Friday, 23 September 2011

印尼华人 (21/1)

印尼华人 (21/1)


BIDAN BALI MASUK 10 BESAR CNN HEROES

Posted: 23 Sep 2011 05:12 AM PDT

Setelah rendang dan nasi goreng masuk dalam daftar 100 makanan terlezat dunia, lagi-lagi Indonesia 'mengirimkan' wakilnya dalam daftar CNN. Kali ini, seorang bidan profesional di Bali masuk dalam daftar 10 besar CNN Heroes, sebuah daftar berisi orang-orang yang memberi sumbangsih luar biasa dalam membantu orang-orang di sekitar mereka.

Robin Lim, demikian nama bidan tersebut, terpilih karena dedikasinya memberi layanan kehamilan dan persalinan gratis pada wanita Indonesia yang kurang mampu sejak 1994. Sebagai wujud dedikasinya, ia mendirikan sebuah yayasan bernama Bumi Sehat Bali sebagai wujud dedikasinya pada 2003 dan hingga kini telah menolong ribuan ibu di Bali dan Aceh.

Wanita yang kini menetap di Ubud, Bali bersama keluarganya itu juga telah menulis beberapa buku laris terkait persalinan. Lim juga telah menyabet banyak penghargaan atas dedikasinya itu.

Bidan anggota North American Registry of Midwives dan Asosiasi Perbidanan Indonesia ini bersama 9 nama lainnya akan menerima hadiah uang sebesar US$50 ribu (Rp455 juta), dan kisahnya akan diceritakan oleh selebriti kenamaan. Satu CNN Heroes yang beruntung akan mendapatkan bantuan uang sebesar US$255 ribu (Rp2,3 miliar) untuk membantu sumbangsih mereka, serta dinobatkan sebagai CNN Hero of The Year.

Polling untuk menentukan pemenang CNN Heroes masih akan dibuka hingga 7 Desember 2011 di situs web www.cnnheroes.com.

CNN menyatakan dalam siaran persnya bahwa bantuan tahunan ini diberikan untuk menghormati dan memberdayakan individu yang membuat kontribusi yang luar biasa untuk membantu meningkatkan kehidupan orang lain.

"Kami berharap dapat membantu memberdayakan individu-individu tanpa pamrih untuk tekun dalam usaha kemanusiaan mereka menciptakan kemajuan, dan bangga untuk berbagi cerita mereka sebagai 10 besar CNN Heroes," ujar Jim Walton, kepala CNN Worldwide. [Linda Lim / Denpasar / Bali / Tionghoanews]

KERUSUHAN DI CINA SEBABKAN 12 POLISI TERLUKA

Posted: 23 Sep 2011 05:01 AM PDT

Kerusuhan dilaporkan marak di di Lufeng, provinsi Guangdong, mengakibatkan beberapa polisi luka dan sejumlah gedung pemerintah rusak. Pihak berwenang mengatakan kerusuhan yang berlangsung selama dua hari itu karena unjuk rasa atas penjualan tanah.

Laporan-laporan menyebutkan ribuan orang terlibat dalam aksi kekerasan di kampung Wukan, Lufeng. Mereka antara lain merusak kantor Partai Komunis, kantor polisi dan sebuah kawasan industri.

Para pengunjuk rasa marah karena menganggap pejabat partai setempat menjual tanah pertanian mereka ke pihak pembangun, seperti dilaporkan wartawan Michael Bristow dari Beijing.

Gambar-gambar di internet memperlihatkan warga berpawai keliling kampung dengan spanduk bertuliskan Kembalikan tanah pertanian nenek moyangku.


Sering terjadi

Namun pihak berwenang mengatakan hanya ratusan orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan masalah tanah memang menjadi pemicu namun kabar burung tentang seorang polisi yang menewaskan seorang anak yang mengobarkan kemarahan.

"Pada tanggal 22 September sekitar pukul satu siang, beberapa warga kampung yang memiliki motif tersembunyi menyebarkan kabar burung tentang seorang polisi yang membunuh seorang anak sehingga memicu sejumlah warga untuk menyerbu pos polisi perbatasan," tulis pernyataan tersebut.

Pemerintah lokal mengatakan 12 aparat polisi terluka, dan enam mobil polisi dibakar. Harian South China Morning Post melaporkan sejumlah pengunjuk rasa juga terluka. Belakangan kerusuhan dan unjuk rasa merupakan hal yang sering terjadi di Cina dan bisa mencapai sampai ratusan insiden setiap pekannya.

Walau sebagian besar pada skala kecil dan bersifat lokal, namun menjadi salah satu masalah yang mengganggu. Umumnya unjuk rasa menyangkut soal konflik tanah: penduduk marah karena pejabat setempat menjual tanah pertanian kepada para pembangun sementara para petani tidak mendapat ganti rugi yang memadai.

Awal tahun ini, dalam pidato pembukaan Kongres Rakyat Nasional Cina, Perdana Menteri Wen Jiabao memperingatkan untuk menjamin stabilitas sosial maka harus ditempuh penanganan korupsi dan ketimpangan ekonomi. [Lu Xiao Fang / Hong Kong / China / Tionghoanews]

ENAM PENYEBAB TAK TERDUGA SAKIT KEPALA

Posted: 23 Sep 2011 12:14 AM PDT

Setiap tahun, sekitar 90 persen populasi global menderita sedikitnya satu kali sakit kepala, mulai dari yang ringan hingga yang kronik. WHO bahkan menyebutkan sakit kepala merupakan penyakit yang paling jarang terdiagnosa dan tidak ditangani.

Sekitar 40 persen penderita sakit kepala menderita nyeri kepala berat, berulang, atau tak terhanankan. Penyebab nyeri kepala sendiri sangat banyak, namun yang paling sering adalah karena stres dan hidung tersumbat. Meski begitu ada beberapa penyebab nyeri kepala yang jarang diduga. Apa saja?

1. Film 3D dan televisi

Film dan televisi yang memiliki teknologi tiga dimensi (3D) kini sedang digemari. Padahal, gambar-gambar dalam film tersebut bisa menyebabkan ketegangan pada mata dan memicu sakit kepala.

"Ilusi yang kita lihat pada film 3D tidak dikalibrasi sama di otak seperti halnya yang dilihat mata. Akibatnya otak bekerja lebih keras dan hal ini pada sebagian orang akan menyebabkan nyeri kepala," kata Dr.Deborah Friedman, ahli mata dari University of Rochester Medical Center, New York, AS.

2. Mengunyah permen Mengunyah permen dalam waktu lama akan menyebabkan tekanan pada sendi dan otot pada pertemuan tulang rahang dengan tengkorak kepala sehingga memicu rasa nyeri kepala. Selain itu, permen yang mengandung pemanis buatan seperti aspartam juga bisa memicu sakit kepala.

3. Polusi elektromagnetik

Apakah pemukiman Anda dekat dengan sumber listrik tegangan tinggi? Ataukah tempat tidur Anda dekat dengan peralatan elektronik seperti televisi, komputer, atau radio? Jika iya, polusi elektromagnetik yang berasal dari benda-benda tersebut bisa menyebabkan nyeri kepala.

4. Obat pereda nyeri

Beberapa jenis obat pereda nyeri alias painkiller bisa menyebabkan nyeri kepala karena mengandung zat-zat kombinasi termasuk kafein. Kebiasaan mengonsumsi pereda nyeri bisa menyebabkan efek kambuh kembali begitu efek obatnya hilang. Karena itu biasakan untuk mengonsumsi pereda nyeri tunggal, seperti aspirin atau ibuprofen.

5. Cuaca

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Neurology menyebutkan cuaca panas dan tekanan udara barometrik yang rendah akan memicu sakit kepala.

6. Hubungan seks

Nyeri kepala yang timbul setelah berhubungan seksual bisa disebabkan karena aktivitas seksual itu sendiri atau karena ada kondisi gangguan yang tidak terdeteksi, seperti aneurisme.  [Aprilda Bong / Makassar / Tionghoanews]

ANJING SAJA TERTIB BERLALU LINTAS

Posted: 23 Sep 2011 12:11 AM PDT

Artikel kali ini saya ingin menceritakan betapa tertibnya negeri matahari terbit, Jepang. Ketertiban yang bikin sumringah, shock, senang, nyaman, aman, dan kagum. Judul dengan perbandingan "Anjing" pun, bukan semacam umpatan, tetapi adalah kenyataan.

Saat itu saya sedang menunggu lampu merah menjadi hijau. Di seberang saya ada orang dengan seekor anjingnya yang tanpa tali atau rantai, alias anjingnya dilepas begitu saja, tanpa si majikan merasa takut anjingnya akan mengganggu orang lain.

Nah, ketika lampu merah, anjing tersebut duduk dengan santainya. Ketika lampu berubah menjadi hijau, tanpa dikomando oleh sang majikan yang bahkan tak tahu lampu telah berganti warna menjadi hijau, anjing itu langsung berdiri. Si anjing pun menyebrang dan diikuti oleh sang majikan. Kawaii (lucunya)!

Ya, itulah sekelumit cerita pembuka saya dan hal-hal yang akan saya ceritakan berikutnya, juga sepertinya enggak kalah menarik dan bisa menjadi pembelajaran bagi kita.

* Kesadaran Masyarakat Jepang Soal Menyebrang Jalan

Shibuya adalah tempat untuk melihat ribuan pejalan kaki menyebrang dengan tertibnya di jalanan Tokyo yang padat. Ini adalah sebuah pemandangan yang menarik bagi para turis.

Pada detik-detik sebelumnya, lalu lintas dipadati oleh mobil. Namun jalanan tersebut sontak akan terdiam sedetik dan kemudian berganti dengan ribuan gerakan kaki yang sedang berjalan tergesa-gesa diiringi oleh bunyi tit-tut-tit-tut sebagai penanda waktunya pejalan kaki untuk bergerak.

Lalu kemudian di detik-detik berikutnya jalanan kembali menjadi sunyi dan berubah dipenuhi oleh mobil. Begitu saja seterusnya kegiatan pagi sampai malam hari di Shibuya.

Okelah bisa dikata jika di Shibuya mereka bisa tertib menyebrang karena itu adalah jalan besar dan ramai yang mungkin juga banyak CCTV yang bisa-bisa jika mereka melanggar akan  dikenakan hukuman atau denda.

Tetapi, inilah kenyataan di Jepang. Saya tinggal di Nagano, di sebuah kota kecil yang juga tidak terlalu banyak mobil. Bahkan pada jam-jam tertentu keadaan jalan bisa sunyi.

Para pejalan kaki tetap saja menunggu dengan setia lampu merah berubah menjadi hijau. Bahkan, kejadian 'terlalu taat' ini juga saya jumpai ketika ada jalanan kecil yang hanya kalau dikira-kira hanya muat untuk satu mobil.

Hanya dengan jarak tidak lebih dari dua meter, orang Jepang tersebut dengan setianya berdiri menunggu lampu berubah menjadi hijau. Barulah kemudian dia menyebrang. Padahal jika Anda tahu, kondisi jalanan saat itu adalah super sepi tanpa ada suara derum mobil bahkan dari jauh sekalipun. Hebat ya!

Tentunya tak mungkin tak ada cela. Sesekali memang terlihat pejalan kaki yang 'nakal'. Ia menyebrang sebelum lampu berubah menjadi hijau. Tetapi, tahukah Anda? Selama 2,5 bulan tinggal di sini, saya baru 3 kali melihat sosok 'nakal' tersebut.

Jumlah itu pun berarti lebih banyak jumlah saya melanggar lalu lintas dibanding jumlah orang yang saya lihat melanggar lalu lintas, he-he. Ya, karena tidak sabar, saya sering kali menyebrang tidak pada tempatnya dan 'lari' karena sudah terlihat mobil hendak melintas.

Oya, jika Anda di Jepang dan melihat tombol untuk menyebrang. Sebaiknya di pencet ya. Karena saya pernah mencoba untuk memencet maupun tidak memencet tombol tersebut. Hasilnya?

Ketika kita memencet tombol tersebut, maka lampu merah akan lebih cepat berganti hijau dibanding ketika kita tidak memencet tanda ingin menyebrang tersebut.

Saya pernah menunggu sekitar 3 menit karena tidak memencet tombol itu. Sedangkan ketika memencet tombol tersebut, hanya dalam waktu tak lebih dari 1 menit, lampu sudah kembali menyala hijau.

Kondisi mobil yang ruwet di persimpangan lampu merah di Jakarta, bukanlah hal yang aneh. Satu mobil buru-buru dari arah selatan, bertemu dengan mobil sembrono dari arah utara dan terjepit mobil yang sebetulnya tertib dari arah timur.

Lalu diperparah dengan mobil yang cuma bisa terdiam karena terkunci dari arah barat. Akhirnya, kondisi diam pun terjadi. Tak ada mobil yang bisa bergerak karena semua posisi dalam keadaan terkunci.

Duh, pusing deh kalau membayangkan kemacetan Jakarta! Mengapa hal ini tidak terjadi di Tokyo yang juga banyak mobil? Rahasianya tentu karena mereka tertib berlalu lintas.

Inilah yang saya rasakan selama tinggal di Jepang. Masyarakatnya sangat patuh berlalu lintas dan meski dalam keadaan terburu-buru, mereka sangat berusaha untuk tetap berada pada jalur patuh berlalu lintas.

Misalnya ketika dari jauh terdengar bunyi ambulans, meski lampu sudah menyala hijau, mereka akan tetap dengan taat, berdiam di tempat tanpa memanfaatkan lampu yang sudah menunjukkan tanda "jalan" tersebut.

Bahkan ketika ambulans lewat dan ternyata lampu sudah berwarna merah kembali, mereka tidak mengumpat dan menyesal. Mereka tetap dengan taat menunggu lampu kembali menjadi hijau, untuk melanjutkan perjalanan.

Mereka selalu berhenti sebelum berbelok untuk menengok apakah di kanan dan kiri ada mobil yang akan berjalan lurus. Mereka selalu mengutamakan yang berarah lurus daripada membuat diri mereka langsung berbelok yang dapat berakibat bahaya.

Namun hebatnya, ketika mobil dari arah kiri atau kanan tersebut ternyata juga hendak berbelok, maka dia tidak akan semena-mena main belok.

Melainkan mobil tersebut juga akan berhenti dan membiarkan mobil yang telah lebih dahulu berhenti, berjalan dulu. Wow saling pengertian di jalan, membuat Jepang menjadi terlihat sangat teratur.

Pengendara mobil sangat menghargai pejalan kaki. Jadi, hal yang sangat aman dan nyaman untuk menjadi pejalan kaki di Jepang.

Karena ketika ada orang hendak menyebrang (ditempat yang telah ditentukan untuk menyebrang) maka meski tak ada lampu merah atau lampu peringatan lainnya, mobil secara otomatis akan berhenti dan memberi Anda waktu untuk menyebrang.

Pejalan kaki mendapat posisi teratas pada hirarki lalu lintas di Jepang. Pejalan kaki memang seolah memiliki tanda VIP di seluruh tubuhnya. Karena kendaraan apapun, mau mewah, kuno, sedan, bus, semuanya harus lebih mengutamakan si pejalan kaki.

Bahkan ketika si pejalan kaki adalah penyandang cacat atau manula sehingga harus berjalan sangat lambat, kendaraan (mobil, motor, truk, atau bahkan mobil presiden sekalipun) harus menunggu dengan sabar sampai orang tersebut selesai menyebrang dengan selamat. Barulah kendaraan boleh melanjutkan perjalanan.

Jadi jangan heran jika Anda ke Jepang, maka ada banyak anak-anak TK yang bahkan pulang sekolah seorang diri, menyebrang jalan seorang diri. Karena ya semuanya serba aman. Mereka sedari kecil sudah diajari bagaimana cara menyebrang, yaitu menunggu lampu berwarna hijau.

Tentu saja hal ini sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia. Pejalan kaki di Indonesia, tak hanya rawan dijambret, kulit menghitam karena polusi knalpot, tetapi juga trotoar yang dipangkas karena digunakan oleh kendaraan untuk parkir bahkan pedagang kaki lima.

Hal ini sangat berbeda dengan di Jepang yang trotoar sungguh sangat luas dan mewah. Tak ada gangguan pedagang, tak ada gangguan parkir liar, dan terlebih kulit tak harus menghitam karena hitamnya knalpot jalanan.

Oya, trotoar di Jepang pun sangat ramah bagi mereka yang tuna netra. Nyaris di semua trotoar yang pernah saya lewati, di sana ada jalan berwarna kuning dengan tekstur kasar. Ini adalah jalur untuk mereka yang kehilangan indera penglihatannya. Sehingga dengan tongkatnya ia bisa meraba jalanan dan berjalan lurus tanpa takut 'nyasar' masuk ke jalan raya.

* Apa Sih yang Membuat Mereka Bisa Tertib?

Ini nih yang serem. Hukum di Jepang sangat tegas dan tidak ba-bi-bu (katanya) hukuman bagi pelanggan lalu lintas adalah mulai dari harus bekerja sosial selama beberapa waktu yang telah ditentukan, hingga pencabutan SIM.

Padahal membuat SIM di Jepang itu bukan perkara gampang. Test-nya sangat susah. Masih ada sanksi yang lebih horor lagi.

Disebut-sebut, jika seseorang terbukti secara bersalah dalam sebuah kecelakaan dan mengakibatkan seseorang atau lebih mengalami cacat, maka sang bersalah wajib menyantuni orang yang kemudian menjadi cacat tersebut, seumur hidup.

Hukuman yang tegas dan tidak main-main inilah yang kemudian akhirnya membuat Jepang menjadi negara dengan lalu lintas yang sungguh tertib. Undang-undang yang jelas, aparat yang tegas, dan tingkat sumber daya manusia yang berkualitas. [Jesisca Pang / Bekasi / Tionghoanews]

KEPEDULIAN SEORANG RAJA TERHADAP ORANG MATI

Posted: 22 Sep 2011 11:08 PM PDT

Sebelum Ji Chang menjadi Raja Wen di negara Zhou, ia seorang bangsawan. Suatu hari ia pergi ke pedesaan ditemani oleh pejabat yang bekerja untuknya dan melihat tulang-tulang orang mati di tanah. Dia segera memerintahkan tulang-tulang dikubur dengan baik.

Seorang petugas mengatakan, "Tidak ada yang tahu tulang-tulang ini milik siapa. Mengapa repot? " Raja Wen menjawab," Kepala negara adalah juga pemilik negara. Tulang-tulang ini muncul di tanah di bawah kekuasaan saya. Oleh karena itu, saya bertanggung jawab menyediakan penguburan yang layak. Ini akan menjadi tidak manusiawi jika tidak melakukannya."

Warga lainnya, yang mendengar apa yang telah dilakukan Raja Wen, mengatakan, "Jika dia bersedia merawat orang mati, ia pasti peduli orang hidup.".

Kisah perbuatan Raja Wen menyebar ke banyak bangsawan yang memutuskan untuk menyatakan kesetiaan kepadanya. Jumlah bangsawan yang bergabung dengan Raja Wen melebihi 40 dan wilayah Raja Wen meliputi dua pertiga wilayah pada waktu itu. Cerita ini menunjukkan bahwa seorang penguasa yang sukses harus menjadi orang yang murah hati dan pemerintahannya harus menjunjung standar etika yang tinggi. Oleh karena itu, sejarawan menganggap Kaisar Wen sebagai contoh bagi orang lain dalam kekuasaan.

Tiongkok memiliki sejarah panjang dan beraneka ragam. Sepanjang sejarah Tiongkok bahwa keyakinan yang paling penting untuk penguasa adalah mencintai dan merawat rakyatnya. Dia harus melaksanakan kebajikan dan mendapatkan dukungan dari rakyatnya. Namun, ini hanya dapat dicapai jika penguasa mempunyai karakter baik hati. Dengan demikian, karakter pribadi penguasa adalah sangat penting. Sebagai penguasa sebuah negara, jika dia tidak bisa menetapkan kebijakan baik hati untuk membantu orang, ia tidak akan dianggap sukses atau penguasa yang bijaksana. Karena alasan ini semua pemimpin sepanjang sejarah Tiongkok dibedakan kultivasi karakter mereka dan implementasi kebijakan baik hati. [Susan Sie / Bandar Lampung / Tionghoanews]

MENTERI YANG SETIA

Posted: 22 Sep 2011 11:04 PM PDT

Yin Chuo dan She Jue adalah dua menteri yang bekerja untuk Kaisar Zhao Jianzi pada masa Dinasti Zhou. She Jue sangat halus dan tahu kapan untuk berubah dengan tujuan untuk menyenangkan atasannya. Sehingga dia tidak pernah mengatakan sesuatu yang mengecewakan Zhao Jianzi. Yin Chuo, sebaliknya, sangatlah terus terang dan sangat rajin menjalankan tugasnya.

Suatu hari Zhao Jianzi membawa Yin dan She untuk pergi berburu. Mereka melihat kelinci liar yang sangat besar berlari di ladang petani. Zhao memerintahkan seluruh rombongan untuk mengejar kelinci itu dan mengatakan akan memberikan hadiah bagi siapapun yang dapat menangkapnya. Setiap orang berusaha keras untuk menangkap kelinci tersebut dan banyak sekali tanaman di ladang tersebut menjadi rusak. Ketika akhirnya seseorang berhasil menangkap kelinci terebut, Zhao Jianzi sangatlah senang dan memberikan hadiah yang besar kepadanya. Yin Chuo berkata kepada Zhao Jianzi, apa yang dilakukannya tidaklah benar.

Zhao kemudian menjawab,"Saya memberikan hadiah kepadanya karena dia melakukan apa yang saya perintahkan. Apa yang salah dengan itu?"

Yin Chuo menjawab,"Dia melakukannya untuk menyenangkan anda, tetapi telah mengabaikan tanaman petani. Dia tidak layak untuk dipuji. Tentu saja, akar permasalahannya adalah anda. Anda tidak seharusnya memberikan perintah seperti itu." Zhao tidak senang dengan kritik yang dilontarkan Yin.

Suatu kali Zhao Jianzi minum terlalu banyak dan tidak dapat bangun keesokan harinya. Pada tengah hari, Kaisar masih tetap saja di tempat tidur. Akan tetapi, Kaisar telah mengundang seluruh orang bijak dari negara Chu untuk datang berkunjung. She Jue tidak ingin mengganggu Zhao Jianzi dan membuat alasan baginya. Dengan demikian, para tamu pulang rumah. Zhao Jianzi kemudian bangun pada malam harinya. She Jue tidak berkata apa apa mengenai kekecewaan dari para tamu tersebut dan hanya menunjukkan kekhawatiran yang dalam terhadap kondisi dan perasaan Zhao.

Zhao Jianzi sering kali berkata kepada menteri-menterinya,"She Jue adalah asisten yang sangat terampil dan dia sangat menyintai saya. Dia menolak mengatakan apapun yang mengkritik saya dan sangat khawatir akan menyinggung perasaan saya. Akan tetapi Yin mempermalukan saya di depan banyak orang dan tidak pernah memberi muka kepada saya."

Setelah Yin Chuo mendengar hal ini, dia langsung pergi menemui Zhao Jianzi dan berkata,"Apa yang anda katakan adalah salah! Saya adalah menteri anda, dan adalah tanggung jawab saya untuk membantu anda menyempurnakan strategi anda dan juga kelakuan anda. She Jue tidak pernah mengkritik anda dan tidak pernah perduli terhadap kesalahan yang anda buat. Tentu saja, dia tidak akan pernah dapat membantu anda mengoreksi kesalahan-kesalahan yang anda buat. Akan tetapi, saya mengamati setiap tindakan dan kelakuan anda. Jika ada apapun yang tidak sesuai, saya akan menunjukkannya kepada anda sehingga anda dapat mengoreksinya di lain waktu. Hanya dengan melakukan hal ini, saya berkata saya telah melakukan tugas saya sebagai seorang menteri. Jika saya berusaha untuk menutup-nutupi kejelekan anda, apa bagusnya untuk anda? Jika anda menjadi semakin buruk lagi, bagaimana anda dapat mempertahankan imej dan kewibawaan anda?"

Setelah mendengar hal ini, Zhao Jianzi menjadi mengerti.

Dari cerita ini, kita dapat lihat bahwa perhatian yang tulus bukanlah dengan menyenangkan seseorang secara membabi buta tetapi dengan membantu seseorang untuk memperbaiki kesalahan mereka dan terus berusaha untuk memperbaiki diri. [Susan Sie / Bandar Lampung / Tionghoanews]

No comments:

Post a Comment