Bambang Gene |
- Alasan dan Saat Yang Tepat Untuk Pindah Kerja
- Foto Terbaru Aura Kasih Pose Hot
- Orang Culun di SMA Biasanya Sukses
- Yuri Murakami Pose Lucu
Alasan dan Saat Yang Tepat Untuk Pindah Kerja Posted: 29 Aug 2011 04:29 AM PDT Saat Tepat Pindah KerjaApakah sering terbesit di pikiran Anda keinginan pindah kerja? Itu wajar. Ada banyak alasan di baliknya. Mulai dorongan emosional melihat sejumlah rekan kerja mendapat posisi di tempat baru, ingin gaji lebih tinggi, hingga merasa belum menemukan pekerjaan impian. Sebelum memutuskan keluar dari pekerjaan saat ini, ada baiknya Anda memiliki alasan kuat. Jika masih merasa bimbang, mungkin Anda perlu menyimak beberapa alasan kuat pindah kerja berikut ini, seperti dikutip dari laman Shine: TertekanAnda pernah mendapat perlakukan tidak etis dari perusahaan. Anda merasa tidak pernah akur dengan atasan. Atau Anda merasa tak mendapat bayaran layak. Semua hal yang bisa membuat Anda bekerja dalam tekanan itu mungkin bisa menjadi alasan untuk mencari peluang baru di perusahaan lain. Mengubah hidupAda banyak alasan yang mungkin Anda butuhkan untuk memacu Anda bekerja lebih produktif. Mulai dari keinginan memiliki rumah pribadi, mobil pribadi, ingin menikah, terjebak perceraian, hingga kebutuhan untuk membiayai anak. Jika Anda merasa produktivitas sudah maksimal, dan tak ada kenaikan gaji, mungkin saatnya berpikir untuk mencari peluang lain yang lebih menjanjikan. Reputasi tercorengSebagai manusia, semua berpeluang membuat kesalahan. Belajar dari kecerobohan mungkin bisa mendatangkan perubahan nasib. Jika Anda tak mampu lagi memperbaiki reputasi Anda yang telah tercoreng karena satu hal, mungkin saatnya Anda mencari tempat baru untuk 'menyelamatkan' diri. Berada di puncak stres Stres bisa membuat produktivitas kerja menurun. Jika merasa pekerjaan yang Anda jalani saat ini selalu membuat tekanan darah naik, atau selalu merasa muak dengan segala tugas, saatnya mencari tempat baru. Bekerja dalam stres tak baik untuk kesehatan, juga kualitas kerja. Tidak ada tantanganSelalu melakukan rutinitas yang sama setiap hari tentu membuat jenuh. Saat merasa sudah tak bisa mengembangkan diri di tempat kerja saat ini, mungkin ada baiknya mencari tantangan di tempat kerja baru. Bagi sebagian orang, hidup tanpa tantangan sama halnya hidup tanpa gairah. Tapi ingat, jangan gegabah mengambil keputusan saat merasa memiliki alasan kuat untuk pindah kerja. Pastikan Anda benar-benar menemukan tempat kerja yang lebih baik sesuai impian sebelum mengajukan surat pengunduran diri. Pertimbangan keluarga dan orang sekitar perlu Anda perhatian.Semoga menambah wawasan kita semua |
Foto Terbaru Aura Kasih Pose Hot Posted: 29 Aug 2011 05:12 AM PDT |
Orang Culun di SMA Biasanya Sukses Posted: 29 Aug 2011 04:08 AM PDT Mereka yang tidak populer di masa sekolah cenderung terlatih mempertahankan karakternya. ilustrasi anak sekolah Mereka yang tidak populer dan cenderung culun di masa sekolah memiliki tiket sukses di masa depan. Begitulah inti buku berjudul 'The Geeks Shall Inherit the Earth' karya Alexandra Robbins. Mungkin Anda ingat bagaimana zaman sekolah dulu. Apakah Anda seorang culun yang tidak mengerti tren busana, gaya, bahkan asmara. Lalu, apakah kini Anda merasa lebih sukses daripada teman yang lebih gaul saat itu? Alexandra Robbins menghabiskan waktu setahun mengamati murid-murid di sejumlah sekolah negeri dan swasta. Ia mencari tahu penyebab anak-anak populer dan berpengaruh di sekolah, cenderung tidak sukses setelah lulus. Ia membedakan popularitas dalam dua kategori, yaitu 'dianggap populer' ketika orang berada di atas hirarki sosial, dan 'popularitas sebenarnya' ketika orang benar-benar disukai banyak orang. Robbins fokus pada masalah di balik popularitas pada masa sekolah yang seketika menguap setelah menginjakkan kaki di luar sekolah. Dan, mengapa orang tidak populer seperti kutu buku memiliki lebih banyak peluang sukses dibandingkan orang-orang populer. Mereka yang tidak populer umumnya memiliki masalah beradaptasi dengan teman-temannya. Namun, beberapa perusahaan termasuk Yahoo lebih memprioritaskan untuk mempekerjakan orang-orang seperti itu untuk menghindari pemikiran populer. Uniknya, banyak artis papan atas dunia atau pesohor yang ternyata termasuk golongan tidak populer saat masih sekolah. Sebut saja Steven Spielberg yang sering diejek karena seorang Yahudi. Lady Gaga yang disebut-sebut 'gila'. Ketidakpopuleran tersebut justru membuat mereka tenar. Robbins mengatakan, mereka yang tidak populer cenderung lebih bisa 'menginjak tanah'. Mereka lebih sadar diri, jauh lebih jujur, dan lebih berani ketimbang mereka yang populer. Ini karena, mereka yang tidak populer dapat bertahan dalam kondisi dan situasi yang tidak mendukung mereka. Coba tengok salah satu sekolah di Arkansas, banyak remaja putri yang mewajibkan anggota gengnya menggunakan high heels, barang-barang bermerek, dan melapor berat badan mereka setiap hari. Mereka tak sadar, sifat-sifat seperti ini yang akan menjadi racun di kemudian hari. Namun, bagi orang-orang tidak populer hal itu bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan. "Anda akan cenderung membiarkan orang lain menekan untuk melakukan suatu perintah, dan hal inilah yang berguna di masa depan," ujarnya. Namun sayangnya, Robbins tidak menawarkan data-data dari asumsinya yang menghubungkan standarisasi dan definisi jelas mengenai popularitas. |
Posted: 28 Aug 2011 09:21 PM PDT |
You are subscribed to email updates from Bambang Gene To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment