Bambang Gene |
Kala Hidup Sial Menghantui ? Bagaimana Cara Menghadapinya ? Posted: 16 Dec 2011 08:47 PM PST Kok saya sering sial ya? Padahal saya dan mungkin anda sering mendengar ketika kita masih bayi diri kita seperti kertas yang masih kosong dan putih, yang kalau boleh saya artikan bahwa kita belum mempunyai dosa. Sebenarnya kesialan hanyalah perasaan putus asa saja dalam diri kita dan menganggap diri kita paling memiliki banyak kekurangan dibanding orang lain. Dalam keadaan putus asa, benci, marah, kecewa dan bingung ternyata ada sedikit pencerahan, harapan dan semangat di dalam diri saya:
Tetapi dibawah ini yang sering membuat saya bingung heran dan merasa iba:
Yaa.. Tuhan berilah mereka kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi kerasnya hidup ini dan jadikan aku sebagai alatMu untuk membantu meringankan beban mereka. Dari kejadian hidup sial yang dialami oleh bayi/anak diatas, dengan segala kerendahan hati dan tanpa maksud apapun berikut sedikit nasihat dan saran bagi anda calon orang tua dan yang sudah menjadi orang tua janganlah berbuat salah atau dosa baik secara vertikal maupun horisontal.
| |||||
Beginilah para wanita China menjelang dieksekusi mati Posted: 16 Dec 2011 08:44 PM PST Bagaimana kegiatan pada jam-jam terakhir menjelang eksekusi mati para wanita China di penjara China? Seorang potogrofer berhasil mengabadikan para wanita itu. Lalu foto-fotonya beredar luas setelah pertama kali disiarkan Phonix TV akhir pekan lalu. Seorang wanita muda duduk bersila di tanah tertawa bercanda saat ia makan sebuah leci. Wanita lain memainkan kartu dengan piama merah muda longgar. Gambar-gambar itu menunjukkan sekelompok perempuan muda yang menjelang saat-saat terakhir mereka mereka sebelum ajal menjemputnya melalui tangan ajgojo. setelah beberapa saat sesudah foto-foto itu diambil, perempuan- perempuan itu dibawa ke sebuah halaman beton dan dieksekusi. Foto-foto yang sebelumnya tak terlihat telah muncul untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade - dan memberikan pemandangan sangat langka ke saat -saat terakhir para tahanan China pada hukuman mati. Pejabat Komunis terkenal dijaga tentang hukuman mati, di negara yang melakukan eksekusi lebih banyak dari negara yang lain. Bagaimana foto-foto itu bisa muncul? Seorang fotografer yang tidak disebutkan namanya diizinkan masuk Pusat Penahanan No 1 untuk wanita di kota industri Wuhan, di China Tengah. Pria itu mengambil serangkaian gambar pada tanggal 24 Juni 2003. Foto-foto seperti tiu sangat sensitif di China, otoritas kemananan di negara itu melarang foto-foto seperti itu dipublikasikan. Pemerintah takut mereka akan membangkitkan simpati untuk para tahanan perempuan. Sampai sekarang para tahanan itu tetap tak terlihat. Namun, pekan lalu foto -foto itu diterbitkan untuk pertama kalinya pada Phoenix TV oleh seorang penyiar di Hong Kong. Fotografer diberikan akses ke terpidana mati bernama Ma Qingxiu, Li Juhua, Dai Donggui dan Dia Xiuling dari 09:00 sampai 07:21 keesokan harinya. Para wanita semua telah dihukum mati. Mereka terlibat perdagangan narkoba. Terlihat Donggui berhati-hati melipat pakaian merah di lantai penjara. Dia tersenyum sambil menampilkan pakaiannya yang berwarna merah kepada fotografer. Ia memilih pakaian terakhirnya yang akan dikenakan. Ia terlihat meringkuk di kasur, dengan tangan dan kaki diborgol, ia memegang semangkuk sup kacang hijau. Di sudut kamar adalah mangkuk merah digunakan untuk mencuci dan makan McDonald yang diberikan kepada tahanan. Beberapa saat kemudian, seorang penjaga muncul untuk membawanya ke lapangan eksekusi. Saat ia bersiap untuk diambil, Donggui memakai cat kuku merah dengan bantuan penjaga penjara. Dalam adegan lain, tahanan wanita lainnya bernama Juhua duduk di selnya bersama terpidana lainnya. Hanya meter dari Juhua, tampak Xiuling dan Qingxiu tertawa saat mereka bermain kartu dengan narapidana. Kameramen itu masih mengingat bahwa Xiuling sangat bersemangat pada malam hari. Tahanan berusia 25 tahun dan berbadan gemuk, tertangkap membawa 7.000 gram obat-obatan terlarang, terlihat merebahkan kepalanya dengan lembut di kaki wanita lain sambil tersenyum. Sepanjang malam dia gelisah, dan mulai berkhayal tentang surga Pada 6:00, Qingxiu, 49, menyerahkan pakaiannya kepada narapidana lain yang membutuhkannya. Lalu dia dimasukan ke sel sementara dan bergabung dengan Xiuling, yang menyeka air mata dari matanya menjelang menit-menit terakhir kematiannya. Foto-foto itu menunjukkan saat-saat akhir narapidana berjalan ke tempat eksekusi. Beberapa dari mereka, kakinya diborgol saat dikumpulkan dengan 16 narapidana lainnya untuk segera dieksekusi. Terlihat Xiuling dipegang oleh penjaga. Ia terus menangis menangis menjelang ajalnya. Para wanita dibawa pergi oleh penjaga dan beberapa menit kemudian ditembak di belakang kepala. |
You are subscribed to email updates from Bambang Gene To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment