karena berbagai sebab. Sebagian sudah di tampung di panti-panti asuhan, namun sebagian besar lagi masih hidup di jalanan memohon-mohon belas kasihan orang. Anda adalah orang yang berhati mulia apabila masa depan merekalah yang menjadi pertimbangan anda untuk mengadopsi mereka, daripada kepentingan diri sendiri yang menjadi alasannya. Jadi, aku sangat mendukung apabila ada orang-orang yang mau menyediakan keluarganya sebagai sebuah keluarga bagi mereka. Aku sendiri adalah anak adopsi dan menurutku sendiri itu membuat aku untuk pantas untuk memberikan beberapa pandangan mengenai proses pengadopsian anak kepada para calon orang tua. 1. Carilah anak yang benar-benar telah ditelantarkan ataupun kehilangan orang tuanya. Panti asuhan adalah tempat yang paling tepat untuk dituju. Janganlah memisahkan seorang anak dari orangtuanya, walaupun orang tuanya mau menyerahkan anaknya. Kalau Anda beriman (entah anda beragama apapun) anda pasti yakin bahwa adalah tidak baik memutuskan jodoh antara orang tua dengan anaknya yang telah ditakdirkan sebelumnya oleh Tuhan. 2. Jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri kalau mau mengadopsi anak. Pikirkan juga kebahagiaan dan masa depan si anak kelak. 3. Pengadopsian anak haruslah merupakan keinginan ikhlas dari semua anggota keluarga dalam rumah tangga anda (suami, istri dan mungkin anak yang lain kalau ada). Apabila ada salah satu yang tidak menghendaki, lebih baik batalkan niat anda karena pada akhirnya hasilnnya akan tidak baik pada diri anak yang diadopsi. 4. Seorang anak (kandung maupun adopsi) tidaklah sama dengan sebuah investasi. Kami bukanlah ternak yang suatu saat nanti akan bermanfaat. Karena itu besarkanlah anak dengan tulus tanpa keinginan untuk membebankan masa tuamu kepada mereka. Aku tidak bermaksud mengajarkan agar seorang anak tidak perlu balas budi kepada orang tuanya kelak. Maksud aku, seorang anak waktu baru dilahirkan adalah seperti selembar kertas putih kosong yang masih polos. Sebagai orang tua dialah yang harus melukis pada kertas tersebut. Apabila orangtuannya melukiskan hewan pada kertas itu, kemungkinan jadilah dia sebuah poster binatang. Namun apabila si orang tua melukiskan bunga, jadilah dia sebuah poster kembang yang indah. Apabila didikan anda benar, atau anda bisa menanamkan nilai-nilai welas asih pada diri si anak, mengajarkan kepadanya untuk tidak seperti kacang yang melupakan kulit, tanpa anda minta pun mereka ingin berbalas budi dan ingin tinggal membahagiakan anda sampai akhir hayatmu. 5. Jangan merahasiakan kepada si anak mengenai dirinya yang diadopsi. Terus teranglah kepadanya sedini mungkin. Kalau anda enggan untuk memberitahukan kepadanya, suatu saat dia juga pasti tahu dari mulut orang lain. Ini akibatnya lebih buruk karena terkesan anda bukanlah orangtua yang jujur dan seolah-olah selama ini si anak hidup dalam sebuah jebakan. 6. Jika orang tua kandung si anak masih ada, jangan merahasiakan keberadaan mereka dan jangan halangi apabila si anak ingin bertemu dengan mereka, biarkan mereka menjalin kembali hubungan yang mungkin telah lama terputus. Apabila si anak ingin memanggil kembali Papa/Mama kepada orang tuanya, anda harus mengikhlaskannya, karena – ini adalah hal yang paling dirindukannya oleh hatinya, walaupun tidak mungkin dia mau memberitahukan kepada anda karena biasanya si anak tidak ingin melukai hati orang tua yang sebelumnya telah mencukupi kebutuhannya. Ya, percayalah, si anak adopsi itu juga bisa memikirkan siapa yang menghidupi dirinya selama ini. Apakah ini seperti syarat yang sangat berat bagi kalian yang punya rencana untuk mengadopsi anak? Ingatlah, tulisan ini bukanlah ilmu atau teori dari seorang ilmuwan spesialis ataupun psikolog ahli dari manapun, ini hanyalah curahan hati dari seorang anak adopsi dan hal ini membuat tulisan ini lebih masuk akal daripada teori manapun. Bagi sebagian anak adopsi yang jati diri masa lalunya telah dikubur dan dirahasiakan darimu, sungguh, aku mengerti pemberontakan bisu yang ada dalam dirimu. Aku mengerti betapa rindunya (ataupun marahnya) hatimu ketika memikirkan papa dan mama kandung kalian. Aku tidak bisa memberi nasehat ataupun kata-kata penghiburan untukmu, tapi aku akan menceritakan sedikit lebih banyak mengenai hidupku. Suatu hari, aku curhat dengan ibu dari seorang teman baikku. Aku mengeluhkan mengenai ayah adopsiku yang tidak peduli kepada aku karena memang dia tidak pernah mau menganggap aku sebagai seorang anak. Aku juga mengeluhkan seandainya sejak bayi aku bisa memilih, aku tidak ingin jadi "anak pungut". Ibu temanku yang bijaksana mengatakan, "Memang tidak semua orang bisa menjadi orang tua yang baik, tapi sebagai seorang anak bukan tugas kita untuk menghakimi orang tua kita sendiri. Mengenai bagaimana orang tua kita, itu tidak penting, yang penting sebagai seorang anak kita hanya perlu berlaku sebagai anak yang baik, itu saja sudah cukup." Aku tidak tahu apakah kata ibu dari temanku itu berarti untuk kalian, tapi kata-kata itulah yang telah menjadi pegangan aku selama ini. [Lylies / Tamat / Tionghoanews] |
Posted: 23 Oct 2011 04:34 AM PDT Story: Nama aku Lylies, asal Medan. Saat ini aku berusia 25 tahun. Aku adalah anak adopsi. Bukan tujuan aku untuk berkeluh kesah dengan menulis kisahku ini. Tapi aku sungguh berharap kisahku ini dapat dibaca oleh mereka yang berniat untuk mengadopsi anak dan akhirnya mengetahui bagaimana pemikiran yang ada pada diri anak mengenai hidupnya sebagai anak adopsi, yang selama ini tidak mungkin mereka mau membicarakan hal ini dengan orang lain, terutama kepada orang tua angkatnya sendiri. Aku ingat waktu aku masih kelas 5 SD, aku main ke rumah temanku, kemudian bertemu dengan ibunya. Tiba-tiba ibunya menatap mataku lekat-lekat dan bicara, "Kamu kan anak pungut." Setelah itu dia diam dan memperhatikan ku, seolah-olah menunggu dan sangat penasaran dengan reaksiku. Aku sangat benci kalau mengingat kembali saat itu, bukan karena aku baru tahu bahwa aku anak adopsi, tapi karena aku bingung harus bagaimana bersikap dengan pernyataan itu. Dalam benakku aku bertanya-tanya, apakah salah kalau aku anak adopsi. Sejak itulah aku mulai tidak suka dengan statusku sebagai anak adopsi dan merasa kurang percaya diri. Dan sejak itulah pula aku selalu merasa tidak nyaman kalau beradu pandang dengan mata orang lain. Pada umur sekitar 9 tahun aku sudah tahu kalau aku bukan anak kandung dalam keluargaku, dan aku mengetahuinya untuk pertama kali bukan dari orang tua adopsiku, tapi justru dari saudara kandungku. Sepengetahuanku sebelum mereka menikah, ibu adopsiku adalah orang yang lumayan kaya, sedangkan ayah adopsiku adalah orang yang memang berasal dari keluarga yang kurang. Mereka dicomblangin saat mereka masing-masing hampir berusia 40 tahun. Karena itu mereka tidak punya anak kandung dan akhirnya aku sejak bayi dipisahkan dari adik perempuan ibu adopsiku,... ya, ibu adopsiku sebenarnya adalah bibiku, kakak dari ibu kandungku. Akhirnya, aku menjadi anak satu-satunya dalam keluarga ini. Aku memiliki 8 saudara kandung, aku nomor 7. Ayah kandungku adalah orang yang menafkahi kelurganya dengan sebuah toko seni. Aku menyapanya paman, bukan ayah, karena sudah "dibiasakan" oleh ibu adopsiku sejak kecil. Sebenarnya sudah sejak dari awal ibu adopsiku ingin merahasiakan perihal aku yang diadopsi, tapi salah satu kakak kandungku memberituhuku waktu aku berkunjung ke rumah ortu kandungku. Aku tidak ingat bagaimana reaksiku saat itu, karena aku masih kecil. Yang jelas aku terus mengingatnya dalam pikiranku dan aku tidak berani menanyakannya kepada mereka, baik ortu kandung maupun ortu adopsi, karena aku takut ketahuan mengetahui rahasia mereka (sebuah pemikiran yang polos sebagai anak kecil). Baru setelah agak besar (masih di SD) aku bertanya pada ibu adopsiku, "Ma, kata teman-temanku aku adalah anak yang diadopsi, benar nggak sih Ma?" Ibu adopsiku hanya menjawab, "Siapa yang bilang begitu? Mereka membohongimu." Mendengar jawaban yang tidak jujur begitu, akhirnya aku tidak pernah mau menanyakan hal ini lagi. Kini aku tau dia memang bermaksud untuk membohongi aku, entah sampai kapan. Hal ini kurasakan sangat tidak adil bagiku. Tidak berapa lama setelah itu, di sekolah aku diteriakin "anak pungut....anak pungut" oleh murid-murid laki-laki yang jahil, aku menangis tapi teman-teman yang lain melaporkan kepada guru, akhirnya murid-murid itu "diamankan". Kemudian seorang ibu guru memelukku dan membiarkan aku menangis membasahi bajunya, kemudian dia berkata, "Tidak apa-apa jadi anak pungut, itu berarti banyak yang menginginkanmu." Sekembalinya ke rumah, aku tidak dapat mengatakan kejadian hari itu kepada orang tua adopsiku, aku menyimpan peristiwa ini di dalam hatiku sendiri karena ini menyangkut sikap mereka yang tidak mau terus terang kepada aku mengenai jati diriku yang sebenarnya. Aku kembali menangis sendirian di kamar. Inilah kesepian yang harus dihadapi oleh seorang anak adopsi. Aku masih ingat waktu kecil aku sangat senang apabila berkunjung ke rumah orang tua kandungku, karena disana aku bisa berkumpul dan bermain dengan saudara/i kandungku yang banyak, dan akan sangat sedih bila harus pulang ke rumah ortu adopsiku, karena aku harus berpisah dengan mereka. Satu-satunya hal yang pernah membuat aku meneteskan air mata di sana adalah ketika aku melihat foto-foto mereka sekeluarga. Kebanyakan foto-foto itu adalah foto bersama seluruh anggota keluarga dan Setiap keping foto yang aku lihat itu adalah sebuah potret kebersamaan yang bahagia, tanpa aku di dalamnya. Kerinduan akan kebersamaan itu terus ada sampai aku dewasa, bahkan berulang kali aku memikirkan untuk menyapa kembali ayah kandung aku sebagai "Ayah", bukan "Paman". Tapi pikiran lain juga bermunculan, bukankah sejak bayi aku sudah diserahkan ke keluarga lain, jadi kalau dia masih menghendaki aku, harusnya dia yang minta agar aku yang kembali memanggilnya ayah. Sedangkan ibu kandungku sudah meninggal sejak aku kelas 6 SD. Hal yang paling aku ingat jelas tentang ibu kandungku adalah saat aku berada di rumahnya pada umur sekitar 8 tahun, waktu itu dia sedang menghanduki aku selepas aku mandi kemudian dia sambil setengah jongkok menyisir rambutku, saat itulah aku menatap wajahnya lama dan seolah-olah aku merekam pandanganku ke dalam memori di otakku. Jadi setiap aku mengingat kembali akan dirinya, wajahnya yang sedang menyisir rambutku dengan lembut itulah yang pasti muncul dalam pikiranku. à à à Sebenarnya pada saat seseorang mengadopsi seorang anak, dia bukan saja memisahkan secara fisik seorang anak dengan orang tuanya, tapi dia juga menghancurkan ikatan emosional yang seharusnya terbentuk secara alami apabila ada interaksi yang terus menerus antara si anak dengan orangtuanya, atau antara si anak dengan saudara/i-nya. Karena itu, aku bisa maklum, walaupun sebenarnya sedih ketika suatu kesempatan kakak kandung aku mengenalkan aku kepada temannya dengan menyebut aku sebagai sepupu, anak dari bibinya, bukan sebagai adik kandungnya. Aku tetap berusaha tersenyum walaupun patah hati. Aku punya seorang teman yang juga adalah seorang anak adopsi. Dia bahkan tidak tahu asal usul dirinya sendiri. Dia mengetahui bahwa dirinya adalah anak adopsi juga dari orang di luar keluarganya, karena orang tuanya juga bermaksud untuk merahasiakannya. Karena merasa tidak jelas dengan jati dirinya, dia pernah mencoba mencari informasi mengenai asal usul keluarga kandungnya, namun tidak berhasil. Tapi tidak lama waktu berselang, rupanya takdir memang hendak mempertemukan dia dengan orang tua kandungnya. Tidak disangka-sangka rupanya kakak perempuan dari teman saya itu juga meminta kepada suaminya untuk mencari adik kandungnya yang sejak kecil telah diserahkan ke keluarga lain. Akhirnya iparnya berhasil menemukan dia dan akan mempertemukan dia dengan ibunya. Dari cerita kakak iparnya rupanya setelah ibunya melahirkan dia, ibunya langsung bercerai dengan ayahnya, sehingga ia terpaksa diserahkan kepada keluarga lain. Pertanyaannya adalah kira-kira bagaimana suasana saat-saat perjumpaan kembali antara si anak dengan ibu kandungnya itu setelah sekian tahun berpisah? Jangan bayangkan bahwa pertemuan itu akan diselingi air mata, penuh keharuan, atau suasana yang sangat dramatis dan penuh keakraban juga kebahagiaan. Realitanya adalah sangat jauh dari itu semua. Suasananya bahkan sangat kaku, teman aku ragu untuk memanggilnya ibu, dan sang ibu pun terlihat sopan seperti sedang menghadapi orang asing. Kemana hilangnya ikatan emosi antara ibu dan anak? Jawabannya sudah hancur sejak mereka berpisah. Sekembalinya teman aku dari pertemuan itu, tampangnya lebih menyiratkan kebingungan daripada kelegaan karena telah tercapai tujuan yang selama ini dirindukannya. *** Sedangkan, ibu adopsiku adalah pribadi yang suka menolong orang. Dia bahkan pernah kasih uang sebagai modal untuk usaha kepada adik-adik ayah adopsiku sehingga sampai mereka berhasil. Selain itu, ibu angkatku mempunyai satu ruko yang dipinjami untuk salah satu adiknya buka usaha. Adiknya yang satu ini tidak pernah menyukai aku sejak aku kecil. Dia bahkan pernah ngomong langsung ke aku kalau aku bukanlah orang yang satu marga dengan dia (maksudnya menyindir aku sebagi anak adopsi dari luar kekerabatannya). Tapi aku tidak pernah peduli dengan omongannya karena aku sudah lama belajar untuk tidak menuntut penerimaan dari siapapun mengenai jati diriku, lagipula semua saudara ayah angkatku memang punya tabiat suka merendahkan orang, jadi aku memakluminya saja. Waktu berlalu, dan usaha dari adik-adik ayah adopsiku semakin berkembang, dan sekarang justru ekonomi dalam keluargaku yang merosot, karena semua tanaman di kebun ibu adopsiku mati terkena wabah. Setelah tamat dari SMU, aku berkeinginan untuk menunjang kembali keuangan keluarga dengan buka usaha dan ingin menggunakan kembali toko milik ibu adopsiku yang selama ini dipakai oleh adik dari ayah adopsiku, tapi malah ayah adopsiku bersikukuh agar adiknyalah yang harus tetap memanfaatkan toko itu. Dia malah mengejek aku sebagai anak yang tidak berguna dan tidak bisa apa-apa. Mengingat tabiat mereka bersaudara yang memang suka merendahkan orang, aku tidak banyak ambil pusing dengan perkataannya. Akhirnya aku terpaksa ke jakarta untuk bersusah payah kerja dengan orang. Sampai titik ini aku masih menjalani hari-hari hidupku dengan kesibukanku sendiri sebagai karyawati. Persoalan mengenai ruko masih terus menjadi ganjalan dalam hatiku, karena sepertinya ayah adopsiku lebih memilih untuk mendukung adiknya sendiri ketimbang aku. Mengingat adalah tidak baik kalau sebagai anak terus mempertanyakan milik orang tua tatkala mereka masih sehat, maka ganjalan dalam hatiku itu hanya dapat aku diamkan saja. Tapi pada suatu saat sebuah kejadian yang diawali oleh kematian nenek (ibu dari ayah adopsiku) benar-benar membuka mataku dan mengungkapkan apa niat tersembunyi yang ada dalam hati ayah adopsiku. Pada saat pembuatan makam nenekku, terjadi ketidaksepakatan ide antara ayah angkatku dengan adiknya yang selama ini mendiami toko ibu adopsiku. Ayah adopsiku ingin membuat sebuah altar thu thi pak kung (dewa bumi) pada makan nenekku, sebagai tradisi yang sudah umum pada kalangan kong hu cu. Tetapi adiknya tidak menyetujui karena walaupun nenek tadinya beragama kong hu cu, tapi sebelum meninggal sudah pindah agama menjadi katholik. Percecokan memanas, ayah adopsiku mengatakan bahwa dialah anak yang sulung, jadi seharusnya keputusannyalah yang berlaku, adiknya tidak dapat menerima dan membentak ayah adopsiku di depan saudara/i dan para kerabat yang lain dengan kata "Jadi anak sulung apa gunanya, kalau kamu memang berguna, kenapa hidupmu harus sampai ada hari ini?" Dalam pengertian kalangan kami, kata "kenapa hidupmu harus sampai ada hari ini" adalah sebuah hinaan yang bermaksud untuk menunjukkan keadaan hidup yang hina/rendah karena ketidakmampuannya sendiri. Dan memang pada saat itu keluarga kami sedang mengalami kesulitan keuangan. Gajiku yang kusisihkan untuk dikirim ke rumah juga tidak bisa disebut mencukupi. [Lylies / Bersambung / Tionghoanews] |
APAKAH DIA RINDU ANAK KANDUNGNYA? Posted: 23 Oct 2011 03:03 AM PDT Tulisanku: "Hai!! Apa kabar ?! " seru laki-laki itu. Dia tidak banyak berbeda dari saat kita kuliah di jurusan yang sama. Dia juga masih ramah dan rame seperti dulu." Baik..baik…"kataku sambil berjabat tangan. Kami tersenyum lebar. Tertawa-tawa. Suatu kejutan kita-aku dan Aim- ketemu dia dan keluarga di mall. "Kenalkan istri dan anakku nih " katanya lagi. Laki-laki itu kakak kelasku saat kuliah. Dan perempuan yang diperkenalkan sebagai istrinya adalah istri barunya . Anak itu-cewe abg kira-kira 11 tahun- adalah anak dari istri barunya, dari perkawinan yang terdahulu. Dia memang duda yang menikah lagi dengan janda beranak satu. Kami ketemu di timezone Pondok Indah Mall. Sambil menemani aim bermain aku mengawasi mereka dari jauh. Sebuah keluarga baru yang sedang menikmati aneka games di time zone. Laki-laki itu kelihatan sayang banget pada anak perempuan abg itu. Hm, Aku menghela nafas panjang. Teringat seorang perempuan lain, dan seorang gadis cilik lain. Sebelumnya aku beberapa kali bertemu perempuan itu. Bersama putri tunggalnya tentu saja. Masih kecil, paling lima tahun. Saat belanja di Carrefour lebak bulus. Saat berobat ke rumah sakit pondok indah. Saat jalan-jalan di mall pondok Indah juga pernah. Perempuan itu biasanya cipika-cipiki-mencium pipiku kanan kiri. Tanda keakraban. Walau beda jurusan, dia adik kelasku di IPB. Kami berbasa-basi sebentar. Lalu kemudian melambai untuk berpisah. Ada perasaan perih saat melihat gadis cilik yang bersamanya. Aku kenal ayahnya. Laki-laki kakak kelasku saat kuliah yang kuceritakan didepan. Mantan suami perempuan itu. Perceraian. Memang pedih untuk diceritakan. Tapi ini realitas hidup lho. Suka tidak suka. Inilah kenyataan. Kenyataan bahwa ada –mungkin banyak- laki-laki yang terpaksa meninggalkan anak darah dagingnya sendiri untuk menikah lagi, setelah bercerai. Laki-laki yang kemudian lebih banyak menhabiskan waktu bersama anak tiri dibandingkan anak kandungnya. Just curious. Rindukah temanku itu pada gadis cilik nya ? Kalaupun iya, pasti rindu yang sangat menyiksa. Saat dia menikmati timezone dengan keluarga barunya. Terlintaskan dibenaknya siapa yang menemani gadis ciliknya bermain ke time zone ? Ugh !! kenapa sih hatiku perih? Aku kan cuma orang lain. Dunia berputar. Waktu berjalan. Kita semua terus melangkah maju. Aku yakin perceraian itu telah mereka putuskan baik-baik. Aku cuma orang lain yang tidak berkepentingan dengan kehidupan pribadi mereka. aku Cuma orang lain yang bisa berharap, semoga laki-laki itu berbahagia dengan keluarga barunya. Semoga perempuan itu berbahagia sebagai single parent, bersama gadis ciliknya. Aku cuma bisa berharap, berdoa, agar Tuhan memberikan yang terbaik buat mereka. Pada akhirnya, aku memang cuma bisa berharap, semoga gadis cilik yang orangtuanya bercerai itu akan selalu baik-baik saja. Tuhan melindunginya. Ternyata setelah cerai itu masih banyak hal-hal yang menyakitkan. Kenapa harus cerai? Bagaimana pendapat teman-teman dalam blog Tionghoanews ini? [Teng Bun / Jakarta / DKI / Tionghoanews] *** |
ASTRD ELLENA LOLOS SEMIFINALIS TALENT MISS WORLD 2011 Posted: 23 Oct 2011 02:27 AM PDT Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Astrid Ellena di ajang Miss World 2011. Miss Indonesia 2011 ini terpilih menjadi semifinalis untuk fast track kategori talent. Lima hari masa karantina, sebanyak 122 finalis Miss World sudah banyak menjalani aktivitas. Selain sesi perkenalan, pemotretan, dan syuting video, mereka juga mulai mengikuti perlombaan lewat jalur cepat (fast track), seperti modelling, talent, beauty with a purpose, beach wear, dan sport. Untuk kategori talent, Indonesia yang diwakili Astrid Ellena berhasil menjadi semifinalis terbaik. Dara cantik yang kerap disapa Ellen ini membawakan dua lagu sambil memainkan piano, yakni "Ballade Pour Adeline" dari Richard Clayderman dan "River Flows In You" dari Yiruma. Selain Miss Indonesia 2011 ini, mereka yang masuk semifinalis adalah kontestan dari Paraguay, Islandia, Latvia, Malta, US Virgin Islands, Lithuania, Barbados, Afrika Selatan, Guatemala, Cayman Islands, Venezuela, Kanada, Ukraina, Puerto, Kazakhstan, Cile, St Barthelemy, China PR, dan Republik Ceko. Mereka yang masuk semifinalis ini akan bersaing kembali untuk mendapatkan tiket final Miss World, 6 November mendatang. Demikian yang dilansir situs Missworld, Minggu (23/10/2011). Ternyata, kemampuan Ellen dalam memainkan nada-nada indah di tuts piano memang tidak diragukan lagi dan diakui Founder Miss Indonesia Liliana Tanoesoedibjo. "Dari tahun ke tahun persiapan secara umum memang hampir sama. Hanya saja yang membedakan adalah tahun ini kandidat yang dikirim memiliki kelebihan 'talent', yakni bermain piano. Kelebihan itulah yang menjadi modal Ellen mencetak prestasi sebaik-baiknya di Miss World," tutur Liliana saat konferensi pers "Miss Indonesia Goes to Miss World" di Ex Plaza Indonesia, Jakarta, baru-baru ini. Guna menonjolkan sisi itu, pihak Yayasan Miss Indonesia pun memersiapkan betul hal tersebut. *** |
3 TELUR SEMINGGU, PICU KANKER PROSTAT Posted: 23 Oct 2011 01:06 AM PDT Dalam sebutir telur terdapat beragam nutrisi penting mulai dari protein, vitamin, mineral, antioksidan, dan lemak baik. Namun sebuah riset terbaru mengklaim, makan tiga telur dalam seminggu secara signifikan dapat meningkatkan risiko seorang pria meninggal akibat kanker prostat. Para peneliti menemukan bahwa pria yang mengkonsumsi lebih dari 2,5 butir telur setiap minggunya berpeluang mengidap kanker prostat sebesar 81 persen. Menurut mereka, kerusakan mungkin disebabkan oleh kandungan sejumlah besar kolesterol atau kolin (nutrisi yang membantu sel berfungsi dengan baik) yang ditemukan dalam telur. Temuan tersebut berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim peneliti asal Harvard School of Public Health, Boston, yang meneliti kebiasaan makan 27.000 orang selama periode 14 tahun. Hasil penelitian tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah daging yang dikonsumsi dengan risiko tumor. Tetapi jumlah kematian yang tinggi akibat kanker justru ditemukan pada mereka yang mengaku banyak mengonsumsi telur. [Sunny Lin / Pekanbaru / Tionghoanews] |
Posted: 23 Oct 2011 12:58 AM PDT Musik tradisional Tiongkok terus berkembang. Awalnya, hanya golongan tua yang menikmati. Kini, golongan muda berlombalomba menguasai alat musiknya. Terlebih semakin banyak tempat kursus guzheng (kecapi), pipa (gitar), erhu (biola), dan dizi (suling). Di beberapa sekolah, bahkan ada ekstrakulikulernya. Menurut Ketua Komunitas Seni dan Budaya Jakarta Susilawati, menjamurnya sekolah musik tradisional Tiongkok efektif mengembangkan dan melestarikan budaya Tionghoa. Itu, tidak terlepas dari hubungan Indonesia dan Tiongkok yang kian erat di berbagai bidang termasuk seni dan budaya. Beberapa waktu lalu, sejumlah siswa Sekolah Musik Miladomus dan Penta's Music bahkan berguru langsung di Shanghai, Tiongkok. Mereka sekaligus menjadi wakil Indonesia dalam sebuah festival musik yang diikuti 38 peserta dari Malaysia, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat. "Ini pengalaman pertama murid-murid dari Sekolah Musik Miladomus dan Penta's Music School mengikuti kompetisi internasional, dan berhadapan langsung dengan delapan profesor dari Shanghai Conservatory of Music. Walaupun belum berhasil meraih penghargaan, banyak sekali pengalaman berharga," ujar Dirut Sekolah Musik Miladomus Eni Agustien. Anak didiknya, mengikuti summer class di Shanghai Conservatory of Music selama 20 hari. Berbagai alat musik tradisional Tiongkok, didalami disana. "Melalui kegiatan ini, bisa menjadikan musik sebagai salah satu sarana untuk memperkaya dimensi wawasan hidup muridmurid," tuturnya lalu tersenyum. Direktur Departemen Sosial dan Budaya Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia-China (LIC) Mak Paiman menambahkan, seni dan budaya merupakan media yang paling cepat menjembatani hubungan antar negara. "Pertukaran kebudayaan menjadi hal yang paling mudah diterima, jika dibandingkan pertukaran pandangan politik atau kebijakan ekonomi tertentu. Karena budaya bersifat universal, saling mengisi satu dengan yang lain," katanya. [Veronica Lim / Bogor / Tionghoanews] |
WOW ! TEMBOK BESAR TERANCAM ROBOH DI CHINA Posted: 23 Oct 2011 12:16 AM PDT Salah satu dari tujuh keajaiban dunia, Tembok Besar China, saat ini terancam roboh akibat maraknya aktivitas penambangan di sekitarnya. Tragisnya, selain dilakukan secara ilegal, penambangan di sekitar tembok yang memiliki panjang 6.400 kilometer dan melintasi 11 provinsi China itu juga dilakukan secara legal. Seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu 22 Oktober 2011, tembok terpanjang yang pernah dibuat manusia itu terancam ambrol. Salah satunya bagian tembok yang berada di desa Laiyuan, Provinsi Hebei, 200 kilometer barat daya Beijing. Tembok yang melewati desa ini letaknya memang jauh dari tempat wisata yang paling sering dikunjungi turis seperti di dekat Beijing. Di Desa Laiyuan itu, kini terdapat puluhan tambang kecil. Jaraknya hanya 100 meter dari dinding tembok yang kokoh itu. Para penambang menggali tanah di sekitarnya untuk mencari tembaga, besi, dan nikel. Akibat aktivitas tersebut, stabilitas dinding yang telah berusia berabad-abad lamanya menjadi terganggu. "Karena banyak dari penambang tersebut memiliki izin resmi, maka pihak konservasi tidak dapat melakukan apa-apa," kata Wakil Ketua Umum Great Wall Society, Dong Yaohui. Menurut Dong Yaohui, izin resmi penambangan tersebut dikeluarkan oleh biro sumber daya mineral pemerintah daerah setempat (Laiyuan) tanpa berkonsultasi dengan Departemen Warisan Budaya. Selain itu, surat izin itu dikeluarkan tanpa mempertimbangkan keberadaan tembok China yang telah mendatangkan jutaan turis setiap tahun. Selama ini, Biro Sumber Daya Mineral Laiyuan berdalih penambangan tersebut hanya menimbulkan sedikit kerusakan. Mereka justru menuduh para penambang ilegal yang merusak kawasan tersebut. Selain itu, mereka mengklaim kerusakan itu dapat diperbaiki dengan dana perbaikan yang dikucurkan setiap tahun. "Masalah utamanya bukan uang, melainkan cukup mengeluarkan peraturan yang menyatakan penggalian untuk pertambangan tidak dapat dilakukan dalam radius tertentu di sekitar tembok besar China. Maka Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun untuk memperbaiki tembok yang roboh," pungkas Dong Yaohui. [Miao Miao / Beijing / China / Tionghoanews] |
Posted: 22 Oct 2011 09:57 PM PDT Masih banyak orang yang enggan menggunakan kondom karena alasan yang sebenarnya hanyalah mitos. Padahal kondom bisa mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) jika salah satu ada yang tak sehat. Kondom adalah alat pelindung saat berhubungan seks yang terbuat dari bahan karet seperti lateks atau poliuretan yang salah satu ujungnya terbuka. Kondom digunakan untuk melindungi orang dari penyakit menular seksual (sexually transmitted disease/STD) seperti AIDS, syphilis dan lainnya. Selain itu juga membantu pasangan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Seperti dilansir dari GeniusBeauty baru-baru ini, berikut 12 mitos tentang penggunaan kondom: 1. Membeli kondom itu memalukan Ada beberapa orang yang berpikir seperti itu, membeli kondom adalah hal yang memalukan. Jika Anda malu berkata 'beli kondomnya' kepada penjual, maka Anda dapat membeli kondom di toko swalayan sehingga tak harus malu untuk membelinya. 2. Penularan infeksi atau hamil bisa terjadi bahkan dengan menggunakan kondom Jika Anda menggunakan kondom dengan benar, maka hal itu dapat meminimalkan risiko tertular penyakit menular seksual atau mencegah kehamilan. 3. Kondom harus dibeli kaum pria Logikanya memang yang memakailah yang harus membeli. Tapi pada kenyataannya, lebih dari 35 persen konsumen yang membeli kondom adalah wanita. 4. Menggunakan kondom mempengaruhi kenikmatan Kondom dibuat tipis, elastis dan tahan lama, yang secara praktis tidak menurunkan kenikmatan sama sekali. Selain itu, ada juga kondom yang dilengkapi dengan pelumas terutama dengan bahan dasar air, yang direkomendasikan bagi mereka yang mengalami masalah orgasme. 5. Menggunakan kondom menyakitkan Hampir semua kondom memiliki silikon atau pelumas berbasis air, yang mencegah rasa sakit saat digunakan. Jika Anda mempunyai pengalaman nyeri saat berhubungan seks, maka Anda seharusnya berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual, bukan menghubungkan rasa sakit dengan kondom. 6. Seks tanpa kondom lebih sehat karena ada pertukaran hormon Memang benar, melakukan hubungan seks tanpa kondom dapat mengobati depresi pada wanita. Tapi efek negatif seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi atau penyakit menular seksual bisa saja terjadi, dan ini bisa berakibat lebih tidak sehat. 7. Pasangan menikah bisa melakukan hubungan seks tanpa kondom Infeksi virus tidak hanya bisa menular melalui hubungan seks yang bergonta-ganti pasangan, tetapi juga dalam transportasi umum, kolam renang, tempat gym, dan lainnya. Dalam jangka panjang, virus Herpes dapat tiba-tiba 'bangun', yang secara pasif dimiliki oleh hampir setiap organisme. 8. Ada dua ukuran kondom, kecil (Asia) dan besar (negara barat) Kondom dapat dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada ukuran, yaitu 48-50 mm, 51-53 mm, 54-56 mm. Panjang kondom yang khas adalah 19-20 cm. 9. Canggung memberi tahu pasangan bila akan menggunakan kondom Banyak orang berpikir bahwa jika mereka meminta pasangan mereka untuk menggunakan kondom, mereka akan tersinggung. Pada kenyataannya, usulan tersebut adalah perawatan ekstra pada kesehatan pasangannya. Selain itu, ajang pemakaian kondom, bisa dijadikan momen khusus yang akan meningkatkan keharmonisan hubungan. 10. Menggunakan kondom lebih baik dilengkapi dengan krim, pelumas atau gel Hal itu tidak benar. Terlepas dari kenyataan bahwa gel dan krim tertentu dapat menyebabkan gatal-gatal, reaksi alergi atau terbakar, mereka juga mungkin memiliki efek yang dapat merusak lateks dan pelumas kondom. 11. Semua kondom memiliki lubang kecil, sehingga tetap dapat menularkan AIDS Kondom yang memperoleh izin penjualan harus lulus uji hermiticity dan peradangan, yang membuktikan tidak adanya lubang pada kondom. 12. Kondom mengganggu spontanitas seks Jika Anda dan pasangan setuju untuk menggunakan kondom sejak awal, maka itu tidak akan mengganggu spontanitas seks Anda. Masih banyak orang yang enggan menggunakan kondom karena alasan yang sebenarnya hanyalah mitos. Padahal kondom bisa mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) jika salah satu ada yang tak sehat. Kondom adalah alat pelindung saat berhubungan seks yang terbuat dari bahan karet seperti lateks atau poliuretan yang salah satu ujungnya terbuka. [Sizi Li / Jakarta / Tionghoanews] |
HENTIKAN PEMBANGUNAN UNTUK MENGHEMAT UANG RAKYAT Posted: 22 Oct 2011 07:48 PM PDT Kisah ini berasal dari Catatan Sejarah: Xiaowen Benji. Saya telah mengutip 'Pelajaran Dari Sejarah Kerajaan' yang ditulis oleh Zhang Juzheng, Sekretaris Besar dari Dinasti Ming. Kisah ini seputar bagaimana Kaisar Han, Wendi memedulikan kekayaan rakyatnya dan menghentikan pembangunan sebuah paviliun. Kaisar Wendi ingin membangun sebuah paviliun di Gunung Li. Dia semula memerintahkan tukang kayu untuk memperkirakan biayanya. Tukang memperkirakan biayanya seratus tael emas. Wendi berkata, "Ini kurang lebih sama dengan kekayaan bersama sepuluh keluarga kelas menengah. Kaisar sebelumnya telah meninggalkan banyak istana bagi saya. Bagaimana saya bisa menghabiskan lebih banyak biaya dan kerja keras untuk pembangunan paviliun ini?" Kaisar Wendi, yang nama kecilnya adalah Liu Heng, adalah raja yang baik yang suka mendengarkan nasehat rakyatnya. Dia menjalani kehidupan yang sederhana. Selama 23 tahun masa kekuasaannya, beliau tidak melakukan perbaikan besar istana-istananya. Dia juga coba memotong biaya pengeluaran istana. Para pakar sejarah menceritakan bagaimana Kaisar Wendi membatalkan pembangunan sebuah paviliun: "Wendi adalah kaisar negeri yang tidak memikirkan dirinya sendiri. Sebetulnya ia memiliki kekayaan amat besar. Dan ada kedamaian saat dia berkuasa. Negeri menjadi kuat, dan rakyat makmur. Maka tidaklah masalah untuk membangun sebuah paviliun. Namun, dia bahkan tidak mau menghabiskan 100 tael emas untuk melakukannya. Dia, sesungguhnya bersinar terang bersama para kaisar bijaksana dalam sejarah, yang dipuji rakyat." Menurut catatan sejarah, selama pemerintahan Kaisar Wendi, tidak ada penambahan pada istana, taman, pakaian, kereta dan kuda, dan lain-lain. Dia tidak akan melakukan apa pun yang merusak kepentingan rakyatnya. Meskipun Wendi seorang kaisar, pakaian sehari-harinya dibuat dari sutera kasar dan tebal. Dia bahkan meminta anaknya, Putri Shen, agar tidak mengenakan gaun panjang. Tempat tidurnya juga sederhana dan tanpa sulaman penuh warna. Demikian hematnya Wendi, untuk memberikan teladan pada dunia. Wendi juga meminta agar makamnya dibuat hanya dari tembikar. Para tukang tidak diperkenankan menggunakan logam berharga seperti emas, perak, tembaga, atau timah untuk mendekorasi makamnya. Beliau juga melarang pembuatan nisan besar, untuk menghemat biaya dan tidak mengganggu kehidupan para petani dan rakyatnya. Saat itu Raja Vietnam Selatan adalah Weituo, yang memproklamirkan dirinya menjadi Kaisar Wudi. Kaisar Wendi dari Dinasiti Han tidak menyerangnya. Malah memanggil adik Weituo ke ibukota, dan memberinya properti serta membuatnya kaya raya. Sebagai akibatnya, Weituo akhirnya tersentuh, dan melepas gelar kekaisarannya, dan menyerah pada Dinasti Han. Selama Dinasti Han, bangsa Hun masih merupakan kekuatan yang perkasa. Dinasti Han baru saja didirikan, dan segalanya masih dalam masa peralihan. Tidaklah tepat bagi mereka untuk mengirim pasukan untuk berperang. Wendi karenanya membuat perdamaian dengan bangsa Hun melalui perkawinan. Tetapi bangsa Hun melanggar janji, dan menyerang Dinasti Han serta melakukan perampasan. Namun, Wendi hanya memerintahkan pasukannya untuk menjaga perbatasan dan melindungi rakyat. Dia tidak mengirim bala tentara untuk berperang di wilayah bangsa Hun, karena dia mempertimbangkan malapetaka yang akan ditimbulkan oleh peperangan. Satu dari para bangsawannya, penguasa Wu, Liu Bi, sering mencari alasan untuk menghindar muncul di hadapan Wendi. Wendi tidak mengejarnya, malahan memberi Liu Bi beberapa kayu dan tongkat. Ini untuk menunjukkan kepeduliannya pada bangsawan tua itu. Dia juga mengumumkan bahwa Liu Bi boleh tidak berziarah. Ketika Kaisar Wendi berkuasa, pikirannya dicurahkan untuk rakyat jelata, dan dia menjalankan kekuasaannya dengan bijaksana, bukannya dengan hukuman keras. Di bawah pemerintahannya, pertanian subur, rakyat menjalani hidup yang damai, dan ekonomi berkembang. [Natalia Lim / Cirebon / Jabar Tionghoanews] |
You are subscribed to email updates from Tionghoanews.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment