印尼华人 (21/1) |
Posted: 06 Sep 2011 04:36 PM PDT Dahulu ada sebuah lingkaran yang kehilangan satu bautnya, ia ingin mencari kembali baut yang hilang itu supaya dapat tampil dengan sempurna. Karena tidak sempurna maka dia hanya dapat bergulir dengan perlahan. Sepanjang jalan dia sangat kagum kepada bunga yang berwarna-warni, bertemu dan mengobrol dengan cacing dan serangga, menikmati kehangatan matahari, sepanjang jalan dia bertemu dengan berbagai jenis baut, tetapi tidak ada satupun yang cocok dengan bautnya yang hilang. Oleh sebab itu dia bergulir terus mencari dan mencari pada suatu hari pasti akan menemukan baut yang dicarinya. Benar saja pada suatu hari dia menemukan baut yang dicarinya, sekarang dia sangat gembira karena dia tidak cacat lagi kembali menjadi sempurna. Dia memasang baut itu kemudian dia mulai bergulir, sekarang dia menjadi lingkaran yang sempurna, dia mulai bergulir dengan cepat, sehingga tidak bisa menikmati keindahan bunga lagi, dia juga tidak sempat lagi mengobrol dengan serangga kecil dan cacing lagi. Ketika lingkaran menyadari bahwa karena kecepatannya bergulir dia kehilangan dunianya yang dahulu, dia lalu berhenti dipinggir jalan, melepaskan baut yang ditemukan dan meletakkan dipinggir jalan lalu mulai bergulir dengan perlahan lagi. Cerita diatas menceritakan kepada kita, ketika kita kehilangan suatu barang malahan kita merasa lebih lengkap, seseorang yang memiliki segalanya sebenarnya didalam berbagai hal adalah orang yang miskin, karena selamanya dia tidak dapat merasakan apa itu keinginan, harapan dan bagaimana dengan impian yang indah memelihara jiwanya, dia tidak akan pernah memiliki pengalaman seperti : Apakah makna yang terkandung didalamnya jika orang yang mencintainya memberikan kepadanya sesuatu yang sangat diimpikan atau memberikan kepadanya barang yang sangat diinginkan?. Kesempurnaan dalam kehidupan manusia adalah untuk mengetahui bagaimana menghadapi kecacatan, dengan berani meninggalkan fantasi yang tidak realitis mengganggapkan bukan merupakan sebuah kecacatan. Kehidupan yang sempurna juga meliputi dengan berani menghadapi tragedi kehidupan, dalam menghadapi kehilangan orang yang dicintai atau keluarga yang dicintai dapat bersikap tabah dan sabar. Kehidupan juga bukan karena Tuhan melihat kekurangan kita lalu memberikan kita sebuah perangkap, kehidupan juga bukan sebuah pertandingan scrabble, berapa banyak kata yang engkau telah temukan, tetapi karena meletakkan sebuah kata yang salah maka engkau kalah. Kehidupan seperti sebuah musim dalam pertandingan bisbol, bahkan tim yang terbaik bisa saja kehilangan 1/3 pertandingannya, tim yang terburuk juga suatu saat bisa menang. Tujuan kita adalah lebih banyak memenangkan pertandingan dan lebih sedikit kalah. Ketika kita bisa menerima bahwa ketidaksempurnaan adalah sebagian dari hidup kita, ketika kita dapat menghadapinya bahkan dapat menikmatinya. Maka pada saat itu kita akan mengetahui apa itu kesempurnaan dalam hidup ini. Saya percaya ini adalah permintaan Tuhan terhadap kita yaitu "tidak mencari kesempurnaan," dan tidak mengejar "tidak pernah melakukan kesalahan" tetapi mencari kehidupan yang "lengkap". Jika kita berani menerimanya, dengan tabah dan toleran menghadapi, dengan murah hati membagi kesenangan, kebahagiaan, cinta kasih dengan orang lain, maka kita akan mencapai kesempurnaan dalam hidup yang tidak dimiliki mahluk hidup lainnya. [Sunny Lin, Pekanbaru, Tionghoanews] |
You are subscribed to email updates from tionghoanews.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment