Thursday 18 August 2011

印尼华人 (21/1)

印尼华人 (21/1)


TURUNKAN BERAT BADAN MELALUI PENCITRAAN DIRI

Posted: 18 Aug 2011 05:36 AM PDT

Kebanyakan orang tidak suka mendapat kritik keras dari orang lain. Namun sesungguhnya, kritik paling keras justru dari diri kita sendiri. Terutama berkenaan dengan berat badan dan citra tubuh.

Sebagian dari kita secara sadar maupun tidak sadar telah menghabiskan banyak waktu merasakan berbagai emosi negatif akibat ukuran dan bentuk tubuh kita. Sebagian, menilai diri terlalu rendah yang menyebabkan kecenderungan pola makan buruk, dan mengakibatkan masalah berat badan.

Suatu penelitian dipublikasikan pada 18 Juli 2011 di International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity. Penelitian dilaksanakan di Lisabon, Portugal, dan mengamati 239 perempuan yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas selama satu tahun. Setengah kelompok diberi informasi tentang makan yang sehat, manajemen stres, dan pentingnya merawat diri sendiri.

Kelompok lain juga menerima informasi yang sama, tetapi diwajibkan menghadiri sesi kelompok reguler. Fokus utama sesi ini yakni masalah pencitraan tubuh. Perempuan yang menghadiri sesi kelompok ini lebih banyak membuat kemajuan dan juga lebih mudah mengatur porsi makan.

Mereka menurunkan berat badan rata-rata 7,3 persen dari berat badan awal, dibandingkan dengan hanya 1,7 persen pada kelompok lain.

Penelitian ini menunjukkan, tampaknya 'berdamai' dengan tubuh sendiri akan menambah nilai tersendiri. Dalam studi tersebut, seseorang dilatih untuk membentuk citra tubuh, dalam 30 sesi kelompok selama setahun.

Apakah ada cara mudah untuk mengatasi citra tubuh yang negatif? Saya yakin mengubah pikiran umumnya sulit. Yang dapat dilakukan adalah menggantikan pikiran negatif dengan pikiran baru yang lebih positif. Berikut,  tiga langkah cepat menjaga mental yang tepat untuk mempertahankan perilaku sehat.

* Amati

Adalah penting memiliki gambaran yang jelas dalam pikiran tentang manfaat dan kemajuan yang Anda cari. Idenya adalah melakukan aktivitas positif menuju hasil yang Anda inginkan. Misalnya, mengecilkan pinggang, menambah kebugaran, atau meningkatkan vitalitas.

Pendekatan mental tidak sama dengan pemikiran 'tidak ingin menjadi seseorang yang gemuk, tidak pantas, dan kelelahan'. Tetap fokus pada tujuan positif, dan cobalah memiliki gambaran mental yang jelas mengenai apa yang diinginkan.

Bagi sebagian orang yang perlu mengurangi berat badan cukup banyak, terkadang merasa agak gentar dengan aktivitas dan kewajiban yang akan mereka hadapi. Satu trik yang bagus, fokus pada tujuan bertahap, misalnya, target mengenakan baju dan celana dengan ukuran yang lebih kecil. Setelah ini tercapai, atur target berikutnya.

* Rasakan

Setelah membentuk citra positif dari perubahan yang Anda inginkan, jalin ikatan secara emosional. Bayangkan bagaimana rasanya setelah mencapai tujuan dan dapatkan semangat dari hal ini.

* Lakukan

Langkah terakhir adalah bertindaklah menurut citra yang Anda inginkan. Konsumsi makanan sehat sesuai 'diri Anda yang baru'. Libatkan diri Anda dalam kegiatan yang Anda yakini dapat membuat diri Anda menjadi lebih rileks dan sehat. Lakukan apapun yang merepresentasikan diri seperti yang Anda cita-citakan. [Jeni Wang, Semarang]

MENGAPA, APA DAN BAGAIMANA MENGATASI GIGI SENSITIF ?

Posted: 17 Aug 2011 09:49 PM PDT

Gigi sensitif adalah masalah umum yang sangat tidak menyenangkan. Mengapa gigi menjadi sensitif dan apa yang harus Anda lakukan bila memilikinya?

Gigi sensitif adalah kondisi di mana gigi bereaksi terhadap makanan atau minuman yang panas, manis atau asam. Bila Anda memiliki gigi sensitif, meminum soda dingin atau memakan cokelat bisa tiba-tiba menyebabkan nyeri hebat pada gigi Anda. Rasa sakit terasa tajam (ngilu), seperti tersengat listrik dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik.

Penyebab:

Gigi sensitif disebabkan oleh berkurang atau menipisnya lapisan email di gigi kita. Gigi terbentuk dari pulpa gigi, jaringan hidup yang mengandung pembuluh darah dan saraf, dentin yang merupakan struktur terbesar jaringan gigi dan email (enamel), lapisan terluar yang sangat keras. (Lihat anatomi gigi)

Dalam kondisi normal, dentin ditutupi oleh email atau gusi. Dentin memiliki pori-pori kecil (disebut tubulus) pada permukaannya yang mengarah ke dalam pulpa yang memiliki banyak saraf. Jika gigi aus atau gusi terkikis (resesi gusi), dentin akan terangsang oleh makanan yang panas/dingin, manis, atau asam.  Rangsangan pada dentin akan diteruskan melalui tubulus ke saraf-saraf gigi, yang memicu rasa sakit.

Penipisan email terutama disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk. Email mengalami didemineralisasi ketika kontak dengan asam, misalnya minuman bersoda (dengan atau tanpa gula), tomat dan jeruk. Makanan yang sangat manis juga mendorong aktivitas bakteri, yang kemudian menghasilkan asam dan memperburuk masalah. Tekanan mekanis seperti bruxism (gigi-gigi gemeretuk saat tidur) atau menyikat gigi dengan pasta gigi pemutih yang terlalu agresif juga dapat merusak email.

Apa yang dapat Anda lakukan?

Gigi sensitif dapat dihadapi dengan dua pendekatan, mengurangi hal-hal yang menyebabkan masalah dan mengurangi sensitivitas gigi.

1. Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Ganti pasta gigi Anda yang untuk mengendalikan plak dan memutihkan gigi dengan pasta gigi khusus gigi sensitif. Pasta gigi khusus ini memiliki zat aktif seperti kalium nitrat, sitrat atau oksalat yang membantu menghambat sensasi dari permukaan gigi ke saraf, sehingga mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan gigi sensitif. Sikatlah gigi Anda dua kali sehari dan jangan menyikat gigi selama satu jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam.

2. Sikatlah gigi dengan benar. Menyikat dengan benar sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi Anda. Menyikat terlalu keras dapat membuat gigi lebih sensitif. Pilihlah sikat gigi berbulu lembut dan terus menyikat pada sudut 45 derajat terhadap garis gusi Anda dengan sapuan-sapuan pendek dan lembut, terutama pada tempat pertemuan gigi dan gusi.

3. Gunakan pasta gigi ber-fluoride. Meskipun saat ini hampir semua pasta gigi diperkaya dengan flouride, Anda perlu memastikannya. Fluoride pada pasta gigi secara bertahap akan membantu melapis ulang email Anda (remineralisasi) dan memperkuat permukaan gigi yang telah didemineralisasi oleh asam bakteri. Obat kumur yang mengandung fluoride juga merupakan pilihan yang baik untuk gigi sensitif.

4. Kurangi makanan dan minuman pemicu. Jika Anda terbiasa meminum teh atau kopi manis, kurangi gula di minuman Anda. Jika Anda terbiasa mengunyah permen di sepanjang waktu, kurangi jumlah permen yang masuk ke mulut Anda. Untuk sementara, kurangi buah-buahan seperti jeruk, nenas, tomat dan sirsak yang asam, ganti dengan buah-buahan yang kurang asam dan tidak terlalu manis.

5. Dapatkan pelindung gigi. Jika Anda sering terbangun dengan sakit kepala atau sakit rahang, Anda mungkin memiliki kebiasaan menggeretukkan gigi saat tidur (bruxism). Kebiasaan ini membuat gigi-gigi aus dan menyebabkan sensitivitas gigi. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengunjungi dokter gigi untuk mendapatkan penjaga mulut yang dapat melindungi gigi-gigi Anda saat tidur.

6. Pastikan kecukupan kalsium. Makanlah makanan yang kaya kalsium seperti susu, yoghurt, dan keju. Kalsium diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi Anda.

Jika Anda sudah melakukan perawatan gigi dengan baik, namun Anda masih terus meringis kesakitan bila menyeruput wedang panas atau menggigit dodol yang legit, konsultasikan dengan ahlinya. Dokter gigi Anda dapat mengevaluasi kondisi Anda dan membantu menentukan cara terbaik untuk mengurangi sensitivitas gigi Anda. [Yenny Jie, Palangkaraya]

PATUNG BUDDHA RAKSASA DI HONG KONG

Posted: 17 Aug 2011 04:07 PM PDT

Sedang wisata di Hong Kong? Jangan lewatkan Patung Buddha Raksasa di Pulau Lantau.

Patung Buddha perunggu tersebut awalnya dibuat di Tiongkok dan diresmikan pada Desember 1993 dalam upacara ritual agama Buddha yang megah.

Duduk dengan tenang di dataran tinggi Ngong Ping, dikelilingi alam pegunungan Pulau Lantau yang indah, Buddha raksasa seolah tengah mengamati para makhluk di dunia yang penuh hiruk pikuk ini. Dengan telapak tangan kanan ditegakkan, Sang Buddha mengambil mudra tangan yang tengah memberikan karunianya kepada seluruh makhluk di dunia.

Di bawah patung, tepatnya di kiri kanan patung Buddha setinggi 34 meter yang konon berbobot 250 ton tersebut, duduk enam patung dewa (six devas) dalam sikap penuh hormat, yang antara lain melambangkan Berpantang – Samadhi – Kebijakan, yang diajarkan Buddha Sakyamuni.

Di samping patung raksasa tersebut, Ngong Ping juga menawarkan atraksi lain, seperti Biara Po Lin yang cukup indah. Di samping biara, para pengunjung dapat mencoba masakan vegetarian yang disiapkan oleh para rahib di sana.

Mengunjungi Ngong Ping sangatlah mudah. Dari Kowloon ataupun Hong Kong Island, para pengunjung dapat menaiki metro (MTR) hingga ke stasiun Tung Chung. Keluar dari stasiun Tung Chung, pengunjung dapat mengambil kereta gantung (cable car) menuju Ngong Ping 360.

Keluar dari stasiun cable car, kita akan melintasi Ngong Ping Village yang rumah-rumahnya ditata dalam gaya arsitektur tradisional, dan 'desa' ini menawarkan berbagai kebutuhan turis, mulai dari outlet Starbucks, supermarket 7eleven, toko suvenir dan restoran, panggung pentas serta teater kecil. Setelah berjalan beberapa ratus meter, pengunjung akan bertemu gerbang yang dinamakan Ngong Ping Piazza, yang diikuti oleh Bodhi Path, dengan dua belas patung jenderal langit mengawal di kiri kanan jalan Bodhi tersebut.

Tepat di ujung Jalan Bodhi, pengunjung dipersilakan menarik napas dalam-dalam sebelum menapaki 268 anak tangga untuk mencapai patung Buddha raksasa. Setelah tiba di atas, kita dapat memutari atau memasuki patung raksasa tersebut, yang sekarang dijadikan sebuah museum mini berisi sutra-sutra, lukisan agama Buddha maupun relik dari Sang Buddha.

Masih belum lelah? Anda dapat mengunjungi perkampungan nelayan tradisional Tai O. Maka tanpa terasa hari pun sudah menjelang sore. Kembali dengan cable car menuju stasiun Tung Chung, kita dapat melepas rasa dahaga pada banyak cafe yang tersebar di pusat perbelanjaan di samping stasiun cable car. [Meilinda Chen, Jakarta]

No comments:

Post a Comment